Rumah Ibunda Bung Karno di Buleleng Gelar Peringatan HUT RI
Pengibaran bendera dilakukan tepat di depan bangunan kuno yang pernah ditempati Nyoman Rai Srimben sebelum dipersunting Raden Soekemi, ayahanda Soekarno sang Proklamator Kemerdekaan RI.
SINGARAJA, NusaBali
Untuk pertama kalinya upacara pengibaran bendera merah putih dilakukan di rumah masa muda ibunda Soekarno, Nyoman Rai Srimben, di Lingkungan Bale Agung, Kelurahan Paket Agung, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Senin (17/8) pagi. Pengibaran bendEra merah putih dengan sangat sederhana dirangkaikan dengan peringatan HUT RI ke-75 tahun.
Upacara pengibaran bendera merah putih itu diinisiasi oleh Desa Adat Buleleng dengan sejumlah petugas upacara terbatas dan penerapan protokol kesehatan. Pengibaran bendera dilakukan tepat di depan bangunan kuno yang pernah ditempati Nyoman Rai Srimben sebelum dipersunting ayahanda Soekarno, Raden Soekemi. Desa Adat Buleleng pun membangun tiang bendera dengan sebatang bambu. Seluruh prosesi upacara selain diikuti pengurus Desa Adat Buleleng, keluarga besar Rai Srimben, Ketua DPRD Buleleng, Kepala Dinas Pariwisata Buleleng dan Lurah Paket Agung.
Perwakilan Keluarga Nyoman Rai Srimben, Made Supatika, mengatakan upacara bendera ini baru pertama kali digelar. Keluarga merasa sangat bangga dan terharu dengan acara yang digelar oleh Desa Adat Buleleng. “Kami merasa haru sekaligus bahagia dengan pelaksanaan upacara pengibaran bendera di sini, meskipun dengan sangat sederhana,” ujar dia.
Keluarga Rai Srimben pun berharap ibunya Soekarno ini dapat segera untuk direstorasi, sebagai salah satu bukti peninggalan bersejarah. Supartika juga mengatakan sejauh ini kedekatan dan hubungan pewaris keluarga Bale Agung dengan penerus keturunan Bung Karno terjalin dengan baik. Bahkan setelah Rai Srimben dipinang dengan sistem kawin lari pindah ke Surabaya, masih sering bersurat dan memberikan kabar ke keluarga Bale Agung. “Anak-anak dari Bung Karno juga sering ke Bale Agung, hanya Guntur saja yang belum pernah ke Bale Agung” imbuhnya.
Sementara itu Pelaksanaan Upacara Bendera dirangkaikan juga dengan pengukuhan Pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lila Cita Ulangun, Desa Adat Buleleng, Kecamatan Buleleng. Pokdarwis ini akan mengelola wisata Soekarno Heritage yang dicanangkan Pemkab Buleleng. Salah satunya menetapkan rumah peninggalan Rai Srimben menjadi cagar budaya setelah usai direstorasi Agustus ini.
Ketua Pokdarwis Lila Cita Ulangun Desa Adat Buleleng Kecamatan Buleleng, Ngurah Ardiawan mengatakan setelah terbentuk 4 Agustus lalu segera akan mendata dan mengembangkan pariwisata yang ada di wewidangan desa adat Buleleng. Termasuk penguasaan data dan sejarah yang harus dipahami oleh anggota Pokdarwis yang nantinya akan memandu wisatawan ke tempat wisata. “Ini adalah bagian dari sejarah Indonesia yang harus kita perkenalkan kembali. Banyak yang tidak tahu tentang kisah ibu sang Proklamator yang berasal dari Buleleng, Bali,” jelas dia.*k23
Upacara pengibaran bendera merah putih itu diinisiasi oleh Desa Adat Buleleng dengan sejumlah petugas upacara terbatas dan penerapan protokol kesehatan. Pengibaran bendera dilakukan tepat di depan bangunan kuno yang pernah ditempati Nyoman Rai Srimben sebelum dipersunting ayahanda Soekarno, Raden Soekemi. Desa Adat Buleleng pun membangun tiang bendera dengan sebatang bambu. Seluruh prosesi upacara selain diikuti pengurus Desa Adat Buleleng, keluarga besar Rai Srimben, Ketua DPRD Buleleng, Kepala Dinas Pariwisata Buleleng dan Lurah Paket Agung.
Perwakilan Keluarga Nyoman Rai Srimben, Made Supatika, mengatakan upacara bendera ini baru pertama kali digelar. Keluarga merasa sangat bangga dan terharu dengan acara yang digelar oleh Desa Adat Buleleng. “Kami merasa haru sekaligus bahagia dengan pelaksanaan upacara pengibaran bendera di sini, meskipun dengan sangat sederhana,” ujar dia.
Keluarga Rai Srimben pun berharap ibunya Soekarno ini dapat segera untuk direstorasi, sebagai salah satu bukti peninggalan bersejarah. Supartika juga mengatakan sejauh ini kedekatan dan hubungan pewaris keluarga Bale Agung dengan penerus keturunan Bung Karno terjalin dengan baik. Bahkan setelah Rai Srimben dipinang dengan sistem kawin lari pindah ke Surabaya, masih sering bersurat dan memberikan kabar ke keluarga Bale Agung. “Anak-anak dari Bung Karno juga sering ke Bale Agung, hanya Guntur saja yang belum pernah ke Bale Agung” imbuhnya.
Sementara itu Pelaksanaan Upacara Bendera dirangkaikan juga dengan pengukuhan Pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lila Cita Ulangun, Desa Adat Buleleng, Kecamatan Buleleng. Pokdarwis ini akan mengelola wisata Soekarno Heritage yang dicanangkan Pemkab Buleleng. Salah satunya menetapkan rumah peninggalan Rai Srimben menjadi cagar budaya setelah usai direstorasi Agustus ini.
Ketua Pokdarwis Lila Cita Ulangun Desa Adat Buleleng Kecamatan Buleleng, Ngurah Ardiawan mengatakan setelah terbentuk 4 Agustus lalu segera akan mendata dan mengembangkan pariwisata yang ada di wewidangan desa adat Buleleng. Termasuk penguasaan data dan sejarah yang harus dipahami oleh anggota Pokdarwis yang nantinya akan memandu wisatawan ke tempat wisata. “Ini adalah bagian dari sejarah Indonesia yang harus kita perkenalkan kembali. Banyak yang tidak tahu tentang kisah ibu sang Proklamator yang berasal dari Buleleng, Bali,” jelas dia.*k23
1
Komentar