PDIP Tunjuk Purnomo jadi Penasehat Tim Gibran
SOLO, NusaBali
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Surakarta menunjuk Achmad Purnomo menjadi penasehat Tim Pemenangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa pada Pilkada Surakarta 2020.
"Setelah rapat DPC, kami bentuk tim pemenangan langsung, termasuk juga pertemuan pengurus ranting, pengurus PAC. Nanti pak Pur dimasukkan di tim penasehat, saya juga," kata Ketua DPC PDIP Surakarta sekaligus Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di Solo, Kamis (23/7).
Sebagaimana diketahui, Achmad Purnomo yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surakarta sempat diusung sebagai calon tunggal oleh DPC PDIP Surakarta pada Pilkada 2020. Meski demikian, pada akhirnya rekomendasi tidak jatuh ke tangan Purnomo melainkan Gibran. "Kalau ketua (Ketua Tim Pemenangan) tidak, beliau pengen istirahat. Ini saya sudah koordinasi dengan Pak Pur. Saya minta beliau menjadi penasehat tim pemenangan," katanya.
Ia mengatakan untuk Ketua Tim Pemenangan pasangan tersebut dipegang oleh Putut Gunawan dan Rudy sebagai penanggung jawab.
Sementara itu, mengenai potensi Gibran akan melawan kotak kosong pada pilkada tersebut, pihaknya tidak mempermasalahkan. "Ya 'nggak pa-pa', yang penting menang," katanya.
Mengenai target kemenangan, ia tidak ingin muluk-muluk, yaitu sebesar 62 persen. Meski demikian, angka tersebut berpotensi lebih besar seiring dengan bergabungnya partai pendukung dan relawan. "Kalau dari partai pendukung ya nanti berapa persen sumbangan dari mereka, relawan juga," katanya.
Mengenai partai pendukung sendiri, dikatakannya, sejauh ini belum ada yang secara resmi memberikan dukungan. "Kalau sudah kan bisa masuk tim pemenangan. Kalau secara verbal (yang akan mendukung) Golkar dan PAN. Kalau Gerindra, Demokrat, dan PSI belum ketemu," katanya.
Sementara itu, Sekjen PDP Hasto Kristiyanto angkat suara ihwal kritik politik dinasti di Pilkada 2020. Hasto mengatakan Gibran memang anak seorang presiden. Namun, kata dia, Gibran sebagai warga negara juga memiliki hak konstitusional untuk diusung sebagai calon kepala daerah. "Mas Gibran tidak bisa memilih mau lahir dari mana," kata Hasto dalam konferensi pers virtual, Rabu (22/7, dilansir tempo.co.
Menurut Hasto, yang terpenting para calon kepala daerah itu mengikuti mekanisme yang ada di PDIP. Mereka, termasuk Gibran, juga diharuskan mengikuti sekolah partai untuk proses kaderisasi dan kepemimpinan. *ant
Komentar