Tenun Bangkit di Tengah Pandemi
GIANYAR, NusaBali
Setelah bangkit dan terekspos media, aktivitas menenun di Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, mulai mendapat perhatian pemerintah.
Perhatian diawali dengan kunjungan dari Dekranasda Kabupaten Gianyar. Aktivitas tenun ini layak dibina terlebih dapat menguatkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan dalam menghadapi tatanan kehidupan era baru di tengah pandemi.
Hal itu diakui Perbekel Pejeng Kangin I Gede Purnadi Yoga, Jumat (24/7). Dia mengungkapkan saat ini pihaknya tengah fokus menghidupkan perajin tenun yang sempat mati suri tersebut. Dikatakan, Dekranasda Gianyar sempat mengunjungi perajin tenun songket di Banjar Pengembungan, Desa Pejeng Kangin. "Untuk mengawali fase new normal, setelah beberapa bulan masa pandemi, Dekranasda Kabupaten Gianyar sempat memberikan pembinaan secara langsung ke perajin tenun songket di kelompok Tenun Merak Mas di Banjar Pengembungan dan perajin tenun cagcag di Banjar Pesalakan, Desa Pejeng Kangin," jelasnya.
Purnadi Yoga juga menyampaikan pembinaan yang dilakukan bertujuan ingin mengetahui lebih dekat permasalahan yang dihadapi para pengrajin apalagi setelah adanya pandemi Covid-19.
Sebelumnya diberitakan, tradisi menenun terutama kain songket khususnya di Banjar Pengembungan dan Banjar Pesalakan, Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, makin ditinggalkan generasi muda setempat. Karena generasi muda lebih tertarik terjun ke sektor pariwisata. Hal itu terungkap saat Ketua Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Kabupaten Gianyar Ny. Surya Adnyani Mahayastra, bersama rombongan berkunjung ke perajin tenun di dua banjar setempat, Senin (20/7). Hadir dalam kunjungan itu, Kepala Disperindag Gianyar Luh Gede Eka Suary, Kepala Disnaker Gianyar AA Gde Dalem Jagadhita, Kepala BPD (Bank Pembangunan Daerah) Bali Cabang Gianyar I Ketut Bagus Ariana, dan pihak terkait. Hadir pula Ketua Yayasan Mudra Swari Saraswati, Ubud, Janet De Neefe.*nvi
Komentar