Senderan Jalan Jebol di Dua Titik
Hujan yang kerap mengguyur Lemukih mengakibatkan bahu jalan yang sudah jebol itu semakin parah.
Jalur Alternatif Lemukih-Bedugul Rawan Kecelakaan
SINGARAJA, NusaBali
Jalur alternatif Singaraja-Bedugul melalui Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Buleleng, cukup rawan kecelakaan. Pemicunya, bekas bahu jalan yang amblas, kini semakin parah seiring hujan yang kerap mengguyur wilayah Lemukih dan sekitarnya.
Bahu jalan amblas itu berada di dua titik yakni di Dusun Desa, dan Dusun Buah Banjah, tepatnya di Kayu Nyengklok. Bahu jalan ini sudah jebol sejak tahun 2013. Saat itu, kondisinya masih aman, karena ruas bahu jalan yang jebol tidak separah saat ini. Hujan yang kerap mengguyur Lemukih mengakibatkan bahu jalan yang sudah jebol itu semakin parah. Kini bahu jalan yang jebol di Dusun Desa sepanjang 4 meter dengan kedalaman 8 meter, sedangkan bahu jalan yang jebol di Dusun Buah Banjah 12 meter dengan kedalaman 4 meter. “Ini (jebolnya, Red) sudah lama, tapi karena tidak disender lagi, air hujan terus mengikis sehingga aspal jalan ikut hanyut,” ungkap warga.
Akibat jebolnya bahu jalan itu, ruas jalan yang tadinya memiliki lebar sekitar 4 meter lebih, kini terus berkurang. Ruas jalan itu mulai menyempit, sehingga jika berlawanan arah harus ada yang mengalah. Warga khawatir, jika jebolnya jalan itu tidak segera ditangani akan memperparah ruas jalan alternatif tersebut. Kondisi itu diperparah lagi dengan tidak adanya drainase pembuangan air di kanan kiri ruas jalan.
Kepala Desa Lemukih, Ketut Budiarta, dikonfirmasi Minggu (2/10), mengaku sudah memperjuangkan penanganan kerusakan tersebut melalui Musrenbang. Bahkan sudah pernah juga bersurat kepada instansi terkait, agar segera diperbaiki. Pihaknya berharap kerusakan itu segera ditangani, guna memberi kenyamanan pengguna ruas jalan alternatif itu. Apalagi ruas jalan itu sudah mulai dikenal, terutama bagi wisatawan asing yang berkunjung ke objek Air Terjun Sekumpul. “Dulu kami sempat berniat perbaiki melalui anggaran desa, tapi karena terbentur kewenangan, kami tidak bisa perbaiki. Jalan itu kan masuk status jalan kabupaten, bukan jalan desa,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Buleleng Ketut Suparta Wijaya mengaku sudah menginventarisir kerusakan jalana tersebut. Rencananya, kerusakan itu akan ditangani melalui APBD Perubahan 2016. Saat ini, kegiatan fisik itu sudah masuk tahap tender di unit layanan pengadaan (ULP) barang/jasa. “Mudah-mudahan pengerjaan fisiknya bisa dilaksanakan Oktober ini,” kata Suparta Wijaya.
Menurut Suparta, struktur tanah di ruas jalan alternatif tersebut cukup labil. Pihaknya bersama tim telah beberapa kali turun untuk melakukan kajian. Hasilnya, selain pembangunan senderan jalan, nantinya bakal dibuatkan drainase. “Kontur tanah yang cukup labil apalagi berada pada posisi terendah, setidaknya nantinya kami harus memikirkan pembuatan saluran air di daerah itu,” jelasnya. * k19
1
Komentar