Perahu Dihantam Ombak, Dua Nelayan Selamat
Salah satu nelayan berhasil berenang ke darat dan mencari pertolongan. Nelayan lainnya bertahan di katir jukung selama sekitar 7 jam menunggu pertolongan datang.
MANGUPURA, NusaBali
Apes dialami dua orang nelayan Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung, yang sedang melaut di perairan sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, pada Minggu (2/8) pagi. Jukung yang dinaiki oleh dua nelayan tersebut tenggelam akibat dihantam ombak besar. Beruntung keduanya berhasil selamat dan dievakuasi ke bibir pantai oleh petugas Basarnas.
Informasi yang dihimpun di lapangan, insiden yang menimpa kedua nelayan bernama I Wayan Macung, 41, dan Bagas, 45, itu berawal saat mereka melaut pada Sabtu (1/8) pukul 16.00 Wita. Saat itu, kedua nelayan melaut menggunakan jukung fiber dengan dua katir dari pantai Selatan Kedonganan menuju titik pencarian ikan di sebelah Barat dari Bandara Ngurah Rai. Nah, usai menangkap ikan semalaman, keduanya hendak kembali ke Pantai Kedonganan dengan hasil tangkapan yang cukup banyak. Saat dalam perjalanan pulang itulah tepatnya 100 meter dari ujung landasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, jukung yang ditumpangi keduanya dihantam ombak. “Dua kali jukung mereka dihantam ombak besar yang menyebabkan tenggelam,” tutur sumber di Basarnas.
Menurut sumber tadi, peristiwa yang menimpa dua nelayan itu terjadi pada Minggu (2/8) sekitar pukul 03.00 Wita. Jukung yang digunakan keduanya terbalik dan tenggelam. Beruntung, dalam jukung itu terdapat satu buah life jacket dan langsung dipergunakan oleh nelayan I Wayan Macung dan berenang ke tepian untuk mencari bala bantuan. Sementara, nelayan Bagas asal Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, tetap bertahan di salah satu katir jukung.
“Satu nelayan berinisiatif untuk berenang ke tepi dan akhirnya selamat sampai di ujung landasan. Kemudian, dia melaporkan kejadian itu ke Basarnas. Sebaliknya, satu nelayan lagi masih bertahan di laut sembari menunggu bantuan,” ungkap sumber tadi.
Secara terpisah, Kepala Basarnas Denpasar I Gede Darmada, menerangkan laporan terkait adanya kejadian jukung tenggelam itu masuk pada Minggu sekitar pukul 09.50 Wita. Kemudian, pihaknya langsung mengerahkan tim untuk melakukan pencarian terhadap satu nelayan yang masih terombang-ambing di lokasi. Tim yang melakukan pencarian akhirnya menemukan nelayan Bagas pada pukul 10.30 Wita. Saat ditemukan, nelayan Bagas dalam keadaan mengapung bertahan pada satu katir jukung yang patah selama sekitar 7 jam.
“Kondisi saat ditemukan, nelayan itu dalam keadaan lemas. Dia masih bertahan dengan kondisi separuh badan di dalam laut. Kemudian, dia langsung dievakuasi ke RS Kasih Ibu Kedonganan,” ungkap Darmada.
Dalam pencarian itu, pihaknya bergerak bersama tim dari Pol Air Kedonganan, TNI AL, Balawista, Potensi SAR 115, keluarga korban, dan masyarakat setempat. Peralatan yang dikerahkan ke lapangan berupa dua unit rubber boat dan sejumlah kapal nelayan. Dalam proses pencarian, kondisi gelombang di sekitar lokasi kejadian cukup tinggi, mencapai 2 meter.
“Untungnya insiden cepat dilaporkan. Sehingga, tim kita cepat merespons dan melakukan pencarian. Nah, korban akhirnya berhasil diselamatkan, meski harus mendapatkan perawatan medis,” tutur Darmada.
