Terminal Loka Srana Tambah Kumuh
Nganggur karena belum dimanfaatkan sebagaimana mestinya, kondisi Terminal Loka Srana Bangli semakin terlihat kumuh.
BANGLI, NusaBali
Lebih-lebih pada musim hujan dan angin kencang belakangan ini, mengakibatkan kondisi terminal menjadi becek. Tidak hanya itu, pohon perindang yang berjejal menjulang menjadikan terminal seperti hutan mini. Karena selain sampah berserakan, daun pohon perindang yang berguguran menambah tebal tumpukan sampah.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Bangli I Gede Arta, menyatakan terminal sampai saat ini belum bisa difungsikan. “Masih tunggu rampungnya penataan pasar (Pasar Kidul, Bangli),” jelas Gede Arta, Senin (3/10). Kemungkinannya, kata Gede Arta, penataan baru bisa dilakukan pada tahun 2017 nanti. Arta tidak mau menjelaskan lebih jauh soal tersebut. “Kalau pasar sudah rampung tentu penataan terminal dilakukan,” imbuh pejabat kelahiran Desa Songan, Kintamani, ini.
Untuk diketahui, sampai saat ini terminal tetap menjadi lokasi berjualan sejumlah pedagang yang belum tertampung di Pasar Kidul. Separuhnya lagi menjadi penampungan pedagang senggol yang sebelumnya ‘digusur’ dari Jalan Lettu Sobat dan Lettu Lila di sebelah timur dan selatan Lapangan Kapten AA Anom Mudita. * k17
Lebih-lebih pada musim hujan dan angin kencang belakangan ini, mengakibatkan kondisi terminal menjadi becek. Tidak hanya itu, pohon perindang yang berjejal menjulang menjadikan terminal seperti hutan mini. Karena selain sampah berserakan, daun pohon perindang yang berguguran menambah tebal tumpukan sampah.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Bangli I Gede Arta, menyatakan terminal sampai saat ini belum bisa difungsikan. “Masih tunggu rampungnya penataan pasar (Pasar Kidul, Bangli),” jelas Gede Arta, Senin (3/10). Kemungkinannya, kata Gede Arta, penataan baru bisa dilakukan pada tahun 2017 nanti. Arta tidak mau menjelaskan lebih jauh soal tersebut. “Kalau pasar sudah rampung tentu penataan terminal dilakukan,” imbuh pejabat kelahiran Desa Songan, Kintamani, ini.
Untuk diketahui, sampai saat ini terminal tetap menjadi lokasi berjualan sejumlah pedagang yang belum tertampung di Pasar Kidul. Separuhnya lagi menjadi penampungan pedagang senggol yang sebelumnya ‘digusur’ dari Jalan Lettu Sobat dan Lettu Lila di sebelah timur dan selatan Lapangan Kapten AA Anom Mudita. * k17
Komentar