Orangtua Masih Enggan Sekolahkan Anak ke TK
SEMARAPURA, NusaBali
Angka anak masuk ke TK (Taman Kanak-kanak) di Klungkung tahun 2020 ternyata masih rendah.
Padahal Pemkab Klungkung sudah menegerikan 22 TK di desa. Karena masih ada orangtua enggan sekolahkan anak ke TK.
“Angka masuk PAUD/TK di desa masih di angka 65,1 persen,” ujar Bupati Suwirta, Selasa (21/7). Untuk itu Bupati Suwirta, menugaskan Dinas Pendidikan (Disdik) Klungkung agar menelusuri kenapa persentase anak yang masuk TK masih rendah. Dinas Pendidikan juga diminta lebih proaktif untuk meningkatkan partisipasi masyarakat menyekolahkan anak-anak ke jenjang PAUD/TK.
Kepala Dinas Pendidikan Klungkung Dewa Gde Darmawan mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan orangtua tak menyekolahkan anak ke TK. Di antaranya, anak belum diwajibkan harus sekolah TK sebelum masuk SD. Banyak anak-anak langsung didaftarkan ke SD karena berusia tujuh tahun. Orangtua enggan mengeluarkan biaya lebih untuk menyekolahkan anak ke TK, terutama TK swasta. Kalau di TK negeri tidak perlu membayar biaya operasional karena ditanggung pemerintah, kecuali biaya untuk keperluan pribadi seperti beli pakaian, alat tulis, dan lainnya.
Pemkab Klungkung terus mengupayakan penambahan TK negeri. Kini ada 22 TK negeri. Rencananya 16 TK negeri akan ditambah lagi pada 2021. “Mudah-mudahan program ini berjalan lancar,” harap Dewa Darmawan.
Disdik bersama para guru di TK negeri akan turun ke masyarakat untuk mendata anak-anak yang memang sudah cukup umur untuk sekolah TK. Sehingga nanti akan diketahui kondisi nyata di lapangan, apa sebenarnya alasan para orangtua tidak menyekolahkan anak ke TK. *wan
1
Komentar