Keramas Resmi Punya Bank Sampah
GIANYAR, NusaBali
Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, kini secara resmi memiliki enam bank sampah di enam banjar setempat.
Bank sampah ini diperkuat masing-masing enam orang Kader Kebersihan (KK) pada enam banjar tersebut. Kehadiran bank sampah dan KKD ini membuktikan masyarakat desa ini makin serius mewujudkan desa bersih.
Hal itu terungkap dalam acara ‘Peresmian Bank Sampah Keramas Kedas dan Pengukuhan Kader Kebersihan di Wantilan Pura Desa Keramas, Minggu (23/8). Peresmian dilakukan Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar Ny Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra.
Perbekel Keramas I Gusti Putu Sarjana melaporkan, pembentukan bank sampah dan kader kebersihan berkat pembinaan intensif baik teknis dan non teknis tentang pengelolaan sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar. Pihak DLH mulai dari sosialsiasi ke desa hingga proses pembentukan bank sampah dan kader kebersihan. "Kami sangat dibantu dengan pembinaan DLH dan konsultan kebersihan yang rela meluangkan waktu siang malam membina ke desa," ujarnya.
Gusti Sarjana mengakui masyarakat Desa Keramas sangat berbangga karena desa ini dalam pembuatan TPS 3R (reuse, reduce, dan recycle –mengurangi, menggunakan, daur ulang) mendapatkan bantuan investor Australia. PKK juga sangat antusias untuk mewujudkan kebersihan desa. ‘’Kelian banjar juga jangan kalah dengan semangat kader kebersihan ini," ujarnya. Kader kebersihan Desa Keramas beranggotakan 36 orang atau 6 orang per banjar.
Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar Ny Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra bangga dengan semangat masyarakat Desa Keramas dalam menjaga kelestarian lingkungan. Langkah ini sesuai dengan program ke-9 dari 10 pokok pokok program PKK. Apalagi sampah sudah jadi isu global dan nasional. Sampah di Indonesia nomor dua setelah Cina. ‘’Karena itu mari kita kelola sampah ini lebih serius melalui TPS 3R," ujarnya.
Surya Adnyani menambahkan, jumlah produksi sampah terbanyak dari pasar dan rumah tangga. Terutama sampah plastik yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk menghancurkan secara alami. Oleh karena itu, mari kita kelola sampah dari hulu yakni dari sumbernya. Setidaknya diawali dengan memilah sampah organik dan non organik. Sampah organik setelah terkumpul bisa dijadikan kompos atau pupuk. Kompos dapat menunjang program Hatinya PKK dalam berkebun memanfaat lahan pekarangan.
Acara tersebut diakhiri dengan penyerahan alat timbangan sampah oleh Ketua TP PKK Ny Surya Adnyani Mahayastra kepada pengurus kader kebersihan desa. Acara dihadiri jajaran Dinas Lingkungan Hidup Gianyar, konsultan bidang persampahan Dinas Lingkungan Hidup Gianyar Ketut Suarnaya, Bendesa adat, dan para kelian. *nvi
Komentar