Kasat Pol Air Polresta Denpasar Kompol I Wayan Kusuma Jaya yang dikonfirmasi melalui sambungan telefon mengemukakan kalau kondisi kedua nelayan dalam keadaan selamat. Pihaknya saat mendapat laporan langsung ke lapangan untuk bersama Basarnas melakukan pencarian. “Semuanya selamat. Tadi saya ke lapangan untuk memimpin langsung upaya pencarian. Kondisi keduanya memang shock, tapi sudah ditangani pihak medis,” ujar Kompol Kusuma Jaya.
Sementara itu, pada Jumat (31/7) petang, anggota Satuan Polair Polres Badung Bripka I Gusti Ngurah Blambangan bersama anggota Balawista Kabupaten Badung berhasil menyelamatkan seorang pengunjung Pantai Petitenget bernama Igin Ginanjar, 34, yang terseret arus.
Kasat Pol Air Polres Badung Iptu I Wayan Jiwa Antara, membeberkan bahwa korban saat itu mandi di laut yang masuk kawasan Banjar Batu Belig, bersama seorang temannya bernama Sandi. Korban yang tinggal di Jalan Gadon, Gang Ceruring, Banjar Gadon, Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung, tiba-tiba terseret arus laut saat tengah mandi.
“Untungnya pada saat keduanya terseret arus, Sandi berhasil meloloskan diri. Dia (Sandi) lari ke darat dan mengatakan bahwa temannya (Ginanjar) terseret arus. Mendapat informasi itu anggota kami yang saat itu tengah patroli langsung turun melakukan upaya pertolongan,” tutur Iptu Antara.
Tidak butuh waktu lama anggota Polair bekerjasama dengan Balawista dan kelompok nelayan Petitenget melakukan pencarian terhadap Ginanjar menggunakan Rescue Boat. Ginanjar ditemukan terombang-ambing di lautan.
Dengan menggunakan papan surfing, petugas akhirnya berhasil menyelamatkan korban dari maut. Korban ditemukan dalam keadaan selamat. Tiba di darat korban langsung dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil pribadi untuk diberikan pertolongan medis.
“Untung anggota Polair cepat ke lokasi dan menyelamatkannya. Korban sudah dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil pribadi, agar segera mendapat penanganan medis,” ungkap Iptu Jiwa Antara. *dar, *pol
Informasi yang dihimpun di lapangan, insiden yang menimpa kedua nelayan bernama I Wayan Macung, 41, dan Bagas, 45, itu berawal saat mereka melaut pada Sabtu (1/8) pukul 16.00 Wita. Saat itu, kedua nelayan melaut menggunakan jukung fiber dengan dua katir dari pantai Selatan Kedonganan menuju titik pencarian ikan di sebelah Barat dari Bandara Ngurah Rai. Nah, usai menangkap ikan semalaman, keduanya hendak kembali ke Pantai Kedonganan dengan hasil tangkapan yang cukup banyak. Saat dalam perjalanan pulang itulah tepatnya 100 meter dari ujung landasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, jukung yang ditumpangi keduanya dihantam ombak. “Dua kali jukung mereka dihantam ombak besar yang menyebabkan tenggelam,” tutur sumber di Basarnas.
Menurut sumber tadi, peristiwa yang menimpa dua nelayan itu terjadi pada Minggu (2/8) sekitar pukul 03.00 Wita. Jukung yang digunakan keduanya terbalik dan tenggelam. Beruntung, dalam jukung itu terdapat satu buah life jacket dan langsung dipergunakan oleh nelayan I Wayan Macung dan berenang ke tepian untuk mencari bala bantuan. Sementara, nelayan Bagas asal Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, tetap bertahan di salah satu katir jukung.
“Satu nelayan berinisiatif untuk berenang ke tepi dan akhirnya selamat sampai di ujung landasan. Kemudian, dia melaporkan kejadian itu ke Basarnas. Sebaliknya, satu nelayan lagi masih bertahan di laut sembari menunggu bantuan,” ungkap sumber tadi.
