Dermaga Kapal Pesiar Diujicoba
Setelah mangkrak sejak tahun 2010, Dermaga Kapal Pesiar Tanah Ampo, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Karangasem, kembali diujicoba, Jumat (30/9).
AMLAPURA, NusaBali
Uji coba menggunakan kapal milik Kementerian Perhubungan Direktorat Navigasi RI, sekaligus melakukan pengukuran. Hasil sementara, kapal panjang 150 meter bisa sandar di dermaga tersebut. Atas dasar hasil uji coba itulah, berpeluang kembali mendatangkan kapal pesiar, tetapi ukuran kecil.
Uji coba disaksikan Direktur Lalin dan Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Tohir, Direktur Kepelabuhan Irawan, utusan dari Pelni Pusat, rombongan Komisi III DPRD Bali dipimpin Ketua Nengah Tamba, Kadis Perhubungan dan Pemadam Kebakaran Karangasem I Wayan Sutapa, dan unsur terkait lainnya di Dermaga Kapal Pesiar Tanah Ampo, Desa Ulakan.
Ternyata setelah kapal bersandar dengan posisi sejajar dengan dermaga, tidak menimbulkan goyang. Sehingga pejabat pusat yang datang menilai layak menyandarkan kapal dengan panjang maksimal 150 meter.
Paling tidak dermaga yang telah mangkrak sejak tahun 2010, bisa dioperasikan kembali. Apalagi Kementerian Perhubungan telah menjanjikan anggaran Rp 67 miliar untuk dialokasikan di tahun 2017 untuk pembangunan dermaga sekoci, sehingga aktivitas kembali menggeliat.
“Syukurlah, setelah diujicoba, Dermaga Pesiar Tanah Ampo layak didatangi kapal dengan panjang maksimal 150 meter. Berarti berpeluang kembali mendatangkan wisatawan pesiar,” kata Sutapa.
Sebelumnya, kata Sutapa, terus diperjuangkan agar pusat mengalokasikan anggaran untuk memperpanjang dermaga dari 154 meter menjadi 300 meter. Ternyata perjuangan itu terus menemui kegagalan.
Dermaga yang dibangun tahun 2006, rencananya dituntaskan pembangunannya tahun 2008, kemudian molor menjadi tahun 2010, yang akhirnya terbengkalai. Beberapa kali sempat dibangun dermaga sekoci, selalu kandas terhempas gelombang laut selatan. Kali ini kapal pesiar ukuran kecil diagendakan datang, langsung bersandar.
Ketua PHRI Karangasem I Wayan Tama menyambut terobosan baru Dinas Perhubungan dengan melakukan uji coba. Ternyata hasilnya cukup memuaskan dan menjanjikan mendatangkan wisatawan kapal pesiar. “Paling tidak ada harapan, untuk menggairahkan industri pariwisata di Karangasem,” kata Tama.
Menurut Tama, selama ini kunjungan wisatawan ramai di Objek Wisata Padangbai, itu sebatas numpang lewat hendak berwisata ke Gili Trawangan, Lombok, NTB. Karangasem tidak kebagian atas lalulalang wisatawan bepergian ke Gili Trawangan.
Di bagian lain Bendesa Pakraman Tanah Ampo I Gede Suyadnya juga menyambut atas kembalinya terbuka harapan, datangnya wisatawan ke Karangasem melalui dermaga kapal pesiar tersebut. ”Paling tidak dampak positifnya, perekonomian lokal bisa hidup jika rutin didatangi wisatawan,” jelas Suyadnya. * k16
Uji coba menggunakan kapal milik Kementerian Perhubungan Direktorat Navigasi RI, sekaligus melakukan pengukuran. Hasil sementara, kapal panjang 150 meter bisa sandar di dermaga tersebut. Atas dasar hasil uji coba itulah, berpeluang kembali mendatangkan kapal pesiar, tetapi ukuran kecil.
Uji coba disaksikan Direktur Lalin dan Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Tohir, Direktur Kepelabuhan Irawan, utusan dari Pelni Pusat, rombongan Komisi III DPRD Bali dipimpin Ketua Nengah Tamba, Kadis Perhubungan dan Pemadam Kebakaran Karangasem I Wayan Sutapa, dan unsur terkait lainnya di Dermaga Kapal Pesiar Tanah Ampo, Desa Ulakan.
Ternyata setelah kapal bersandar dengan posisi sejajar dengan dermaga, tidak menimbulkan goyang. Sehingga pejabat pusat yang datang menilai layak menyandarkan kapal dengan panjang maksimal 150 meter.
Paling tidak dermaga yang telah mangkrak sejak tahun 2010, bisa dioperasikan kembali. Apalagi Kementerian Perhubungan telah menjanjikan anggaran Rp 67 miliar untuk dialokasikan di tahun 2017 untuk pembangunan dermaga sekoci, sehingga aktivitas kembali menggeliat.
“Syukurlah, setelah diujicoba, Dermaga Pesiar Tanah Ampo layak didatangi kapal dengan panjang maksimal 150 meter. Berarti berpeluang kembali mendatangkan wisatawan pesiar,” kata Sutapa.
Sebelumnya, kata Sutapa, terus diperjuangkan agar pusat mengalokasikan anggaran untuk memperpanjang dermaga dari 154 meter menjadi 300 meter. Ternyata perjuangan itu terus menemui kegagalan.
Dermaga yang dibangun tahun 2006, rencananya dituntaskan pembangunannya tahun 2008, kemudian molor menjadi tahun 2010, yang akhirnya terbengkalai. Beberapa kali sempat dibangun dermaga sekoci, selalu kandas terhempas gelombang laut selatan. Kali ini kapal pesiar ukuran kecil diagendakan datang, langsung bersandar.
Ketua PHRI Karangasem I Wayan Tama menyambut terobosan baru Dinas Perhubungan dengan melakukan uji coba. Ternyata hasilnya cukup memuaskan dan menjanjikan mendatangkan wisatawan kapal pesiar. “Paling tidak ada harapan, untuk menggairahkan industri pariwisata di Karangasem,” kata Tama.
Menurut Tama, selama ini kunjungan wisatawan ramai di Objek Wisata Padangbai, itu sebatas numpang lewat hendak berwisata ke Gili Trawangan, Lombok, NTB. Karangasem tidak kebagian atas lalulalang wisatawan bepergian ke Gili Trawangan.
Di bagian lain Bendesa Pakraman Tanah Ampo I Gede Suyadnya juga menyambut atas kembalinya terbuka harapan, datangnya wisatawan ke Karangasem melalui dermaga kapal pesiar tersebut. ”Paling tidak dampak positifnya, perekonomian lokal bisa hidup jika rutin didatangi wisatawan,” jelas Suyadnya. * k16
Komentar