Pengunjung Mencapai 35 Ribu Orang
Pantai Melasti, Kuta Selatan, Setelah Tiga Pekan Dibuka
Pada hari pertama pembukaan, 1 Juli 2020, ada 1.313 orang yang datang ke Pantai Melasti, terdiri dari 1.076 orang wisdom dan 237 orang wisman.
MANGUPURA, NusaBali
Sejak dibuka mulai 1 Juli 2020, objek wisata Pantai Melasti, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, kunjungan wisatawan mencapai 35.062 orang. Meski sudah dibuka selama tiga pekan terakhir, pengunjung yang datang masih didominasi wisatawan domestik (wisdom).
Asisten Manajer Pengelola Objek Wisata Pantai Melasti I Made Wijana, menerangkan sejak resmi dibuka pada 1 Juli 2020, wisatawan sudah berdatangan mengunjungi objek wisata tersebut. Tercatat, pada hari pertama pembukaan sudah ada 1.313 orang yang datang, terdiri dari 1.076 orang wisatawan domestik dan 237 orang wisatawan mancanegara (wisman). Antusias wisatawan domestik maupun wisman ini diimbangi dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19.
“Untuk Pantai Melasti memang didahului dengan uji coba pada 24 hingga 30 Juni 2020. Saat itu sudah banyak wisatawan yang datang berkunjung. Nah, saat pembukaan resmi juga cukup banyak, mencapai seribuan lebih. Antusiasme wisatawan cukup tinggi,” tutur Made Wijana, Kamis (23/7) siang.
Diakuinya, antusiasme wisatawan di hari pertama pembukaan itu melebihi rata-rata kunjungan wisatawan di hari biasa. Dimana, dalam pencatatan selama tiga pekan lebih pascapembukaan, kunjungan wisatawan pada hari Senin hingga Jumat hanya berada di kisaran 500 hingga 1.000 orang. Sementara, untuk hari libur atau akhir pekan (Sabtu dan Minggu) berada pada angka 2.000 hingga 4.000 wisatawan.
Masih menurut Made Wijana, untuk total kunjungan wisatawan tersebut mengalami penurunan setelah wabah global Covid-19. Dalam catatan pihaknya, jika sebelum pandemi kunjungan rata-rata per harinya sekitar 800 hingga 1.500 orang.
“Kalau dalam catatan keseluruhan pengunjung objek wisata Pantai Melasti dalam tiga pekan belakangan ini mencapai 35.062 orang. Untuk rinciannya, ada 4,423 wisatawan mancanegara dan 30.639 wisatawan domestik,” ungkap Made Wijana.
Untuk total keseluruhan wisatawan yang datang berkunjung ke Pantai Melasti pasca dibuka itu, sebagian besar menggunakan kendaraan roda dua yakni 12.251 unit, dan untuk kendaraan roda empat sebanyak 5.072 unit. Sementara untuk kendaraan besar seperti bus, baru 1 kali datang ke lokasi tersebut. “Rata-rata kendaraan per hari yang masuk di Pantai Melasti ini dari 300 kendaraan hingga yang terbanyak 2.000 kendaraan. Itu sudah akumulasi roda dua dan roda empat,” beber Made Wijana.
Semenjak objek wisata pantai dibuka untuk umum, pihaknya sudah menyiapkan berbagai kelengkapan protokol kesehatan. Manajemen menempatkan petugas khusus untuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh para pengunjung, penempatan tempat cuci tangan di sejumlah titik, serta mengimbau para wisatawan untuk tetap jaga jarak dan menggunakan masker. Bahkan, ada juga petugas yang melakukan patroli dan memeriksa wisatawan yang mengabaikan protokol kesehatan.
“Semuanya sudah disiapkan, sejak uji coba itu sudah kami terapkan protokol kesehatan. Petugas di lapangan juga melengkapi diri dengan face shield, masker, dan lainnya. Jadi, untuk protokol kesehatan adalah yang paling utama dalam menjalankan tatanan kehidupan era baru ini,” tegas Made Wijana. *dar
Sejak dibuka mulai 1 Juli 2020, objek wisata Pantai Melasti, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, kunjungan wisatawan mencapai 35.062 orang. Meski sudah dibuka selama tiga pekan terakhir, pengunjung yang datang masih didominasi wisatawan domestik (wisdom).
Asisten Manajer Pengelola Objek Wisata Pantai Melasti I Made Wijana, menerangkan sejak resmi dibuka pada 1 Juli 2020, wisatawan sudah berdatangan mengunjungi objek wisata tersebut. Tercatat, pada hari pertama pembukaan sudah ada 1.313 orang yang datang, terdiri dari 1.076 orang wisatawan domestik dan 237 orang wisatawan mancanegara (wisman). Antusias wisatawan domestik maupun wisman ini diimbangi dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19.
“Untuk Pantai Melasti memang didahului dengan uji coba pada 24 hingga 30 Juni 2020. Saat itu sudah banyak wisatawan yang datang berkunjung. Nah, saat pembukaan resmi juga cukup banyak, mencapai seribuan lebih. Antusiasme wisatawan cukup tinggi,” tutur Made Wijana, Kamis (23/7) siang.
Diakuinya, antusiasme wisatawan di hari pertama pembukaan itu melebihi rata-rata kunjungan wisatawan di hari biasa. Dimana, dalam pencatatan selama tiga pekan lebih pascapembukaan, kunjungan wisatawan pada hari Senin hingga Jumat hanya berada di kisaran 500 hingga 1.000 orang. Sementara, untuk hari libur atau akhir pekan (Sabtu dan Minggu) berada pada angka 2.000 hingga 4.000 wisatawan.
Masih menurut Made Wijana, untuk total kunjungan wisatawan tersebut mengalami penurunan setelah wabah global Covid-19. Dalam catatan pihaknya, jika sebelum pandemi kunjungan rata-rata per harinya sekitar 800 hingga 1.500 orang.
“Kalau dalam catatan keseluruhan pengunjung objek wisata Pantai Melasti dalam tiga pekan belakangan ini mencapai 35.062 orang. Untuk rinciannya, ada 4,423 wisatawan mancanegara dan 30.639 wisatawan domestik,” ungkap Made Wijana.
Untuk total keseluruhan wisatawan yang datang berkunjung ke Pantai Melasti pasca dibuka itu, sebagian besar menggunakan kendaraan roda dua yakni 12.251 unit, dan untuk kendaraan roda empat sebanyak 5.072 unit. Sementara untuk kendaraan besar seperti bus, baru 1 kali datang ke lokasi tersebut. “Rata-rata kendaraan per hari yang masuk di Pantai Melasti ini dari 300 kendaraan hingga yang terbanyak 2.000 kendaraan. Itu sudah akumulasi roda dua dan roda empat,” beber Made Wijana.
Semenjak objek wisata pantai dibuka untuk umum, pihaknya sudah menyiapkan berbagai kelengkapan protokol kesehatan. Manajemen menempatkan petugas khusus untuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh para pengunjung, penempatan tempat cuci tangan di sejumlah titik, serta mengimbau para wisatawan untuk tetap jaga jarak dan menggunakan masker. Bahkan, ada juga petugas yang melakukan patroli dan memeriksa wisatawan yang mengabaikan protokol kesehatan.
“Semuanya sudah disiapkan, sejak uji coba itu sudah kami terapkan protokol kesehatan. Petugas di lapangan juga melengkapi diri dengan face shield, masker, dan lainnya. Jadi, untuk protokol kesehatan adalah yang paling utama dalam menjalankan tatanan kehidupan era baru ini,” tegas Made Wijana. *dar
Komentar