Per Bulan, 5.259 Pelanggan Keluhkan PDAM
Dari rencana penyertaan modal Pemkab Gianyar Rp 21 miliar, PDAM Gianyar hanya dapat Rp 7,5 miliar.
GIANYAR, NusaBali
Selama pandemi Covid-19, Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Sanjiwani (PDAM) Gianyar, panen keluhan. Rata-rata keluhan mencapai 5.259 pelanggan per bulan sejak Maret - Juli 2020. Pengaduan tertinggi di bulan Juli mencapai 7.556 keluhan.
Hal itu diakui Direktur Umum (Dirum) PDAM Gianyar I Nyoman Darmadiasa, didampingi Direktur Teknik PDAM Gianyar I Wayan Suastika, Selasa (4/8). “Keluhannya, air tidak mengalir dan saluran bocor. Semua kami pastikan sudah ditindaklanjuti,” jelas Darmadiasa.
Di lain sisi, dia mengatakan karena pandemi Covid-19 mengakibatkan antusias pelanggan melakukan kewajiban bayar air, menurun. Menurut Darmadiasa, penagihan turun menjadi 86 persen pad Mei 2020. Padahal bulan sebelumnya, Januari 2020 masih di angka 91 persen. “Daya bayar pelanggan turun. Dampaknya, piutang makin bertambah,” ujarnya.
Dia mengaku, tahun 2020, PDAM Gianyar menghibahkan 1.023 sambungan rumah (SR) pada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Hibah SR MBR ini didanai dari APBN dan APBD Gianyar bernilai sekitar Rp 3 miliar.
Jumlah hibah itu tersebar merata di tujuh kecamatan. Rinciannya, 101 di Kecamatan Blahbatuh, 248 di Kecamatan Gianyar, 106 di Kecamatan Payangan, 256 di Kecamatan Sukawati, 108 di Kecamatan Tampaksiring, 115 di Kecamatan Tegallalang, dan 88 di Kecamatan Ubud. “Dari total 1.050 yang mohon SR MBR, yang lolos 1.022 SR MBR. Ada yang tidak lolos karena saat disurvei ternyata rumahnya bagus, punya mobil, dan pakai AC. Yang menilai semua dari pusat, yang setor data kelian banjar,” jelas Darmadiasa.
Adapun kriteria penerima hibah, mengacu pada daya listrik yang terpasang tidak lebih dari 1.300 VA. “Dominan daya listriknya antara 450 VA dan 900 VA, hanya 30 persen yang daya listrik 1.300 VA,” imbuhnya. Saat ini, hibah SR MBR ini sudah memasuki tahap pengerjaan di masing-masing calon penerima hibah. “Ini program pusat yang rutin. Setiap tahun kami hibahkan 1.000 sambungan gratis,” jelasnya. Jika pemasangan normal, diakui biayanya mencapai sekitar Rp 3,5 juta per sambungan baru.
Dikatakan, meski ada rasionalisasi anggaran imbas Covid-19 tahun 2020, program SR MBR ini tidak terdampak. Namun ada perubahan, antara lain, dari rencana penyertaan modal Pemkab Gianyar Rp 21 miliar, PDAM Gianyar hanya dapat Rp 7,5 miliar tahun ini. Dijelaskan Darmadiasa, dari total Rp 21 miliar tersebut, rencana awal akan dipergunakan untuk peningkatan pelayanan, sumur bor dan pasang pipa sekitar Rp 9 miliar, Rencana Operasional Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) sekitar Rp 12 miliar dan Hibah SR MBR sekitar Rp 3 miliar.
Namun karena realisasi penyertaan modal tersebut hanya Rp 7,5 miliar, maka kegiatan yang dilakukan hanya SR MBR sekitar Rp 3 miliar dan Pembangunan Sumur di dua lokasi di Desa Belega dan Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh sekitar Rp 4,5 miliar. “Operasional usaha Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) digeser tahun depan. Mudah-mudahan tahun 2021 bisa dioperasikan. Karena tahun ini fisik sudah digarap Dinas PUPR Gianyar,” jelasnya. *nvi
Hal itu diakui Direktur Umum (Dirum) PDAM Gianyar I Nyoman Darmadiasa, didampingi Direktur Teknik PDAM Gianyar I Wayan Suastika, Selasa (4/8). “Keluhannya, air tidak mengalir dan saluran bocor. Semua kami pastikan sudah ditindaklanjuti,” jelas Darmadiasa.
Di lain sisi, dia mengatakan karena pandemi Covid-19 mengakibatkan antusias pelanggan melakukan kewajiban bayar air, menurun. Menurut Darmadiasa, penagihan turun menjadi 86 persen pad Mei 2020. Padahal bulan sebelumnya, Januari 2020 masih di angka 91 persen. “Daya bayar pelanggan turun. Dampaknya, piutang makin bertambah,” ujarnya.
Dia mengaku, tahun 2020, PDAM Gianyar menghibahkan 1.023 sambungan rumah (SR) pada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Hibah SR MBR ini didanai dari APBN dan APBD Gianyar bernilai sekitar Rp 3 miliar.
Jumlah hibah itu tersebar merata di tujuh kecamatan. Rinciannya, 101 di Kecamatan Blahbatuh, 248 di Kecamatan Gianyar, 106 di Kecamatan Payangan, 256 di Kecamatan Sukawati, 108 di Kecamatan Tampaksiring, 115 di Kecamatan Tegallalang, dan 88 di Kecamatan Ubud. “Dari total 1.050 yang mohon SR MBR, yang lolos 1.022 SR MBR. Ada yang tidak lolos karena saat disurvei ternyata rumahnya bagus, punya mobil, dan pakai AC. Yang menilai semua dari pusat, yang setor data kelian banjar,” jelas Darmadiasa.
Adapun kriteria penerima hibah, mengacu pada daya listrik yang terpasang tidak lebih dari 1.300 VA. “Dominan daya listriknya antara 450 VA dan 900 VA, hanya 30 persen yang daya listrik 1.300 VA,” imbuhnya. Saat ini, hibah SR MBR ini sudah memasuki tahap pengerjaan di masing-masing calon penerima hibah. “Ini program pusat yang rutin. Setiap tahun kami hibahkan 1.000 sambungan gratis,” jelasnya. Jika pemasangan normal, diakui biayanya mencapai sekitar Rp 3,5 juta per sambungan baru.
Dikatakan, meski ada rasionalisasi anggaran imbas Covid-19 tahun 2020, program SR MBR ini tidak terdampak. Namun ada perubahan, antara lain, dari rencana penyertaan modal Pemkab Gianyar Rp 21 miliar, PDAM Gianyar hanya dapat Rp 7,5 miliar tahun ini. Dijelaskan Darmadiasa, dari total Rp 21 miliar tersebut, rencana awal akan dipergunakan untuk peningkatan pelayanan, sumur bor dan pasang pipa sekitar Rp 9 miliar, Rencana Operasional Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) sekitar Rp 12 miliar dan Hibah SR MBR sekitar Rp 3 miliar.
Namun karena realisasi penyertaan modal tersebut hanya Rp 7,5 miliar, maka kegiatan yang dilakukan hanya SR MBR sekitar Rp 3 miliar dan Pembangunan Sumur di dua lokasi di Desa Belega dan Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh sekitar Rp 4,5 miliar. “Operasional usaha Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) digeser tahun depan. Mudah-mudahan tahun 2021 bisa dioperasikan. Karena tahun ini fisik sudah digarap Dinas PUPR Gianyar,” jelasnya. *nvi
1
Komentar