Anjing Piaraan Gigit Majikan Positif Rabies
Untuk mengantisipasi penyebaran rabies, Dinas Peternakan Buleleng segera terjunkan Tim Penyisir ke Desa Pengastulan.
SINGARAJA, NusaBali
Kasus anjing rabies yang sempat mereda kembali muncul di Buleleng. Seekor anjing peliharaan di Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt Buleleng dinyatakan positif rabies setelah sampel otaknya diperiksa di Balai Verteriner Denpasar. Apesnya anjing rabies ini sempat menggigit dua orang majikannya.
Kasus gigitan anjing rabies ini diketahui setelah mengigit anak kecil kedua kali setelah majikannya sepekan yang lalu. Majikannya pun curiga karena sudah curiga dengan kelakuan anjing peliharannya yang mulai menunjukkan gejala aneh seperti menghindari sinar matahari sebelum menggigit bocah 10 tahun yang masih kerabatnya. Anjing rabies itu pun langsung dibunuh majikannya dan diserahkan ke Dinas Pertanian Buleleng untuk memastikan terjangkit rabies atau tidak.
Camat Seririt, Nyoman Agus Tri Kartika Yuda dikonfirmasi Jumat (31/7) kemarin membenarkan kasus gigitan rabies di wilayahnya. Dia menceritakan anjing piaraan milik warga Banjar Dinas Sari, Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt itu tiga pekan sebelum kasus gigitan sempat menghilang. Namun sepekan setelah hilang muncul kembali dengan sejumlah luka ditubuhnya. Seminggu masa pemulihan, anjing rabies itu nampak baik saja, lukanya pun sudah mulai sembuh. Tetapi tiba-tiba terjatuh ke dalam sumur. “Sempat jatuh ke sumur kemudian diselamatkan majikannya, pas pegang menaikkan dari sumur tak sengaja pegang lukanya dan anjing itu menggigit tangan majikannya,” jelas Camat Kartika.
Warga Desa Pengastulan itu pun tak curiga sedikitpun karena pasca digigit anjingnya masih dalam keadaan baik-baik saja. Namun pada Kamis (23/7) lalu, kembali menggigit bocah 10 tahun dan menunjukkan gelagat terindikasi rabies. Setelah diserahkan ke Dinas Pertanian dan hasil uji Balai Besar verteriner keluar dan menyatakan anjing tersebut rabies, dua korban gigitan anjing langsung dibawa ke Puskesmas Seririt untuk segera mendapatkan vaksin. “Sudah dapat vaksin keduanya memang digigit di bagian tangan, tinggal menunggu jadwal sampai vaksin keempat kali,” jelas mantan Kasubag Pemberitaan Prokom Setda Buleleng itu.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, I Made Sumiarta dihubungi terpisah kemarin mengatakan munculnya kasus gigitan rabies di Desa Pengastulan sudah menerjunkan penyuluh lapangannya untuk mengecek kasus gigitan anjing. Sejauh ini kasus positif rabies baru dilaporkan satu ekor saja. Meski demikian dalam waktu dekat ini timnya akan melakukan penyisiran anjing liar di Desa Pengastulan. Selain melakukan vaksinasi massal juga akan dilakukan eliminasi tertarget pada anjing liar tak bertuan. “Sedang kami susun jadwalnya untuk vaksinasi massal nanti di sana menyasar anjing liar terutama,” tegas dia.*k23
Kasus gigitan anjing rabies ini diketahui setelah mengigit anak kecil kedua kali setelah majikannya sepekan yang lalu. Majikannya pun curiga karena sudah curiga dengan kelakuan anjing peliharannya yang mulai menunjukkan gejala aneh seperti menghindari sinar matahari sebelum menggigit bocah 10 tahun yang masih kerabatnya. Anjing rabies itu pun langsung dibunuh majikannya dan diserahkan ke Dinas Pertanian Buleleng untuk memastikan terjangkit rabies atau tidak.
Camat Seririt, Nyoman Agus Tri Kartika Yuda dikonfirmasi Jumat (31/7) kemarin membenarkan kasus gigitan rabies di wilayahnya. Dia menceritakan anjing piaraan milik warga Banjar Dinas Sari, Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt itu tiga pekan sebelum kasus gigitan sempat menghilang. Namun sepekan setelah hilang muncul kembali dengan sejumlah luka ditubuhnya. Seminggu masa pemulihan, anjing rabies itu nampak baik saja, lukanya pun sudah mulai sembuh. Tetapi tiba-tiba terjatuh ke dalam sumur. “Sempat jatuh ke sumur kemudian diselamatkan majikannya, pas pegang menaikkan dari sumur tak sengaja pegang lukanya dan anjing itu menggigit tangan majikannya,” jelas Camat Kartika.
Warga Desa Pengastulan itu pun tak curiga sedikitpun karena pasca digigit anjingnya masih dalam keadaan baik-baik saja. Namun pada Kamis (23/7) lalu, kembali menggigit bocah 10 tahun dan menunjukkan gelagat terindikasi rabies. Setelah diserahkan ke Dinas Pertanian dan hasil uji Balai Besar verteriner keluar dan menyatakan anjing tersebut rabies, dua korban gigitan anjing langsung dibawa ke Puskesmas Seririt untuk segera mendapatkan vaksin. “Sudah dapat vaksin keduanya memang digigit di bagian tangan, tinggal menunggu jadwal sampai vaksin keempat kali,” jelas mantan Kasubag Pemberitaan Prokom Setda Buleleng itu.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, I Made Sumiarta dihubungi terpisah kemarin mengatakan munculnya kasus gigitan rabies di Desa Pengastulan sudah menerjunkan penyuluh lapangannya untuk mengecek kasus gigitan anjing. Sejauh ini kasus positif rabies baru dilaporkan satu ekor saja. Meski demikian dalam waktu dekat ini timnya akan melakukan penyisiran anjing liar di Desa Pengastulan. Selain melakukan vaksinasi massal juga akan dilakukan eliminasi tertarget pada anjing liar tak bertuan. “Sedang kami susun jadwalnya untuk vaksinasi massal nanti di sana menyasar anjing liar terutama,” tegas dia.*k23
Komentar