Siswa Smansa Denpasar Juara Orasi BPIP
DENPASAR, NusaBali
Siswa SMAN 1 Denpasar, I Wayan Harleyco Nila Putra, 16, berhasil memenangkan lomba orasi tingkat nasional kategori pelajar yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Dalam lomba yang digelar secara online itu, Harleyco berhasil mengalahkan ratusan pesaingnya yang rata-rata memiliki video orasi yang sangat bagus.
Dihubungi NusaBali, Minggu (23/8), Harleyco mengaku tidak menyangka jika dirinya yang akan keluar menjadi juara. Padahal awalnya siswa kelas kelas XI MIPA1 ini mengaku hanya iseng ikut berlomba. Kala itu, tiga hari sebelum deadline terakhir pengumpulan orasi, Harleyco tidak sengaja menemukan sebuah poster lomba di internet dan media sosial. Terpikirlah untuk mengikuti lomba yang diikuti se-Indonesia itu.
“Tidak ada yang nyuruh sebenarnya. Awalnya karena iseng nyari informasi lomba-lomba di internet. Saya nemu satu poster soal lomba ini. Kebetulan saya memang suka bidang pidato dan orasi, jadi saya iseng ingin ikut. Waktu itu tanggal 23 Agustus, sedangkan deadline pengumpulan orasi terakhir itu tanggal 26 Agustus,” ujar Harleyco.
Meski berinisiatif sendiri untuk mengikuti lomba, namun Harleyco tetap mengabari sekolahnya. Karena saat mendaftar, teruni asli Desa Sebatu, Tegalalang, Gianyar ini masuk dalam kategori pelajar, sehingga harus mencantumkan nama sekolah, yakni SMAN 1 Denpasar. “Dukungan sekolah dan keluarga bagi saya sangat penting. Orangtua semangat sekali menshare video saya, karena ini lomba nasional. Begitu juga bapak Kepala Sekolah juga semangat share ke guru-guru yang lain,” cerita teruna kelahiran 26 Desember 2003 ini.
Adapun lomba orasi bertema ‘Pancasila Dalam Tindakan Melalui Gotong Royong Menuju Indonesia Maju’ tersebut diikuti oleh ribuan peserta dari seluruh penjuru tanah air. Lomba dibagi menjadi tiga kategori antara lain kategori pelajar, mahasiswa, dan umum. Durasi video orasi tidak lebih dari 5 menit dan harus menjelaskan sejarah lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1945.
Menurut Harleyco, Pancasila itu sangat sakti. Negara lain tidak ada menjadikan sejenis Pancasila sebagai dasar negaranya. Semua nilai-nilai masuk ke dalam Pancasila. Pancasila menjadi pemersatu dan landasan berperilaku di masyarakat di tengah keberagamaan Indonesia. “Saya mengangkat fenomena lahirnya Pancasila yang harus kita jadikan pedoman bertingkah laku di manapun. Kondisi pandemi kita sedang diuji, dan di saat seperti inilah kita patut menerapkan gotong royong yang dilandasi Pancasila,” imbuh teruna yang tinggal di Jalan Nangka Selatan, Kelurahan Dangin Puri Kaja, Denpasar Utara tersebut.
Harleyco mengaku, dengan sisa waktu tiga hari pengumpulan terakhir, dia berusaha semaksimal mungkin untuk mempersembahkan yang terbaik. Setelah melihat informasi di internet dan media sosial, saat itu juga dia agak ngebut membuat naskah, kemudian keesokan harinya mulai menghafal dan take video. “Sempat merasa down, karena deadlinenya 3 hari lagi. Tapi saya lagasin (nekat, red) saja. Proses take videonya dari jam 7 malam (19.00 Wita) sampai jam 10 malam (22.00 Wita). Padahal durasi videonya hanya 5 menit. Tapi karena rasa puas belum ada, sehingga take berulang-ulang. Saya ingin tampilkan yang terbaik,” kata Harleyco.
Setelah melihat video peserta lainnya, Harleyco pun sempat merasa gugup dan kurang percaya diri. Apalagi baik syuting maupun editan videonya hanya menggunakan HP. Namun, ketika diumumkan videonya masuk 10 besar, rasa percaya dirinya pun meningkat lagi. Hingga akhirnya dia diumumkan menjadi juara di kategori pelajar pun, dia masih tidak menyangka sampai saat ini. “Pas masuk 10 besar saya berpikir, berarti video saya termasuk bagus. Gak nyangka saja ternyata saya yang menang,” terang anak sulung dari dua bersaudara dari pasangan I Made Suarbawa dan Ni Ninik Kartika ini.
Sementara itu, Kasek SMAN 1 Denpasar, M Rida bangga dengan prestasi yang ditorehkan oleh anak didiknya. Dukungan pun diberikan kepada Harleyco seperti memberikan fasilitas sarana lomba termasuk menunjuk guru sebagai pembimbing atau pelatih. Dikatakan, selama masa pandemi ini banyak lomba yang diikuti oleh siswa SMAN 1 Denpasar seperti lomba debat nasional, lomba Ki Hajar, lomba OSN yang memasuki tingkat provinsi serta lomba FL2SN yang memasuki tingkat nasional.
“Kami mendukung anak-anak tetap mengembangkan diri selama pandemi ini dengan cara mengikuti lomba-lomba yang ada, baik tingkat lokal dan nasional. Dukungannya mulai dari pendaftaran, penunjukan pembina sampai pelatihan maupun penyiapan sarana prasarana. Dalam mengikuti lomba, kami tetap mengingatkan anak-anak untuk menjaga kesehatan dan taati protokol kesehatan covid-19,” tandas Kasek Rida, dikonfirmasi Minggu malam kemarin. *ind
1
Komentar