Widastra Pilih Mundur, Suardana Kembali Pimpin DPD II Golkar Jembrana
DENPASAR, NusaBali
Seperti diprediksi, I Made Suardana, 49, akhirnya kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD II Golkar Jembrana 2020-2025, melalui Musyawarah Daerah (Musda) lanjutan di Kantor DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar, Senin (24/8) siang.
Jabatan ini sebelumnya pernah dipegang Made Suardana periode 2010-2015. Made Suardana melenggang mulus dan terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD II Golkar Jembrana dalam Musda Golkar Jembrana, Senin kemarin, setelah pesaingnya, I Ketut Widastra, pilih mengundurkan diri dari proses pencalonan. Meski demikian, Musda kemarin tetap berjalan tegang.
Musda Golkar Jembrana, Senin kemarin berlangsung sejak pagi pukul 10.30 Wita, diawali penyerahan surat mandat sebagai peserta (utusan). Musda yang dijaga ketat pasukan AMPG (Angkatan Muda Partai Golkar) Provinsi Bali ini digelar tertutup untuk media. Ini merupakan lanjutan dari Musda Golkar Jembrana di Negara, 18 Agustus 2020 lalu, yang terpaksa dihentikan karena terjadi kericuhan.
Sebelum proses pemilihan Ketua DPD II Golkar Jembrana di Musda kemarin, perundingan dan negoisasi sudah berjalan tegang. Dua kandidat, Made Suardana dan Ketut Widastra, dipertemukan oleh DPD I Golkar Bali yang dikomandani Nyoman Sugawa Korry (Ketua DPD I Golkar Bali) dan Dewa Made Suamba Negara (Wakil Ketua OKK DPD I Golkar Bali).
Setelah negosiasi selesai, proses pemilihan berjalan. Kandidat Ketut Widastra memilih mundur dari pencalonan. Politisi asal Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana yang Wakil Ketua Bappilu DPD II Golkar Jembrana ini menyatakan mundur tanpa paksaan siapa pun. Alasannya, kedepankan soliditas dan keutuhan partai.
Ketut Widastra yang sebelumnya sempat memberikan perlawanan alot saat Musda DPD II Golkar Jembrana di Negara yang akhirnya dihentikan, Selasa (18/8) lalu, sebenarnya memegang 4 suara dari total 11 suara. Namun, Widastra pilih merelakan Made Suardana yang menjadi Ketua DPD II Golkar Jembrana 2020-2025 secara aklamasi.
Bocoran yang diperoleh NusaBali, Widastra mundur dari pencalonan, namun dapat kompensasi jabatan Sekretaris DPD II Golkar Jembrana 2020-2025. Jabatan ini sebelumnya pernah dipegang Widastra saat menjadi Sekretaris DPD II Golkar Jembrana 2005-2010 ketika KetuaDPD II Golkar Jembrana dijabat almarhum I Ketut Suania.
Walhasil, Musda kemarin hanya dalam hitungan 30 menit berhasil memilih Made Suardana secara aklamasi sebagai Ketua DPD II Golkar Jembrana. Tepat pukul 13.15 wita, Suardana dinyatakan terpilih secara aklamasi oleh pimpinan sidang yakni Wakil Ketua OKK DPD I Golkar Bali, Dewa Made Suamba Negara. Saat itu, Suardana dan Widastra yang didampingi Ketua SC Musda Golkar Jembrana, I Wayan Suardika, diminta berangkulan menandai berakhirnya persaingan. "Silakan salam dan berangkulan dulu," ujar Suamba Negara kepada keduanya.
Ditemui NusaBali sesai proses pemilihan, Widastra mengaku pilih mundur dari pencalonan dengan dalih demi menjaga keutuhan partai. "Ya, demi keutuhan partai saja," ujar Widastra, yang akhirnya dapat job sbagai Sekretaris DPD II Golkar Jembrana 2020-2025.
Sementara itu, Suardana menegaskan komitmennya untuk merangkul kader partai dengan segala potensi yang ada. "Usai Musda Golkar Jembrana ini, kita akan langsung konsolidasi, merajut kembali soliditas partai. Tidak ada persaingan Musda. Yang ada kita satu wadah dalam Partai Golkar. Kami akan roadshow konsolidasi ke bawah," ujar politisi Golkar asal Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana ini.
Suardana menegaskan, target berikutnya adalah membangun komunikasi politik dengan parpol koalisi dan kader partai dalam menghadapi Pilkada Jembrana 2020. Dalam pesta gong demokrasi Pilkada Jembrana 2020, Golkar berkoalisi dengan Gerindra-Demokrat dan parpol lainnya mengusung pasangan I Nengah Tamba-Gede Patriana Krisna, yang akan menantang I Made Kembang Hartawan-I Ketut Sugiasa dari PDIP.
"Kami kan mentargetkan bisa menang di Pilkada Jembrana 2020. Maka, seusai Musda ini, kita komunikasi dengan parpol koalisi untuk membumikan paket calon yang diusung," ujar politisi Golkar kelahiran 2 Oktober 1971 yang sempat menjadi Ketua Pengurus Kecamatan (PK) Golkar Pekutatan ini.
Made Suardana sendiri sebelumnya sempat menduduki jabatan Ketua DPD II Golkar Jembrana 2010-2015. Kemudian, Suardana digantikan oleh I Wayan Suardika yang terpilih menjadi Ketua DPD II Golkar Jembrana 2015-2020 melalui Musda tahun 2015.
Namun, di tengan jalan, Wayan Suardika lengser dari kursi Ketua DPD II Golkar Jembrana setahun lalu. Pasca lengsernya Wayan Suardika, Suardana ditunjuk DPD I Golkar Bali menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD II Golkar Jembrana, sampai akhirnya kembali terpilih secara definitif melalui Musda kemarin.
Suardana mengikuti jejak I Nyoman Wirya, yang terpilih kembali menjadi Ketua DPD II Golkar Tabanan 2020-2025 melalui Musda sepekan lalu, setelah sempat menduduki jabatan serupa periode 2010-2015. Seperti halnya Suardana, Nyoman Wirya---yang kini anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Tabanan juga sempat ditunjuk DPD I Golkar Bali sebagai Plt Ketua DPD II Golkar Tabanan setahun lalu, mengisi kekosongan pasca dilengserkannya Ketua DPD II Golkar Tabanan 2015-2020 I Ketur Arya Budi Giri. *nat
Komentar