Anak-anak Ramai Bermain Tanpa Gunakan Masker
Pemkot Sebut Taman Bermain Anak Belum Dibuka
DENPASAR, NusaBali
Tempat bermain anak-anak di Lapangan Puputan Badung dan Taman Lumintang mulai ramai dikunjungi, Minggu (2/8).
Padahal, kawasan tersebut masih ditutup untuk mengantisipasi anak-anak terpapar melalui tempat permainan anak. Bahkan, anak-anak yang bermain banyak yang tidak menggunakan masker atau maskernya dilepas.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan, saat ini tiga kawasan taman bermain anak di Kota Denpasar yakni Taman Janggan, Tempat Bermain Anak Lapangan Puputan Badung, dan Tempat Bermain Anak di Kawasan Lapangan Lumintang Denpasar ditutup sejak berlakunya surat edaran terkait dengan penutupan kawasan publik di Kota Denpasar.
Kendati sudah new normal, kawasan tersebut tetap ditutup. Namun, penutupan tersebut masih dilanggar oleh masyarakat yang ingin mengajak anaknya rekreasi ke taman bermain. "Kami belum pernah membuka tempat bermain anak. Namun, para orangtua tidak menghiraukan itu dan bahkan mereka sengaja merusak police line yang kami pasang berkali-kali," ungkapnya.
Dikatakan Dewa Rai, pihaknya sudah mengimbau berkali-kali namun tetap saja dilanggar. Tempat yang paling ramai menurut dia, di Lapangan Puputan karena merupakan tempat pusat rekreasi. Sementara untuk di taman bermain di Lumintang lebih sedikit, dan bahkan di Taman Janggan bisa ditutup karena dikunci pada pintu pagar.
Dia berharap, masyarakat tidak melanggar imbauan yang sudah ditetapkan. Sebab, pihaknya khawatir anak-anak bisa terpapar Covid-19 karena yang bermain cukup banyak. "Para orangtua harusnya sadar jangan dulu ke taman bermain anak. Soalnya anak-anak rentan terpapar apalagi tempat bermain bisa dipakai ramai-ramai. Mending jangan dulu kasihan anaknya," kata Dewa Rai.
Selain taman bermain anak, pihaknya juga masih menutup tempat hiburan yang aktivitasnya berada dalam ruangan. Seperti bioskop, cafe, dan tempat karaoke. Sebab tempat tersebut cenderung menjadi cluster penyebaran Covid-19 karena sirkulasi tempat kurang bagus dengan suasana keramaian tanpa social distancing.
"Kalau untuk tempat rekreasi terbuka seperti pantai, taman, lapangan, dan sungai sudah dibuka seiring dengan penerapan new normal dan dibukanya kawasan wisata untuk manca negara," tandas Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar ini.
Sementara salah satu pengunjung, Alin, 27, mengaku sudah beberapa kali ke kawasan taman bermain Lapangan Puputan Badung untuk mengajak anaknya bermain. Alasannya, kasihan kepada anaknya yang perlu suasana baru setelah masa pandemi. Dia mengaku bisa masuk di kawasan tersebut karena sudah ramai.
Apalagi kata dia, hari sebelumnya sempat ketemu petugas Satpol PP. Namun, hanya diingatkan untuk mencuci tangan setelah bermain. "Karena ramai sih makanya ke sini. Kemarin juga ada petugas tidak dilarang cuman disuruh cuci tangan saja setelah bermain. Takut sih ada, cuman kan bingung juga," imbuh perempuan yang tinggal di Kelurahan Sesetan ini. *mis
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan, saat ini tiga kawasan taman bermain anak di Kota Denpasar yakni Taman Janggan, Tempat Bermain Anak Lapangan Puputan Badung, dan Tempat Bermain Anak di Kawasan Lapangan Lumintang Denpasar ditutup sejak berlakunya surat edaran terkait dengan penutupan kawasan publik di Kota Denpasar.
Kendati sudah new normal, kawasan tersebut tetap ditutup. Namun, penutupan tersebut masih dilanggar oleh masyarakat yang ingin mengajak anaknya rekreasi ke taman bermain. "Kami belum pernah membuka tempat bermain anak. Namun, para orangtua tidak menghiraukan itu dan bahkan mereka sengaja merusak police line yang kami pasang berkali-kali," ungkapnya.
Dikatakan Dewa Rai, pihaknya sudah mengimbau berkali-kali namun tetap saja dilanggar. Tempat yang paling ramai menurut dia, di Lapangan Puputan karena merupakan tempat pusat rekreasi. Sementara untuk di taman bermain di Lumintang lebih sedikit, dan bahkan di Taman Janggan bisa ditutup karena dikunci pada pintu pagar.
Dia berharap, masyarakat tidak melanggar imbauan yang sudah ditetapkan. Sebab, pihaknya khawatir anak-anak bisa terpapar Covid-19 karena yang bermain cukup banyak. "Para orangtua harusnya sadar jangan dulu ke taman bermain anak. Soalnya anak-anak rentan terpapar apalagi tempat bermain bisa dipakai ramai-ramai. Mending jangan dulu kasihan anaknya," kata Dewa Rai.
Selain taman bermain anak, pihaknya juga masih menutup tempat hiburan yang aktivitasnya berada dalam ruangan. Seperti bioskop, cafe, dan tempat karaoke. Sebab tempat tersebut cenderung menjadi cluster penyebaran Covid-19 karena sirkulasi tempat kurang bagus dengan suasana keramaian tanpa social distancing.
"Kalau untuk tempat rekreasi terbuka seperti pantai, taman, lapangan, dan sungai sudah dibuka seiring dengan penerapan new normal dan dibukanya kawasan wisata untuk manca negara," tandas Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar ini.
Sementara salah satu pengunjung, Alin, 27, mengaku sudah beberapa kali ke kawasan taman bermain Lapangan Puputan Badung untuk mengajak anaknya bermain. Alasannya, kasihan kepada anaknya yang perlu suasana baru setelah masa pandemi. Dia mengaku bisa masuk di kawasan tersebut karena sudah ramai.
Apalagi kata dia, hari sebelumnya sempat ketemu petugas Satpol PP. Namun, hanya diingatkan untuk mencuci tangan setelah bermain. "Karena ramai sih makanya ke sini. Kemarin juga ada petugas tidak dilarang cuman disuruh cuci tangan saja setelah bermain. Takut sih ada, cuman kan bingung juga," imbuh perempuan yang tinggal di Kelurahan Sesetan ini. *mis
Komentar