Tenaga Kesehatan Buleleng Belum Dapat Insentif
Hingga kini Gugus Tugas Kabupaten juga belum mengetahui secara pasti penetapan jumlah dan siapa saja yang realisasi intensifnya ditanggung pusat.
SINGARAJA, NusaBali
Insentif yang rencananya akan diberikan kepada tim medis di tengah pandemi Covid-19 dari pemerintah pusat dikabarkan telah cair. Namun hingga Senin (20/7), Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 mengaku masih menunggu informasi terkait pencairan dana insentif dari pusat yang ditransfer ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng.
Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa mengatakan hingga saat ini belum menerima informasi terkait pencairan insentif tim medis yang sudah santer diinformasikan di lapangan. “Belum ada laporan yang masuk ke saya, mungkin langsung ditembuskan ke Dinas kesehatan dan RSUD Buleleng, saya masih tunggu mudah-mudahan besok (Selasa hari ini) ada laporan detail,” kata dia.
Hingga kini Gugus Tugas Kabupaten juga belum mengetahui secara pasti penetapan jumlah dan siapa saja yang realisasi intensifnya ditanggung pusat. Setelah mendapatkan data detail, Gugus Tugas baru dapat memastikan anggaran tambahan yang akan dikeluarkan untuk memberikan insentif tenaga medis yang belum dicantumkan dalam keputusan pusat.
Namun menurut Suyasa, proses pencairan dana insentif dari pemeirntah pusat itu tetap akan masuk ke APBD Buleleng terlebih dahulu. Realisasinya baru akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah. “Tidak bisa langsung cair ke nakes bersangkutan, harus masuk ke APBD dulu, kan ada kelengkapan administrasi daerah, mekanisme pendanaannya memang seperti itu,” jelas Suyasa yang juga mantan Kadisdikpora Buleleng ini.
Mekanisme pencairan dana intensif nakes itu membuat Pemkab Buleleng akan melakukan refocusing kembali, penyediaan anggaran untuk menanggung sisa nakes yang belum tercantum di surat keputusan pemeirntah pusat. Sehingga seluruh nakes yang terlibat dalam penanganan Covid-19 di Buleleng terlepas dari dokter spesialis, dokter umum dan perawat, laboran. Tetapi juga akan mencakup tim teknis lain seperti petugas laundry, ahli gizi, cleaning service hingga tim surveylance.*k23
Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa mengatakan hingga saat ini belum menerima informasi terkait pencairan insentif tim medis yang sudah santer diinformasikan di lapangan. “Belum ada laporan yang masuk ke saya, mungkin langsung ditembuskan ke Dinas kesehatan dan RSUD Buleleng, saya masih tunggu mudah-mudahan besok (Selasa hari ini) ada laporan detail,” kata dia.
Hingga kini Gugus Tugas Kabupaten juga belum mengetahui secara pasti penetapan jumlah dan siapa saja yang realisasi intensifnya ditanggung pusat. Setelah mendapatkan data detail, Gugus Tugas baru dapat memastikan anggaran tambahan yang akan dikeluarkan untuk memberikan insentif tenaga medis yang belum dicantumkan dalam keputusan pusat.
Namun menurut Suyasa, proses pencairan dana insentif dari pemeirntah pusat itu tetap akan masuk ke APBD Buleleng terlebih dahulu. Realisasinya baru akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah. “Tidak bisa langsung cair ke nakes bersangkutan, harus masuk ke APBD dulu, kan ada kelengkapan administrasi daerah, mekanisme pendanaannya memang seperti itu,” jelas Suyasa yang juga mantan Kadisdikpora Buleleng ini.
Mekanisme pencairan dana intensif nakes itu membuat Pemkab Buleleng akan melakukan refocusing kembali, penyediaan anggaran untuk menanggung sisa nakes yang belum tercantum di surat keputusan pemeirntah pusat. Sehingga seluruh nakes yang terlibat dalam penanganan Covid-19 di Buleleng terlepas dari dokter spesialis, dokter umum dan perawat, laboran. Tetapi juga akan mencakup tim teknis lain seperti petugas laundry, ahli gizi, cleaning service hingga tim surveylance.*k23
Komentar