Bali Potensi Kembangkan Medical Tourism
Wisatawan dengan kekhususan berpeluang dikembangkan di Bali, ketimbang membiarkan devisa mengalir ke luar negeri.
DENPASAR, NusaBali
Bali potensial menambah ragam daya tarik wisata dari aspek kesehatan dengan medical tourism. Hal tersebut bertalian dengan potensi Bali yakni kearifan lokal seperti usada (pengobatan tradisional), empon-empon yang bisa dipadu untuk meningkatkan imunitas sehingga lebih bugar.
Hal tersebut disampaikan Kadisparda Bali I Putu Astawa dalam peresmian Morula Loungge Bali di Rumah Sakit Bali Mandara, Jumat (21/8). ”Sepanjang berjalan sesuai dengan norma yang ada, tidak ada persoalan,” ujar Astawa.
Terkait itu Astawa menunjuk trend global yang berkembang dalam pariwisata yakni gaya hidup wellness pencarian ketenangan dalam kaitan dengan kesehatan. Ada medical dan kebugaran tersendiri. Karena itulah Astawa mengapresiasi setiap inovasi dan ide-ide baru untuk menambah daya tarik pariwisata Bali sepanjang tidak bertentangan dengan norma yang ada. Di antaranya penyediaan fasilitas pelayanan teknologi reproduksi berbantu (TRB) atau bayi tabung oleh Morula Lounge Bali.
“Semoga penyediaan fasilitas ini memberi inspirasi kepada kita semua, tentang upaya kita mensinergikan pembangunan kesehatan dengan pengembangan Bali sebagai daerah tujuan wisata medical tourism,” ujarnya.
President Director Morula In Virto Fertilization(IVF) Ivan Rizal Sini mendukung pengembangan Medical Tourism, melalui kemitraan dengan Indonesian Medical Tourism Board (IMTB) untuk menjaring pasien atau medical tourist, baik dari dalam maupun luar negeri. Karena itu bekerjasama dengan dinas/instansi terkait. Di antaranya Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata, PHRI, Asita dan lainnya.
“Seperti kita ketahui, setiap tahun lebih dari 6.700 kepala keluarga Indonesia melakukan TRB ke luar negeri,” ujar Ivan Rizal Sini. Dia menyebut sejumlah negara tujuan Singapura, Malaysia, Thailand dan Australia. “Sangat disayangkan, berapa besarnya devisa yang mengalir setiap tahun,” ujarnya.
Saat ini kata Ivan Rizal Sini, Morula Lounge fokus memberikan edukasi melalui tiga layanan, yakni Morula Fertility Art and Wellness, Program TRB serta Egg Banking atau Egg Preservation. Peresmian dihadiri Kadiskes Bali I Ketut Suarjaya. *k17
Hal tersebut disampaikan Kadisparda Bali I Putu Astawa dalam peresmian Morula Loungge Bali di Rumah Sakit Bali Mandara, Jumat (21/8). ”Sepanjang berjalan sesuai dengan norma yang ada, tidak ada persoalan,” ujar Astawa.
Terkait itu Astawa menunjuk trend global yang berkembang dalam pariwisata yakni gaya hidup wellness pencarian ketenangan dalam kaitan dengan kesehatan. Ada medical dan kebugaran tersendiri. Karena itulah Astawa mengapresiasi setiap inovasi dan ide-ide baru untuk menambah daya tarik pariwisata Bali sepanjang tidak bertentangan dengan norma yang ada. Di antaranya penyediaan fasilitas pelayanan teknologi reproduksi berbantu (TRB) atau bayi tabung oleh Morula Lounge Bali.
“Semoga penyediaan fasilitas ini memberi inspirasi kepada kita semua, tentang upaya kita mensinergikan pembangunan kesehatan dengan pengembangan Bali sebagai daerah tujuan wisata medical tourism,” ujarnya.
President Director Morula In Virto Fertilization(IVF) Ivan Rizal Sini mendukung pengembangan Medical Tourism, melalui kemitraan dengan Indonesian Medical Tourism Board (IMTB) untuk menjaring pasien atau medical tourist, baik dari dalam maupun luar negeri. Karena itu bekerjasama dengan dinas/instansi terkait. Di antaranya Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata, PHRI, Asita dan lainnya.
“Seperti kita ketahui, setiap tahun lebih dari 6.700 kepala keluarga Indonesia melakukan TRB ke luar negeri,” ujar Ivan Rizal Sini. Dia menyebut sejumlah negara tujuan Singapura, Malaysia, Thailand dan Australia. “Sangat disayangkan, berapa besarnya devisa yang mengalir setiap tahun,” ujarnya.
Saat ini kata Ivan Rizal Sini, Morula Lounge fokus memberikan edukasi melalui tiga layanan, yakni Morula Fertility Art and Wellness, Program TRB serta Egg Banking atau Egg Preservation. Peresmian dihadiri Kadiskes Bali I Ketut Suarjaya. *k17
1
Komentar