nusabali

Cok Ace: Bali Tunggu Kajian Komprehensif

Pembukaan Fase III Wisman Terancam Ditunda

  • www.nusabali.com-cok-ace-bali-tunggu-kajian-komprehensif

Sinyal pemerintah pusat yang belum akan membuka pintu masuk bagi wisatawan mancanegara dalam waktu dekat membuat Bali bergantung pada wisatawan Nusantara.

DENPASAR, NusaBali

Pemerintah Provinsi Bali menyatakan masih menunggu kajian yang lebih komprehensif dan detail terkait dengan rencana untuk membuka pariwisata setempat bagi wisatawan mancanegara mulai 11 September 2020.  "Semua perlu kajian, tidak bisa hanya melihat kita di Bali saja," kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati di sela-sela menghadiri Upacara Peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI, di Kantor Gubernur Bali, Senin (17/8).

Menurut dia, salah satu alasan yang harus dipertimbangkan dalam membuka pariwisata untuk wisman terkait regulasi maupun kondisi di negara asal wisatawan tersebut. "Kami masih menunggu kajian yang lebih komprehensif dan detail," ucapnya yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali itu.

Dengan masih diperlukan kajian tersebut, Wagub yang akrab dipanggil Cok Ace itu, tidak secara tegas menyatakan rencana membuka Bali untuk wisman mulai 11 September mendatang itu serta merta akan batal atau mundur. Di sisi lain, tambah Cok Ace, jika dilihat dari perkembangan kasus Covid-19 di Provinsi Bali hingga saat ini relatif flat atau datar. "Walaupun kadang-kadang masih muncul lagi kasus, itu karena konsekuensi dari belum adanya obat (Covid-19, red)," ujar Cok Ace didampingi Sekda Bali Dewa Made Indra itu.

Oleh sebab itu, menurut dia, tidak ada cara lain dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.  Wagub Bali berharap dengan dibukanya pariwisata Bali untuk wisatawan domestik atau wisatawan nusantara mulai 31 Juli dan juga untuk masyarakat lokal Bali pada 9 Juli, dapat membangkitkan perekonomian Bali, khususnya menggerakkan UMKM. Dia tidak menampik bahwa akibat pandemi Covid-19 ini perekonomian Bali mengalami dampak terdalam karena selama ini menggantungkan dari sektor pariwisata.

Sebelumnya pada kesempatan berbeda Cok Ace menyatakan, kalau hanya ukurannya di Bali, sebenarnya pihaknya optimis pariwisata Bali siap menerima wisman.  “Kalau ah colohan Bali (acuannya Bali) sesungguhnya siap,” ujar tokoh dari Puri Agung Ubud, Gianyar ini.

Dia  menunjuk menunjuk semangat kegotongroyongan  stakeholder  dalam mempersiapkan penerapan SOP Tatanan Kehidupan Bali Era Baru, yang demikian bersemangat antusias. Kasus kesembuhan Covid-19 juga meningkat.

Namun karena  harus melihat realita di luar belum memungkinkan, memang harus dikaji lebih jauh. “Karena ini juga pertaruhan bagi Bali. Jangan sampai terjadi apa-apa, misalnya second wave,” ingatnya. Kalau sampai terjadi, bukan saja Bali yang terdampak namun juga Indonesia. “Karena Pemerintah juga wajib melindungi Bali,” kata Cok Ace.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Indonesia belum akan membuka sektor pariwisata untuk turis asing atau wisatawan mancanegara hingga akhir 2020. Ia mengatakan, pemerintah memutuskan mengoptimalkan turis domestik untuk memulihkan industri pariwisata yang roboh akibat pandemi Covid-19. "Kami mau turis domestik itu 70 persen. Masalah turis asing, kami sampai akhir tahun belum akan terima. Biar saja kami konsolidasi dulu," ujar Luhut dalam webinar yang digelar APINDO pada Kamis (13/8) *ant, k17

Komentar