Target 4 Juta Wisatawan Bahari di 2019
Kebijakan asas cabotage untuk cruise atau kapal pesiar asing diklaim membuat kunjungan wisman cruise maupun para yachter dunia ke Indonesia meningkat signifikan.
JAKARTA, NusaBali
Luasnya daerah perairan Indonesia membuat wisata bahari memiliki peluang menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke tanah air. Sayang belum tergarap dengan baik sehingga perlu di promosikan lebih gencar lagi, agar wisman semakin mengetahui tentang wisata bahari Indonesia.
Dengan begitu, mereka bisa mengunjunginya. Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, potensi pariwisata Indonesia bertumpu pada tiga hal yakni budaya (culture) sebesar 60 persen, potensi alam (nature) 35 persen dan potensi manmade 5 persen. Wisata bahari masuk dalam kategori potensi wisata alam (nature).
Dimana wisata tersebut dikembangkan lagi dalam produk wisata ekologi sebesar 45 persen, wisata bahari 35 persen dan wisata petualangan 20 persen. Arief pun menargetkan wisata bahari dapat berkontribusi mendatangkan wisman sekitar 1 juta. Ia menargetkan, jumlah itu akan meningkat menjadi 4 juta di tahun 2019 mendatang.
"Wisata bahari, tahun ini kami proyeksikan akan memberikan kontribusi terhadap kunjungan wisman sebesar 1.078.000 orang. Jumlah itu akan meningkat menjadi 4 juta pada akhir 2019 nanti," ujar Arief di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Selasa malam (17/11).
Untuk meningkatkan kunjungan wisman, sambung Arief, pemerintah telah mengeluarlan deregulasi berupa kebijakan bebas visa kunjungan (BVK). Dari sebelumnya 15 negara menjadi 90 negara di tahun ini. Plus kebijakan penghapusan ketentuan Clearance Approval for Indonesia Teritory (CAIT).
Lalu kebijakan asas cabotage untuk cruise atau kapal pesiar asing sehingga kunjungan wisman cruise maupun para yachter dunia masuk ke perairan Indonesia meningkat signifikan. Adanya pemberlakukan BVK itu, lanjut Arief, saat ini sudah mulai terasa bagi pariwisata Indonesia.
"Kebijakan BVK menjadi 90 negara mulai memberikan hasil dengan meningkatnya kunjungan wisman pada September 2015 hingga dua digit. Oleh karena itu, dampak BVK lebih signifikan terasa mulai tahun depan yang diperkirakan akan menambah jumlah kunjungan 1 juta wisman dengan devisa US$ 1 milliar," imbuh Arief.
Komentar