Semarakkan Kemerdekaan, Lolot Gelar Lomba Cover Lagu Perjuangan
DENPASAR, NusaBali
Memasuki bulan Agustus, suasana menyambut kemerdekaan mulai terasa. Grup band rock alternatif Lolot dan Sanggar Rareangon Sejati dan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali menggelar lomba cover lagu-lagu perjuangan.
Hal ini diumumkan oleh Lanang, basis grup band Lolot melalui akun media sosialnya pada Selasa (4/8), yang dibarengi dengan contoh cover lagu versi grup band Lolot.
Ide untuk mengadakan lomba cover lagu-lagu perjuangan ini sebenarnya telah terbentuk sejak tahun 2019 silam. “Tahun lalu setelah 17 Agustus, sebenarnya kita banyak bisa membuat sesuatu untuk teman-teman musisi. Nah itu saya dan Made Bawa (vokalis) dapat berpikir seperti itu juga dan dibarengi teman-teman dari sanggar, tahun depan kita akan coba membuat event Festival Lagu Perjuangan,” ungkap musisi pemilik nama lengkap Gede Lanang Darma Wiweka ini pada NusaBali, Rabu (5/8).
Namun, konsep yang terbentuk kala itu, berupa festival atau pertunjukkan cover lagu yang dilaksanakan secara langsung. Namun karena adanya pandemi Covid-19 yang tak terprediksi di tahun 2020 dan berpengaruh ke semua pelaku kesenian, maka kini perlombaan akan dilakukan secara daring melalui media sosial Instagram dan YouTube.
Perlombaan ini mewajibkan para peserta untuk melakukan cover lagu perjuangan dengan nuansa Bali, lengkap dengan garapan video klip yang menyertai lagu. Kelima lagu yang dapat menjadi pilihan dalam lomba ini yaitu Hari Merdeka, Garuda Pancasila, Maju Tak Gentar, Satu Nusa Satu Bangsa, dan Kulihat Ibu Pertiwi. Periode pengumpulan karya sendiri akan berakhir pada 16 Agustus mendatang, yang pemenangnya akan diumumkan pada 17 Agustus 2020, dan dilanjutkan dengan siaran langsung performance melalui akun YouTube Lolot Band.
Sejauh ini, grup band Lolot juga telah menyertai ketentuan lomba bersama dengan contoh video cover lagu Hari Merdeka yang dibuat sesuai dengan genre grup band Lolot itu sendiri. “Kita buat dengan genre seperti yang Lolot mainkan, dengan video klip yang bernuansa masih kental Balinya. Tetap dia modern tapi tetap terlihat masih ada unsur Balinya, seperti alamnya, anak-anaknya, seperti yang bisa dilihat dalam video klip itu,” lanjut Ketua Sanggar Rareangon Sejati ini.
Diharapkan, festival cover lagu-lagu perjuangan ini dapat memberikan suatu wadah bagi seniman musik, yang tak hanya terbatas pada grup band. Hal ini juga tak lepas dari situasi pandemi yag membuat pada seniman musik tak mendapatkan wadah untuk menunjukkan bakatnya. “Mudah-mudahan responsnya bagus, dan bisa menjaring musisi-musisi berbakat yang ada di Bali untuk bisa tampil atau untuk lebih berani berkarya, dan selayaknya sebagai seorang yang mendalami dunia musik secara profesional,” harapnya.*cr74
Komentar