Bocah 10 Tahun Hilang Tenggelam di Pantai Air Kuning
NEGARA, NusaBali
Seorang bocah laki-laki usia 10 tahun asal Banjar Anyar, Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana, Aldi Yahya, hilang tenggelam di perairan Pantai Air Kuning, Kamis (20/8) sore.
Bocah Kelas IV SDN 1 Air Kuning ini hilang tenggelam terseret ombak saat mandi bersama dua temannya. Hingga Jumat (21/8) sore, Tim SAR Gabungan terus melakukan pencarian, namun hasilnya masih nihil.
Informasi di lapangan, sebelum musibah maut terjadi, Kamis sore pukul 15.30 Wita, bocah Aldi Yahya datang ke Pantai Air Kuning di Banjar Anyar, Desa Air Kuning bersama 4 temannya dari banjar yang sama. Setelah bermain di tepi pantai, korban Aldi Yahya memutuskan mandi bersama 2 temannya. Sedangkan 2 temannya lagi pilih tetap bermain di tepi pantai.
Nah, saat mandi bertiga itulah, bocah Aldi Yahya dan 2 temannya tiba-tiba terseret ombak. Mereka langsung berteriak minta tolong. Sejumlah warga yang kebetulan sedang menarik jaring kerakat di tepi pantai pun berusaha menolong 3 bocah yang terseret ombak itu. Namun, hanya 2 bocah yang berhasil diselamatkan, sementara korban Aldi Yahya hilang tenggelam.
Menurut kakak korban, Dani Kurniawan, 20, sebelum kejadian sore itu, adiknya yang hilang tenggelam sempat bersama-sama dengannya bermain ke salah satu rumah tetangga. Kebetulan, rumah tetangganya itu biasa dijadikan tempat anak-anak bermain HP sambil mencari WiFi. “Saya main sama adik (korban Aldi Yahya, Red) dari siang sampai sore pukul 15.00 Wita. Setelah itu, sama-sama pulang ke rumah. Saya langsung nonton TV di rumah, sementara adik saya dicari temannya untuk diajak main ke pantai,” cerita Dani Kurniawan saat ditemui NusaBali di Pantai Air Kuning, Jumat kemarin.
Menurut Dani, bocah Aldi Yahya memang sering bermain ke pantai. Namun, saat adiknya ini biasanya hanya main di tepi pantai. Sedangkan untuk mandi di pantai, sangat jarang. “Ini Tumben adik saya mandi sama teman-temannya. Yang diajak semua teman-teman sebayanya,” sesal Dani, yang kemarin didampingi pamannya, Hali Nasri, 48.
Bocah Aldi Yahya sendiri merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara pasangan Hairaji, 55, dan Iin Inayati, 54. Ketiga kakaknya masing-masing Riki Wahyudi, 27 (bekerja sebagai sales), Dani Kurniawan, 20, dan Gufron Alfani, 15 (siswa Kelas VIII SMPN 5 Negara). Sang ayah, Hairaji, kesehariannya bekerja sebagai nelayan, sementatra ibinya, Inayati, membuka warung di rumah.
Dani menyebutkan, upaya pencarian adiknya yang hilang tenggelam di Pantai Air Kuning dilakukan secara sekala dan niskala. Secara niskala, pihak keluarga berupaya meminta petunjuk dari seorang ustadz. “Berdasarkan petunjuk ustadz, adik saya diperkirakan masih ada di sekitar perairan Pantai Air Kuning. Diminta sabar menunggu dan terus bacakan Al Quran setiap jadwal sholat,” papar Dani.
Sementara itu, Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Kabupaten Jembrana, I Komang Sudiarsa, mengatakan laporan kejadian bocah hilang tenggelam di perairan Pantai Air Kuning ini baru diterimanya, Kamis sore pukul 17.00 Wita atau 1,5 jam pasca kejadian. Begitu menerima laporan, pihaknya langsung turun melakukan pencarian ke lokasi. Karena sudah memasuki petang, kata Sudiarsa, pencarian hari pertama itu difokuskan di sekitar tepi pantail.
“Pencarian hari pertama kita lakukan sampai malam pukul 21.00 Wita,” ujar Sudiarsa, Jumat kemarin. Sedangkan pencarian kedua kemarin dilakukan sejak pagi pukul 06.30 Wita. Selain penyisiran di darat, juga langsung dilakukan pencarian ke tengah laut.
Menurut Sudiarsa, pencarian ke tengah laut menggunakan rubber boat dilakukan tiga kali. Pertama, mulai sekitar pukul 06.30 Wita sampai 10.15 Wita. Kedua, mulai pukul 11.00 Wita sampai 12.15 Wita. Ketiga, mulai pukul 15.30 Wita sampai 18.00 Wita. “Namun, hasilnya masih nihil,” terang Sudiarsa, sembari menyebut penyisiran dilakukan ke arah timur sampai di perairan Pantai Delod Berawah (Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo, Jembrana) dan arah barat sampai di perairan Pantai Perancak (Desa Perancak, Kecamatan Jembrana).
Disebutkan, pencarian bocah hilang tenggelam akan dilanjutkan Sabtu (22/8) ini. Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), pencarian juga akan berlanjut hingga hari ketujuh. “Mudah-mudahan bocah itu bisa segera ditemukan,” kata Sudiarsa, yang memimpin langsung pencarian hari kedua, Jumat kemarin. *ode
1
Komentar