Dinas Pariwisata Belum Terima Data Peserta Lomba Ogoh-ogoh

Masing-masing desa adat diharapkan mengirimkan satu perwakilan. Namun hingga kini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bangli belum menerima data peserta lomba ogoh-ogoh.

Kepala Bidang Adat dan Tradisi Disparbud Bangli, Putu Candra Rahadi, mengatakan lomba ogoh-ogoh merupakan bentuk apresiasi dari Pemprov Bali kepada masyarakat. Sebab sekaa teruna telah mengikuti anjuran pemerintah tidak melaksanakan pengarakan ogoh-ogoh di tengah pandemi Covid-19. “Saat Pengrupukan lalu tidak ada pengarakan ogoh-ogoh. Lomba kali ini sebagai bentuk apresiasi bapak gubernur kepada sekaa teruna,” jelas Putu Candra, Rabu (13/8).

Pendaftaran lomba ogoh-ogoh sudah dibuka dari tanggal 8 Agustus hingga 11 September mendatang. Hingga kini Disparbud Bangli belum menerima data perwakilan desa adat yang mendaftarkan diri. "Kemungkinan karena waktu pendaftaran masih panjang. Selain itu desa adat masih memilih perwakilan untuk didaftarkan,” duga mantan Lurah Cempaga ini.

Putu Cadra mengatakan, lomba ogoh-ogoh dimulai dari tingkat kecamatan. Kemudian dipilih tiga terbaik untuk dinilai kembali di tingkat kabupaten. Nantinya juga akan dipilih tiga terbaik tingkat kabupaten. "Penilaian dilakukan di kabupaten/kota masing-masing. Untuk di Bangli telah mempersiapkan tim juri yang terdiri dari seniman, MDA, serta dari pemerintah," ungkapnya. Ketentuan lomba telah disampaikan ke desa adat masing-masing.

Putra Candra mengungkapkan, tim juri tingkat kecamatan masih digodok. Masing-masing kecamatan akan menyetorkan nama-nama yang masuk dalam tim juri. Pemprov Bali menyiapkan hadiah besar untuk lomba ogoh-ogoh ini. Terbaik pertama hadiah Rp 50 juta, terbaik II Rp 35 juta, dan terbaik III Rp 20 juta. Pemprov Bali juga menyiapkan hadiah Rp 5 juta untuk peserta terbaik di tingkat kecamatan. *esa