Terpilih Aklamasi, KH Chriswanto Pj Ketum LDII
DPW LDII Bali Beri Dukungan Penuh
DENPASAR, Nusa Bali
Tongkat kepimpinan DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) kembali terisi setelah kosong karena ditinggal ketua sebelumnya Prof. KH. Abdulah Syam yang wafat bulan lalu. Dalam rapimnas yang berlangsung secara daring 19 – 20 Agustus 2020, Ir. KH Chriswanto Santoso, M.Sc. terpilih secara aklamasi sebagai penjabat (Pj) Ketua Umum DPP LLDII.
Rapimnas LDII dibuka langsung Menteri Agama RI, Jenderal (Purn) Fachrul Razi. Rapimnas diikuti 3.000 peserta yang tersebar di 400 studio se-Indonesia. Di Bali peserta rapimnas virtual sebanyak 57 orang yang tersebar di delapan studi DPW dan DPD Kabupaten/Kota.
Selain mendapat dukungan penuh dari daerah, Chriswanto juga mendapat rekomendasi dari pimpinan sidang Rapimnas DPP LDII 2020.
Selain mendapat dukungan penuh dari daerah, Chriswanto juga mendapat rekomendasi dari pimpinan sidang Rapimnas DPP LDII 2020. Keputusan ditetapkan di Jakarta, 20 Agustus 2020 oleh para pimpinan sidang H Dody T Wijaya, M.Com., H Supriasto, MH, Prof H Sudarsono, Dr H Basseng, H. Lukman Abdul Fatah, M.Si. dan Dr Iskandar Siregar.
Penunjukkan tersebut mendapat dukungan penuh dari seluruh DPW dan DPD LDII se-Indonesia dengan alasan Chriswanto Santoso memiliki pengalaman dalam dinamika LDII sejak 1991, memiliki integritas moral yang sangat baik serta memiliki jejaring yang luas dengan berbagai elemen bangsa.
Salah satu DPW yang mendukung penuh Chriswanto adalah DPW LDII Bali. Wakil Ketua DPW LDII Bali, H Hardilan, SH, yang didapuk mewakil DPW Bali, NTB, dan NTT mengungkapkan beberapa alas an mendukung Chriswanto sebagai Pj Ketua Umum DPP LDII. “Ada empat pertimbangan. Pertama, kinerjanya, kedua kapasitas dan integritasnya, ketiga ketokohan, serta keempat senioritas,” ujar Hardilan, Kamis (20/8).
“KH. Chriswanto Santoso memenuhi empat unsur itu. Karena itu, kami dari Bali, NTB, dan NTT, bulat mengusulkan dan mendukung beliau,” imbuh Hardilan.
Usai ditetapkan sebagai Pj Ketum DPP LDII, Chriswanto mengungkapkan amanah yang diberikan memberikan arti harus bekerja keras dan meningkatkan apa yang telah dicapai dan dibangun sedemikian baik oleh para pendahulu (LDII) sampai saat ini. “Tentu pekerjaan ini tidak ringan, Chriswanto tidak bisa melaksanakan sendiri. Bagian penting suksesnya program LDII adalah bentuk kerjasama. DPP LDII artinya kolektif kolegial, bukan miliknya Chriswanto Santoso, bukan milik Sekretaris Umum Dody Taufiq tapi milik kita bersama,” ujarnya. *rez
1
Komentar