ManCity Dilarang Senang
Madrid Out, Zidane Enggan Cari Alasan
Ini baru satu langkah. Jika kami berpikir cukup, kami menunjukkan betapa kecilnya kami. Jika ingin juara, harus mengalahkan klub-klub besar lainnya.
MANCHESTER, NusaBali
Pep Guardiola melarang Manchester City bersenang-senang dulu dan berpuas diri, setelah melaju ke perempatfinal Liga Champions. Apalagi, ManCity lolos setelah mendepak Real Madrid, dengan keunggulan agregat 4-2. Madrid selama ini dikenal sebagai ‘raja’ Liga Champions dengan 13 kali juara.
City memenangi dua laga lawan Madrid pada babak 16 besar. Usai menang 2-1 di Santiago Bernabeu pada leg pertama, ManCity juga menang 2-1 pada leg kedua, di Etihad Stadium, Sabtu (8/8) dinihari Wita. Namun Guardiola menyebutkan kemenangan atas Madrid belum cukup bagi ManCity.
“Saya ingin City tetap fokus menuntaskan misi menjuarai Liga Champions. Ini penting, kami mengalahkan Madrid dua kali. Zinedine Zidane tidak pernah kalah di fase knockout. Semua melihat ketenangan dan kepribadian yang mereka mainkan, mereka bagus," ujar Guardiola kepada BT Sport.
"Ini baru satu langkah. Jika kami berpikir cukup, kami menunjukkan betapa kecilnya kami. Jika ingin juara, harus mengalahkan klub-klub besar lainnya," kata Guardiola.
City selanjutnya akan menghadapi Lyon di perempatfinal yang akan dimainkan satu kali di Lisbon, Portugal, pada 15 Agustus. Lyon lolos ke delapan besar usai menyingkirkan juara Liga Italia, Juventus.
"Saya baru saja bicara dengan bagian pemandu (soal Lyon) dan mereka bilang kepada saya agar waspada. Kami punya delapan hari untuk mempersiapkannya. Kami akan menikmati kemenangan ini dan setelahnya kami akan berpikir soal Lyon," kata Guardiola.
Sementara itu, Zinedine Zidane menolah mencari alasan atas tersingkirnya Real Madrid dari Liga Champions. Apalagi kekalahan itu tak lepas dari kesalahan para pemain Madrid sendiri, khususnya bek tengah Raphael Varane.
Gol-gol The Citizens ke gawang Madrid dicetak oleh Raheem Sterling dan Gabriel Jesus. Kedua gol tersebut berawal dari kesalahan Varane. Tim tamu sempat menyamakan skor lewat Karim Benzema.
Zidane pun dapat menerima kekalahan itu. Dia juga menolak terlalu kecewa karena merasa perjalanan Madrid di musim ini luar biasa dengan memenangi LaLiga pada momen sulit.
"Kami harus bangga dengan apa yang telah dilakukan. Kami harus memberi selamat kepada lawan karena mereka bermain bagus," kata Zidane, dikutip dari Marca.
Kekalahan Madrid itu menjadi yang pertama bagi Zidane untuk pertama kalinya gugur di fase knockout Liga Champions. Zidane juga kehilangan kesempurnaannya. Sebab sebagai pelatih, Zidane tidak pernah kalah di fase gugur dan selalu mengakhiri sebagai juara.
Pada musim 2015/2016, Zidane yang menggantikan Rafael Benitez menyingkirkan AS Roma, Wolfsburg, dan Manchester City, sebelum mengalahkan Atletico Madrid di final. Musim berikutnya, melibas Napoli, Bayern Muenchen, Atletico, dan Juventus disikat untuk merebut trofi ke-12. Trofi ke-13 didapat pada 2017/2018 saat melalui Paris Saint-Germain, Juventus, Bayern, dan Liverpool. *
City memenangi dua laga lawan Madrid pada babak 16 besar. Usai menang 2-1 di Santiago Bernabeu pada leg pertama, ManCity juga menang 2-1 pada leg kedua, di Etihad Stadium, Sabtu (8/8) dinihari Wita. Namun Guardiola menyebutkan kemenangan atas Madrid belum cukup bagi ManCity.
“Saya ingin City tetap fokus menuntaskan misi menjuarai Liga Champions. Ini penting, kami mengalahkan Madrid dua kali. Zinedine Zidane tidak pernah kalah di fase knockout. Semua melihat ketenangan dan kepribadian yang mereka mainkan, mereka bagus," ujar Guardiola kepada BT Sport.
"Ini baru satu langkah. Jika kami berpikir cukup, kami menunjukkan betapa kecilnya kami. Jika ingin juara, harus mengalahkan klub-klub besar lainnya," kata Guardiola.
City selanjutnya akan menghadapi Lyon di perempatfinal yang akan dimainkan satu kali di Lisbon, Portugal, pada 15 Agustus. Lyon lolos ke delapan besar usai menyingkirkan juara Liga Italia, Juventus.
"Saya baru saja bicara dengan bagian pemandu (soal Lyon) dan mereka bilang kepada saya agar waspada. Kami punya delapan hari untuk mempersiapkannya. Kami akan menikmati kemenangan ini dan setelahnya kami akan berpikir soal Lyon," kata Guardiola.
Sementara itu, Zinedine Zidane menolah mencari alasan atas tersingkirnya Real Madrid dari Liga Champions. Apalagi kekalahan itu tak lepas dari kesalahan para pemain Madrid sendiri, khususnya bek tengah Raphael Varane.
Gol-gol The Citizens ke gawang Madrid dicetak oleh Raheem Sterling dan Gabriel Jesus. Kedua gol tersebut berawal dari kesalahan Varane. Tim tamu sempat menyamakan skor lewat Karim Benzema.
Zidane pun dapat menerima kekalahan itu. Dia juga menolak terlalu kecewa karena merasa perjalanan Madrid di musim ini luar biasa dengan memenangi LaLiga pada momen sulit.
"Kami harus bangga dengan apa yang telah dilakukan. Kami harus memberi selamat kepada lawan karena mereka bermain bagus," kata Zidane, dikutip dari Marca.
Kekalahan Madrid itu menjadi yang pertama bagi Zidane untuk pertama kalinya gugur di fase knockout Liga Champions. Zidane juga kehilangan kesempurnaannya. Sebab sebagai pelatih, Zidane tidak pernah kalah di fase gugur dan selalu mengakhiri sebagai juara.
Pada musim 2015/2016, Zidane yang menggantikan Rafael Benitez menyingkirkan AS Roma, Wolfsburg, dan Manchester City, sebelum mengalahkan Atletico Madrid di final. Musim berikutnya, melibas Napoli, Bayern Muenchen, Atletico, dan Juventus disikat untuk merebut trofi ke-12. Trofi ke-13 didapat pada 2017/2018 saat melalui Paris Saint-Germain, Juventus, Bayern, dan Liverpool. *
1
Komentar