Badung Terjunkan Tim Periksa Kesehatan Hewan Kurban
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung menyiapkan tim khusus saat Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah yang jatuh pada Jumat (31/7) mendatang.
Tim tersebut bertugas melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban, sehingga aman dikonsumsi.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, mengatakan pemeriksaan kesehatan hewan kurban rutin dilakukan saat Hari Raya Idul Adha. Hal ini dilakukan demi memastikan daging hewan kurban aman dikonsumsi.
“Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kami dari dinas tetap menyiapkan petugas untuk melakukan pemeriksaan hewan kurban. Tapi petugas yang diturunkan tidak sebanyak tahun lalu, yakni 33 dokter dan 100 mahasiswa dari Universitas Udayana (Unud). Kali ini sebanyak 39 dokter hewan, 13 petugas kecamatan, dan 24 mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan dari Unud,” tutur Wayan Wijana.
Dalam pemeriksaan hewan kurban, ada dua tahapan pemeriksaan yakni antemortem dan postmortem. Pemeriksaan antemortem ini untuk melihat ciri-ciri fisik apakah hewan tersebut dalam kondisi sakit atau tidak. Bila petugas menemukan hewan kurban memiliki gejala sakit, maka petugas akan menyarankan untuk tidak dipotong.
Kemudian, pemeriksaan berikutnya adalah pemeriksaan postmortem. “Setelah hewan dipotong, petugas langsung melakukan pemeriksaan postmortem. Pemeriksaan ini biasanya berupa pemeriksaan organ dalam, seperti hati, limpa, paru, ginjal, dan jantung,” imbuh Wayan Wijana.
Wayan Wijana mengungkapkan petugas akan turun sehari sebelum Hari Raya Idul Adha, atau pada Kamis (30/7). “Rencana mulai turun ke lapangan 30 Juli 2020 untuk pemeriksaan antemortem dan 31 Juli sampai dengan 2 Agustus 2020 untuk pemeriksaan postmortem,” paparnya.
Mantan Kabag Organisasi dan Tata Laksana Setda Badung itu, menambahkan dalam pemeriksaan hewan kurban petugas tetap akan memperhatikan protokol kesehatan sesuai saran dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Badung. “Tentu saja kami juga tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat baik bagi petugas maupun masyarakat,” tandasnya. *asa
“Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kami dari dinas tetap menyiapkan petugas untuk melakukan pemeriksaan hewan kurban. Tapi petugas yang diturunkan tidak sebanyak tahun lalu, yakni 33 dokter dan 100 mahasiswa dari Universitas Udayana (Unud). Kali ini sebanyak 39 dokter hewan, 13 petugas kecamatan, dan 24 mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan dari Unud,” tutur Wayan Wijana.
Dalam pemeriksaan hewan kurban, ada dua tahapan pemeriksaan yakni antemortem dan postmortem. Pemeriksaan antemortem ini untuk melihat ciri-ciri fisik apakah hewan tersebut dalam kondisi sakit atau tidak. Bila petugas menemukan hewan kurban memiliki gejala sakit, maka petugas akan menyarankan untuk tidak dipotong.
Kemudian, pemeriksaan berikutnya adalah pemeriksaan postmortem. “Setelah hewan dipotong, petugas langsung melakukan pemeriksaan postmortem. Pemeriksaan ini biasanya berupa pemeriksaan organ dalam, seperti hati, limpa, paru, ginjal, dan jantung,” imbuh Wayan Wijana.
Wayan Wijana mengungkapkan petugas akan turun sehari sebelum Hari Raya Idul Adha, atau pada Kamis (30/7). “Rencana mulai turun ke lapangan 30 Juli 2020 untuk pemeriksaan antemortem dan 31 Juli sampai dengan 2 Agustus 2020 untuk pemeriksaan postmortem,” paparnya.
Mantan Kabag Organisasi dan Tata Laksana Setda Badung itu, menambahkan dalam pemeriksaan hewan kurban petugas tetap akan memperhatikan protokol kesehatan sesuai saran dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Badung. “Tentu saja kami juga tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat baik bagi petugas maupun masyarakat,” tandasnya. *asa
Komentar