Gianyar Segera Miliki Usaha AMDK
Sumber mata air yang digunakan selama ini dipelihara dan dimanfaatkan oleh Desa Adat Bukian.
GIANYAR, NusaBali
Pemkab Gianyar segera akan memiliki usaha Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Bupati Gianyar Made ‘Agus’ Mahayastra melakukan peletakan batu pertama Pembangunan Gedung Usaha AMDK Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Sanjiwani di Desa Bukian, Kecamatan Payangan,Gianyar, Selasa (25/8). Gedung industri AMDK dibangun di atas tanah sewa aset Pemprov Bali seluas 6.400 meter persegi.
Sedangkan bangunan akses jalan ke sumber mata air dan bangunan intake (pengambilan air) di sumber mata air, dibangun di atas tanah sewa milik masyarakat. Sumber mata air yang digunakan selama ini dipelihara dan dimanfaatkan oleh Desa Adat Bukian.
Bupati Mahayastra mengatakan Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani milik Pemkab Gianyar akan memproduksi AMDK. Rencana ini direalisasikan dengan pembangunan gedung industri AMDK, pengadaan dan pemasangan mesin AMDK direncanakan selesai akhir Desember 2020. Uji coba produksi dimulai Januari - Maret 2021, sambil mengurus berbagai perizinan yang diperlukan. Peluncuran produk akan dilakukan 19 April 2021, bertepatan HUT Kota Gianyar ke-250.
Bupati Mahayastra mengatakan, pembangunan AMDK ini merupakan terbesar untuk milik pemerintah daerah. "Dari segi mesin, AMDK ini terbesar, hampir sebanding dengan perusahaan AMDK swasta di Jambi, AMDK milik Bandung kalah, begitu juga Banten," ujarnya. Bupati Mahayastra meminta masyarakat Gianyar mengkonsumsi AMDK yang diproduksi oleh Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani.
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani Made Sastra Kencana menambahkan, mesin AMDK ini memiliki sistem otomatis dari pengolahan hingga pengisian ke kemasan. "Prosesnya menggunakan teknologi nanofiltrasi untuk pengaturan rasa dan komposisi mineral, sementara yang lain hanya ozon dan ultraviolet saja," jelas Sastra Kencana. Ditambahkan, AMDK ini memanfaatkan mata air belahan paras yang disucikan, kualitasnya sudah diuji di laboratorium dan siap minum. "Dengan nanofiltrasi, ozon dan ultraviolet, kualitas ditingkatkan sehingga rasanya (diatur komposisi mineralnya) akan beda dengan branded yang sudah beredar," ucapnya.
Ketua Tim Fasilitasi Pembangunan AMDK Kabupaten Gianyar I Gede Widarma Suharta MM mengatakan, usaha AMDK ini akan memberikan pendapatan asli daerah bagi Gianyar. Dimana PAD dari AMDK ini akan menjadi sumber anggaran pemberian subsidi bagi sekitar 7.000 KK miskin yang pemakaian air PDAM-nya di bawah 10 kubik. Tahun pertama dalam sehari akan memproduksi air mineral 14.976 kemasan non galon atau setara ukuran 600 ml, dan air de-mineral 4.896 kemasan non galon atau setara ukuran 600 ml. Pemasaran oleh Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani ke hotel, restoran, objek wisata, instansi pemerintah, toko modern, dan kantor swasta. Pemasaran juga oleh Bumdes Bukian khususnya untu kegiatan di masyarakat. "Terima kasih kepada krama Bukian, atas dukungannya bagi pengembangan usaha Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani ini," tandas Bupati Mahayastra. *lsa
Sedangkan bangunan akses jalan ke sumber mata air dan bangunan intake (pengambilan air) di sumber mata air, dibangun di atas tanah sewa milik masyarakat. Sumber mata air yang digunakan selama ini dipelihara dan dimanfaatkan oleh Desa Adat Bukian.
Bupati Mahayastra mengatakan Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani milik Pemkab Gianyar akan memproduksi AMDK. Rencana ini direalisasikan dengan pembangunan gedung industri AMDK, pengadaan dan pemasangan mesin AMDK direncanakan selesai akhir Desember 2020. Uji coba produksi dimulai Januari - Maret 2021, sambil mengurus berbagai perizinan yang diperlukan. Peluncuran produk akan dilakukan 19 April 2021, bertepatan HUT Kota Gianyar ke-250.
Bupati Mahayastra mengatakan, pembangunan AMDK ini merupakan terbesar untuk milik pemerintah daerah. "Dari segi mesin, AMDK ini terbesar, hampir sebanding dengan perusahaan AMDK swasta di Jambi, AMDK milik Bandung kalah, begitu juga Banten," ujarnya. Bupati Mahayastra meminta masyarakat Gianyar mengkonsumsi AMDK yang diproduksi oleh Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani.
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani Made Sastra Kencana menambahkan, mesin AMDK ini memiliki sistem otomatis dari pengolahan hingga pengisian ke kemasan. "Prosesnya menggunakan teknologi nanofiltrasi untuk pengaturan rasa dan komposisi mineral, sementara yang lain hanya ozon dan ultraviolet saja," jelas Sastra Kencana. Ditambahkan, AMDK ini memanfaatkan mata air belahan paras yang disucikan, kualitasnya sudah diuji di laboratorium dan siap minum. "Dengan nanofiltrasi, ozon dan ultraviolet, kualitas ditingkatkan sehingga rasanya (diatur komposisi mineralnya) akan beda dengan branded yang sudah beredar," ucapnya.
Ketua Tim Fasilitasi Pembangunan AMDK Kabupaten Gianyar I Gede Widarma Suharta MM mengatakan, usaha AMDK ini akan memberikan pendapatan asli daerah bagi Gianyar. Dimana PAD dari AMDK ini akan menjadi sumber anggaran pemberian subsidi bagi sekitar 7.000 KK miskin yang pemakaian air PDAM-nya di bawah 10 kubik. Tahun pertama dalam sehari akan memproduksi air mineral 14.976 kemasan non galon atau setara ukuran 600 ml, dan air de-mineral 4.896 kemasan non galon atau setara ukuran 600 ml. Pemasaran oleh Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani ke hotel, restoran, objek wisata, instansi pemerintah, toko modern, dan kantor swasta. Pemasaran juga oleh Bumdes Bukian khususnya untu kegiatan di masyarakat. "Terima kasih kepada krama Bukian, atas dukungannya bagi pengembangan usaha Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani ini," tandas Bupati Mahayastra. *lsa
Komentar