Lagi, Layangan Padamkan Listrik
PLN ULP Gianyar membuat surat pernyataan yang ditandatangani oleh kelian dinas setempat serta pemilik layangan.
GIANYAR, NusaBali
Listrik padam gara-gara layangan nyangkut di jaringan listrik, kembali terjadi di Gianyar, Sabtu (1/8) malam sekitar pukul 20.02 Wita. Sebuah layangan nyangkut di jaringan listrik sebelah timur SPBU Jalan Bypass Dharmagiri, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh.
Akibatnya, seputaran Kota Gianyar jadi gelap gulita. Mendapat informasi kejadian listrik padam, petugas PLN ULP (Unit Layanan Pelanggan) Gianyar terjun mengecek ke lokasi. Terungkap ada sebuah layang-layang tersangkut di jaringan listrik sebelah timur SPBU Jalan Bypass Dharmagiri, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh. Tidak jelas jenis layangan yang nyangkut tersebut. Sebab, layangan sudah tinggal kerangka dengan sisa kain warna putih. Beberapa menit setelah dilakukan perbaikan, listrik kembali menyala.
Manajer PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Gianyar Billy Ramadhana, Minggu (2/8), mengakui listrik padam itu karena ada sebuah layangan nyangkut di jaringan timur SPBU dekat Stadion Kapten Dipta. "Tindakan yang dilakukan adalah penurunan layangan tersebut serta penormalan jaringan listrik. Pukul 20.13 Wita, listrik sudah normal kembali, jadi padam selama 11 menit," ujarnya.
Sebagai peringatan, pihak PLN ULP Gianyar membuat surat pernyataan yang ditandatangani oleh kelian dinas setempat serta pemilik layangan. "Kami buatkan surat pernyataan agar nantinya hal serupa tidak terjadi lagi," katanya.
Disebutkan Billy Ramadhana, akibat layangan yang tersangkut di jaringan listrik tersebut, terdapat beberapa lokasi di Kota Gianyar mengalami padam listrik. "Meliputi Bypass Dharma Giri, Jalan Ksatrian, Jalan Kebo Iwa, RSU Sanjiwani, Jalan Ciung Wanara, serta sekitaran Pasar Umum Gianyar," tandasnya.
Atas kejadian tersebut, kerugian yang ditimbulkan sekitar Rp 1,5 juta. Selain itu, ada kemungkinan kerusakan material di jaringan PLN. Kepada masyarakat pecinta layang-layang, Billy mengimbau agar tidak menaikkan layangan dekat jaringan listrik.
Sebelumnya, listrik padam akibat layangan nyangkut cukup sering terjadi. Baik siang maupun malam hari. Bahkan gangguan yang disebabkan karena layangan terjadi lebih dari 22 kali. Pada Juni 2020 menyampai 11 kali dan Juli 2020 tembus 11 kali. Dari gangguan tersebut ada sekitar 31.870 pelanggan terdampak. "kWh yang tidak tersalur sebanyak 2365,67 kWh atau Rp 3,5 juta. Tetapi jika gangguan layangan ini sering terjadi di jaringan maka akan berpotensi merusak peralatan distribusi kami dan jika dirupiahkan kurang lebih kerugiannya sekitar Rp 250 juta," ungkapnya.
Maka itu, pihaknya mewanti-wanti agar masyarakat tidak bermain layangan di dekat jaringan listrik. Bahkan agar tidak mengulangi, pemilik layangan yang pernah merusak jaringan diberikan teguran tertulis. *nvi
Listrik padam gara-gara layangan nyangkut di jaringan listrik, kembali terjadi di Gianyar, Sabtu (1/8) malam sekitar pukul 20.02 Wita. Sebuah layangan nyangkut di jaringan listrik sebelah timur SPBU Jalan Bypass Dharmagiri, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh.
Akibatnya, seputaran Kota Gianyar jadi gelap gulita. Mendapat informasi kejadian listrik padam, petugas PLN ULP (Unit Layanan Pelanggan) Gianyar terjun mengecek ke lokasi. Terungkap ada sebuah layang-layang tersangkut di jaringan listrik sebelah timur SPBU Jalan Bypass Dharmagiri, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh. Tidak jelas jenis layangan yang nyangkut tersebut. Sebab, layangan sudah tinggal kerangka dengan sisa kain warna putih. Beberapa menit setelah dilakukan perbaikan, listrik kembali menyala.
Manajer PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Gianyar Billy Ramadhana, Minggu (2/8), mengakui listrik padam itu karena ada sebuah layangan nyangkut di jaringan timur SPBU dekat Stadion Kapten Dipta. "Tindakan yang dilakukan adalah penurunan layangan tersebut serta penormalan jaringan listrik. Pukul 20.13 Wita, listrik sudah normal kembali, jadi padam selama 11 menit," ujarnya.
Sebagai peringatan, pihak PLN ULP Gianyar membuat surat pernyataan yang ditandatangani oleh kelian dinas setempat serta pemilik layangan. "Kami buatkan surat pernyataan agar nantinya hal serupa tidak terjadi lagi," katanya.
Disebutkan Billy Ramadhana, akibat layangan yang tersangkut di jaringan listrik tersebut, terdapat beberapa lokasi di Kota Gianyar mengalami padam listrik. "Meliputi Bypass Dharma Giri, Jalan Ksatrian, Jalan Kebo Iwa, RSU Sanjiwani, Jalan Ciung Wanara, serta sekitaran Pasar Umum Gianyar," tandasnya.
Atas kejadian tersebut, kerugian yang ditimbulkan sekitar Rp 1,5 juta. Selain itu, ada kemungkinan kerusakan material di jaringan PLN. Kepada masyarakat pecinta layang-layang, Billy mengimbau agar tidak menaikkan layangan dekat jaringan listrik.
Sebelumnya, listrik padam akibat layangan nyangkut cukup sering terjadi. Baik siang maupun malam hari. Bahkan gangguan yang disebabkan karena layangan terjadi lebih dari 22 kali. Pada Juni 2020 menyampai 11 kali dan Juli 2020 tembus 11 kali. Dari gangguan tersebut ada sekitar 31.870 pelanggan terdampak. "kWh yang tidak tersalur sebanyak 2365,67 kWh atau Rp 3,5 juta. Tetapi jika gangguan layangan ini sering terjadi di jaringan maka akan berpotensi merusak peralatan distribusi kami dan jika dirupiahkan kurang lebih kerugiannya sekitar Rp 250 juta," ungkapnya.
Maka itu, pihaknya mewanti-wanti agar masyarakat tidak bermain layangan di dekat jaringan listrik. Bahkan agar tidak mengulangi, pemilik layangan yang pernah merusak jaringan diberikan teguran tertulis. *nvi
Komentar