nusabali

Pembudidaya Karang Hias Lega Bisa Ekspor Lagi

  • www.nusabali.com-pembudidaya-karang-hias-lega-bisa-ekspor-lagi

Untuk pasar ekspor, karang hias kecil di kisaran 10 hingga 20 dollar AS, dan tidak pernah di angka di bawah 5 dollar. AS

DENPASAR, NusaBali

Setelah dua tahun gigit jari, akhirnya pembudi daya karang hias bisa bernafas lega pasca kran ekspor dibuka lagi. “Ya terus terang selama dua tahun para pembudi daya habis-habisan semuanya, karena larangan ekspor,” kata Ketua Kelompok Pembudidaya Karang Hias Nusantara (KPKHN) Agus Joko Supriyatno, Kamis (14/8).

Namun geliat para pembudi daya karang hias mulai terasa lagi sejak akhir tahun 2019. Bahkan per Januari lalu sudah dilakukan ekspor karang hias ke mancanegara dengan pasar utamanya di Amerika Serikat. “Kami bersyukur larangan itu sudah dicabut dan aktivitas pembudidaya kembali bersemangat,” kata Agus Joko Supriyatno.

Kebahagiaan itu pun membuat Agus Joko mengundang  Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo datang ke Pantai Pandawa, Badung, pada Rabu (12/8) sore, untuk melihat langsung aktivitas budi daya karang hias sekaligus bertatap muka dengan nelayan dan petani pembudi daya karang hias.

Pada kesempatan itu Agus berharap pemerintah terus mendukung kegiatan budidaya karang hias tersebut, karena menjadi salah satu sumber devisa negara. "Kami berkontribusi ke negara cukup besar karena melakukan kegiatan budidaya sesuai aturan pemerintah dan juga bayar pajak. Untuk itu saya berharap pak Menteri Kelautan dan Perikanan peduli dan mendukung kegiatan kami," kata Agus Joko Supriyatno.

Ia mengatakan KPKHN juga sanggup untuk menjadi garda terdepan dalam hal perbaikan kerusakan terumbu karang laut di Nusantara. Agus Joko menjelaskan perkembangan karang hias untuk ekspor sangat potensial dan bagus sekali. "Sebenarnya kami belum bisa memenuhi permintaan ekspor. Permintaan lebih banyak dari yang kita hasilkan. Selama pandemi tidak ada pengaruh cuma ada kendala di pengiriman melalui kargo penerbangan," ucapnya.

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat berada di Pantai Pandawa, mengatakan,  Indonesia punya hampir 400 jenis karang dan seluruh wilayah Indonesia ini punya karang laut yang bagus dan indah. "Kita punya potensi karang cukup bagus dan indah. Sayangnya potensi karang di Indonesia kita masih belum nomor satu. Potensinya sangat besar, dari harga sudah tinggi," kata Menteri Edhy Prabowo.

Ia menyampaikan ke depan akan melakukan terobosan dengan teknologi tisu culture. Saat ini kebanyakan budidaya karang laut masih menggunakan stek. Bila menggunakan tisu culture lebih massif. “Teknologi ini ada. Mudah-mudahan bisa kita lakukan. Ada ahli yang bilang pakai 'tisu culture' itu cukup dengan satu butir katak debu bisa menghasilkan banyak. Kalau stek kan harus dipotong paling satu bongkah hanya menghasilkan 20 pasang. Tapi dengan tisu culture bisa jutaan pasang," ujarnya.*ant

Komentar