Alien Child Wakili RI di Festival Internasional
Jadi pembicara di festival seni, sekaligus produser music proyek kolaborasi seniman dunia
DENPASAR, NusaBali
Indonesia patut berbangga dengan keikutsertaan anak-anak mudanya dalam festival bertaraf internasional. Kali ini kelompok musik anak muda, Alien Child berkesempatan terlibat dalam festival bergengsi yang dihelat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Duo kakak beradik Aya dan Laras ini dipercaya mewakili Indonesia untuk menjadi pembicara/panel dalam festival seni yang diselenggarakan oleh WHO & Create2030 pada 26-31 Juli 2020.
Mereka juga ditunjuk sebagai music producer dan Co-leader oleh PBB & Create2030 dalam proyek kolaborasi yang melibatkan seniman dari berbagai negara seperti dari New York, Kenya, Tanzania dan LA.
Hal ini diungkapkan oleh ayah sekaligus manajer Alien Child, Ketut Suarma, Sabtu (1/8). Ia menuturkan keterlibatan kakak beradik ini bermula dari undangan PBB untuk tampil bermusik dan dilibatkan dalam sebuah conference bersama pemuda-pemuda dari berbagai belahan dunia pada April lalu.
"Namun conference itu ditunda karena Covid-19. Kemudian bulan Juni kemarin salah satu dari perwakilan PBB berinisiatif utk membuat sebuah proyek musikal jarak jauh. Di mana dalam musikal tersebut ada musik, rap, dan puisi yang digabungkan jadi satu. Nah, Alien Child dapat tawaran untuk terlibat dalam proyek ini," bebernya.
Dalam proyek musikal ini, selain membuat lagu dan bernyanyi, Alien Child juga dipercaya sebagai music producer dan Co-leader.
"Jadi Alien Child bertanggung jawab untuk menggabungkan dan menata semua unsur seni tersebut menjadi sebuah musikal, kemudian Alien Child juga dipercaya bertanggung jawab untuk mixing dan mastering," imbuhnya.
Sembari proyek musikal tersebut sedang dalam proses finishing, Alien Child juga diminta terlibat dalam 'Covid-19 Arts Festival: Youth Poetry' yang diselenggarakan oleh WHO. Dengan senang hati tawaran ini diterima oleh Alien Child.
Dikatakannya, tawaran tersebut bukan tanpa sebab. Pasalnya, salah satu perwakilan PBB, Lisa Russel sebelumnya pernah menyaksikan penampilan duo elektro pop ini di sebuah acara musik di Bali.
Lisa Russel memuji Alien Child karena tidak saja mampu menampilkan sajian musik yang memukau di atas panggung, namun juga dapat memproduksi musik sendiri bahkan hingga bertindak sebagai sutradara video klip.
Pada gelaran tersebut Aya dan Laras menampilkan pembacaan puisi berjudul 'Love Without Touch'. Ketut Suarma mengaku senang dan bersyukur atas kesempatan ikut serta dalam gelaran yang luar biasa ini. Terlebih bisa mewakili Indonesia di kancah dunia.
Lewat festival tersebut, Alien Child ingin menyampaikan ke anak-anak muda Indonesia untuk terus berkarya. "Semasih muda berkarya dan berkesenian lah untuk bersenang-senang, viral dan financial merupakan nilai bonus saja. Kalau sudah berkarya dengan senang hasil karya biasanya lebih kualitas," tutupnya.*cr75
Duo kakak beradik Aya dan Laras ini dipercaya mewakili Indonesia untuk menjadi pembicara/panel dalam festival seni yang diselenggarakan oleh WHO & Create2030 pada 26-31 Juli 2020.
Mereka juga ditunjuk sebagai music producer dan Co-leader oleh PBB & Create2030 dalam proyek kolaborasi yang melibatkan seniman dari berbagai negara seperti dari New York, Kenya, Tanzania dan LA.
Hal ini diungkapkan oleh ayah sekaligus manajer Alien Child, Ketut Suarma, Sabtu (1/8). Ia menuturkan keterlibatan kakak beradik ini bermula dari undangan PBB untuk tampil bermusik dan dilibatkan dalam sebuah conference bersama pemuda-pemuda dari berbagai belahan dunia pada April lalu.
"Namun conference itu ditunda karena Covid-19. Kemudian bulan Juni kemarin salah satu dari perwakilan PBB berinisiatif utk membuat sebuah proyek musikal jarak jauh. Di mana dalam musikal tersebut ada musik, rap, dan puisi yang digabungkan jadi satu. Nah, Alien Child dapat tawaran untuk terlibat dalam proyek ini," bebernya.
Dalam proyek musikal ini, selain membuat lagu dan bernyanyi, Alien Child juga dipercaya sebagai music producer dan Co-leader.
"Jadi Alien Child bertanggung jawab untuk menggabungkan dan menata semua unsur seni tersebut menjadi sebuah musikal, kemudian Alien Child juga dipercaya bertanggung jawab untuk mixing dan mastering," imbuhnya.
Sembari proyek musikal tersebut sedang dalam proses finishing, Alien Child juga diminta terlibat dalam 'Covid-19 Arts Festival: Youth Poetry' yang diselenggarakan oleh WHO. Dengan senang hati tawaran ini diterima oleh Alien Child.
Dikatakannya, tawaran tersebut bukan tanpa sebab. Pasalnya, salah satu perwakilan PBB, Lisa Russel sebelumnya pernah menyaksikan penampilan duo elektro pop ini di sebuah acara musik di Bali.
Lisa Russel memuji Alien Child karena tidak saja mampu menampilkan sajian musik yang memukau di atas panggung, namun juga dapat memproduksi musik sendiri bahkan hingga bertindak sebagai sutradara video klip.
Pada gelaran tersebut Aya dan Laras menampilkan pembacaan puisi berjudul 'Love Without Touch'. Ketut Suarma mengaku senang dan bersyukur atas kesempatan ikut serta dalam gelaran yang luar biasa ini. Terlebih bisa mewakili Indonesia di kancah dunia.
Lewat festival tersebut, Alien Child ingin menyampaikan ke anak-anak muda Indonesia untuk terus berkarya. "Semasih muda berkarya dan berkesenian lah untuk bersenang-senang, viral dan financial merupakan nilai bonus saja. Kalau sudah berkarya dengan senang hasil karya biasanya lebih kualitas," tutupnya.*cr75
1
Komentar