Secara terpisah, Kepala Basarnas Denpasar I Gede Darmada, menerangkan laporan terkait adanya kejadian jukung tenggelam itu masuk pada Minggu sekitar pukul 09.50 Wita. Kemudian, pihaknya langsung mengerahkan tim untuk melakukan pencarian terhadap satu nelayan yang masih terombang-ambing di lokasi. Tim yang melakukan pencarian akhirnya menemukan nelayan Bagas pada pukul 10.30 Wita. Saat ditemukan, nelayan Bagas dalam keadaan mengapung bertahan pada satu katir jukung yang patah selama sekitar 7 jam.
“Kondisi saat ditemukan, nelayan itu dalam keadaan lemas. Dia masih bertahan dengan kondisi separuh badan di dalam laut. Kemudian, dia langsung dievakuasi ke RS Kasih Ibu Kedonganan,” ungkap Darmada.
Dalam pencarian itu, pihaknya bergerak bersama tim dari Pol Air Kedonganan, TNI AL, Balawista, Potensi SAR 115, keluarga korban, dan masyarakat setempat. Peralatan yang dikerahkan ke lapangan berupa dua unit rubber boat dan sejumlah kapal nelayan. Dalam proses pencarian, kondisi gelombang di sekitar lokasi kejadian cukup tinggi, mencapai 2 meter.
“Untungnya insiden cepat dilaporkan. Sehingga, tim kita cepat merespons dan melakukan pencarian. Nah, korban akhirnya berhasil diselamatkan, meski harus mendapatkan perawatan medis,” tutur Darmada.
Kasat Pol Air Polresta Denpasar Kompol I Wayan Kusuma Jaya yang dikonfirmasi melalui sambungan telefon mengemukakan kalau kondisi kedua nelayan dalam keadaan selamat. Pihaknya saat mendapat laporan langsung ke lapangan untuk bersama Basarnas melakukan pencarian. “Semuanya selamat. Tadi saya ke lapangan untuk memimpin langsung upaya pencarian. Kondisi keduanya memang shock, tapi sudah ditangani pihak medis,” ujar Kompol Kusuma Jaya.
Sementara itu, pada Jumat (31/7) petang, anggota Satuan Polair Polres Badung Bripka I Gusti Ngurah Blambangan bersama anggota Balawista Kabupaten Badung berhasil menyelamatkan seorang pengunjung Pantai Petitenget bernama Igin Ginanjar, 34, yang terseret arus.
Kasat Pol Air Polres Badung Iptu I Wayan Jiwa Antara, membeberkan bahwa korban saat itu mandi di laut yang masuk kawasan Banjar Batu Belig, bersama seorang temannya bernama Sandi. Korban yang tinggal di Jalan Gadon, Gang Ceruring, Banjar Gadon, Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung, tiba-tiba terseret arus laut saat tengah mandi.
“Untungnya pada saat keduanya terseret arus, Sandi berhasil meloloskan diri. Dia (Sandi) lari ke darat dan mengatakan bahwa temannya (Ginanjar) terseret arus. Mendapat informasi itu anggota kami yang saat itu tengah patroli langsung turun melakukan upaya pertolongan,” tutur Iptu Antara.
Tidak butuh waktu lama anggota Polair bekerjasama dengan Balawista dan kelompok nelayan Petitenget melakukan pencarian terhadap Ginanjar menggunakan Rescue Boat. Ginanjar ditemukan terombang-ambing di lautan.
Dengan menggunakan papan surfing, petugas akhirnya berhasil menyelamatkan korban dari maut. Korban ditemukan dalam keadaan selamat. Tiba di darat korban langsung dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil pribadi untuk diberikan pertolongan medis.
“Untung anggota Polair cepat ke lokasi dan menyelamatkannya. Korban sudah dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil pribadi, agar segera mendapat penanganan medis,” ungkap Iptu Jiwa Antara. *dar, *pol
Komentar