RS Nyitdah Rekrut Tenaga Kesehatan, Perlu 73 Orang, Sudah Ada 222 Pelamar
TABANAN, NusaBali
Proses rekrutmen tenaga medis status tenaga kontrak di RS Nyitdah, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Tabanan, tengah berlangsung.
Pengumuman pendaftaran yang dibuka pada 7 Agustus 2020, langsung diserbu pelamar. Hingga Senin (10/8) siang, sudah 222 pelamar dari yang diperlukan 73 orang.
Adapun rincian tenaga medis yang diperlukan tersebut adalah perawat 53 orang, bidan 5 orang, tenaga kesehatan lingkungan (kesling) 3 orang, analis 5 orang, tenaga teknisi elektro medik 4 orang, apoteker 2 orang, dan asisten apoteker 1 orang, sehingga total yang diperlukan sebanyak 73 orang.
Direktur RS Nyitdah dr Nyoman Wisma Brata, menyebutkan proses rekrutmen tenaga medis di RS Nyitdah leading sector-nya Dinas Kesehatan Tabanan. Tenaga medis yang direkrut ini dialokasikan untuk menangani pasien Covid-19. “Proses pendaftaran sudah berlangsung sejak 7 Agustus dan berakhir pada 11 Agustus 2020 (hari ini),” ujarnya, Senin (10/8).
Kata dr Wisma Brata, dari pelamar yang sudah mendaftar secara online yang paling diminati adalah tenaga perawat. Di samping itu memang yang dibutuhkan juga banyak. “Data update Senin (10/8) siang hingga pukul 11.00 Wita sudah 222 orang pelamar, dari yang diperlukan 73 orang,” kata dr Wisma Brata.
Menurut dr Wisma Brata, proses rekrutmen tenaga kesehatan di RS Nyitdah dilaksanakan mirip seperti rekrutmen CPNS. Proses seleksi dilengkapi dengan tes CAT yang akan diselenggarakan di Kantor Regional X BKN Denpasar pada 24 – 25 Agustus 2020 mendatang. “Status mereka ketika diterima adalah tenaga kontrak Pemkab Tabanan. Pelamar tidak hanya khusus warga Tabanan, tetapi dari seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Ditegaskannya, rekrutmen tenaga medis di RS Nyitdah dilakukan karena memang kekurangan tenaga medis khusus menangani pasien Covid-19. Selama ini baru ada 29 tenaga medis, itu pun masih kerjasama dengan BRSU Tabanan. “Di RS Nyitdah, tenaga untuk menangani pasien Covid-19 memang kurang, sehingga dilakukan rekrutmen agar petugas bisa rolling berjaga,” tutur dr Wisma Brata.
Di sisi lain terkait dengan jumlah bed di RS Nyitdah untuk penanganan Covid-19 sudah lengkap. Sekarang tersedia 60 bed, namun yang sudah siap 30 bed. Dari 30 bed ini dirasa masih cukup.
Sementara itu Ketua DRPD Tabanan I Made Dirga menjelaskan agar proses rekrutmen berjalan lancar, legislatif sudah mengajak rapat eksekutif pada Senin (10/8). Dalam rapat itu ditegaskan agar proses rekrutmen berjalan sesuai dengan aturan yang ada.
Termasuk dewan sudah mengingatkan fasilitas tenaga kesehatan yang direkrut harus sudah siap. “Dewan itu fungsi kontrol, kalau ada proses rekrutmen harus dicek agar sesuai aturan. Tolong taati aturan yang ada,” tegas Dirga.
Dirga mengakui dewan tidak mengetahui proses rekrutmen dibuka. “Ya memang tidak diketahui. Tetapi jawaban dari eksekutif, katanya sudah siap mengenai rekrutmen ini. Siap dari fasilitas termasuk keuangan,” tandasnya.
Ditambahkan Ketua Komisi I DPRD Tabanan I Putu Eka Putra Nurcahyadi, digelarnya rapat koordinasi antara legislatif dan eksekutif bertujuan untuk memastikan rekrutmen tenaga medis, dalam hal ini tenaga kontrak tidak berlawanan dengan aturan yang tertuang pada Perpres 49 Tahun 2018 pasal 96.
“Kita dari awal diajak membahas, sehingga kami ingin memastikan agar sesuai aturan. Yang kami khawatirkan juga, rekrutmen tidak dalam dasar hukum/kebijakan yang jelas,” kata Eka Nurcahyadi.
Kata dia, meskipun pengangkatan tenaga kontrak itu sangat mendesak tentunya harus ada hasil kajian dan rekomendasi Bupati. Sehingga nantinya mereka yang diangkat menjadi tenaga kontrak/PPPK nanti 2024 harus diangkat menjadi PNS atau harus masuk formasi rekrutmen CPNS. “Ini bukan mengingatkan sebenarnya, tapi harus koordinasi saja. Ini kan masalah dasar kebijakannya agar berjalan sesuai regulasi nantinya,” tegas Eka Nurcahyadi. *des
1
Komentar