Usaba Kapat Desa Adat Duda Tanpa Melasti
AMLAPURA, NusaBali
Prajuru Desa Adat Duda, Kecamatan Selat, Karangasem, menggelar paruman membahas dudonan karya Usaba Kapat di Pura Puseh di Bale Banjar Tengah, Desa Duda, Jumat (21/8).
Hasil paruman, menyepakati rangkaian Usaba Kapat di Pura Puseh yang puncaknya pada Purnama Kapat, Wraspati Kliwon Langkir, Kamis (1/10) tanpa melasti. Pemelastian ditiadakan untuk menghindari kerumunan krama,
Bendesa Adat Duda, I Komang Sujana, menegaskan rencana awal melasti di gelar pada Redite Wage Kuningan, Minggu (20/9). Melasti direncanakan di Pantai Buitan, Desa/Kecamatan Manggis, Karangasem. Namun masih terjadi kasus Covid-19, sehingga paruman adat memutuskan Usaba Kapat di Pura Puseh Desa Adat Duda tanpa ritual melasti. “Cukup mohon tirtha di Segara Buitan. Kami tidak menggelar melasti seperti yang selama ini dilaksanakan jelang Usaba Kapat,” jelas I Komang Sujana.
Diterangkan, jika menggelar melasti, diyakini tak mampu membendung kehadira umat ke Pantai Buitan. Terutama krama yang tinggal di Amlapura, Gianyar, Klungkung, dan Denpasar diyakini langsung menuju Segara Buitan. Apalagi krama yang mengusung (mundut) 27 jempana berasal dari 27 banjar adat se-Desa Adat Duda dipastikan terjadi desak-desakan. I Komang Sujana memaparkan, alasan lain tidak menggelar melasti agar tidak terjadi penularan Covid-19 akibat kerumunan warga.
Paruman juga memutuskan memberlakukan protokol kesehatan. Usaba Kapat tetap dilaksanakan setelah tatanan era hidup baru, pamedek yang datang wajib menggunakan masker. Pecalang yang mengatur menggelar persembahyangan agar tidak terjadi desak-desakan umat. Ditegaskan, pamedek wajib pakai masker, kecuali sulinggih. Pamangku yang melayani umat juga wajib pakai masker, bendesa dan prajuru desa adat juga pakai masker. Desa Adat Duda mewilayahi 27 banjar adat. *k16
1
Komentar