Kariyasa Adnyana Siapkan 'Penangkal'
Kariyasa Adnyana mengatakan kedatangan Gubernur Made Mangku Pastika dalam balutan simakrama ke Busungbiu, Buleleng tidak bisa dipandang enteng.
“Saya belum tahu apakah sudah ada tim hukum. Tetapi sebagai kader kewajiban untuk memenangkan kandidat yang diusung partai. Ini perjuangan ideologi,” tegas politisi senior PDIP yang tiga periode duduk di DPRD Bali ini. Kariyasa Adnyana menegaskan di Busungbiu memang basisnya PDIP. Selama tiga periode dirinya memelihara konstituennya di sana. PDIP di Busungbiu belum bisa dibobol lawan politik alias tidak pernah kalah dalam setiap event politik baik Pileg, Pilkada maupun Pilpres. “Pemilih di Kecamatan Busungbiu sebanyak 45 ribu. Kita jaga betul,” tegas Kariyasa Adnyana. Sementara Gubernur Made Mangku Pastika menanggapi santai soal politik pada acara simakrama Pemprov Bali di Desa Pucaksari, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Sabtu pagi ini.
Mantan Kapolda Bali ini mengatakan simakrama di Pucaksari adalah murni melakukan penyerapan aspirasi sekaligus juga mengecek program Bali Mandara. Kata Pastika terkadang apapun kegiatannya memang bisa saja dikait-kaitkan dengan politik.”Tetapi terserah yang menilai saja. Yang jelas kita ke Desa Pucaksari itu simakrama serap aspirasi masyarakat, lihat program Pemprov Bali. Nggak ada hubungan dengan Pilkada Buleleng,” ujar Gubernur Pastika.
Pastika menjelaskan Desa Pucaksari Kecamatan Busungbiu, Buleleng adalah salah satu desa bersejarah yang melahirkan salah satu program Bali Mandara, yakni Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi). “Simantri itu idenya dari Asisten II, Pak Ketut Wija. Kalau Desa Pucaksari itu tempat lahirnya Simantri. Di sana ada pengembangan biogas dari peternakan Kambing Etawa. Saya mau lihat kondisi Simantri di Desa Pucaksari itu. Apanya yang berhubungan dengan politik?” ujar Pastika. * nat
Mantan Kapolda Bali ini mengatakan simakrama di Pucaksari adalah murni melakukan penyerapan aspirasi sekaligus juga mengecek program Bali Mandara. Kata Pastika terkadang apapun kegiatannya memang bisa saja dikait-kaitkan dengan politik.”Tetapi terserah yang menilai saja. Yang jelas kita ke Desa Pucaksari itu simakrama serap aspirasi masyarakat, lihat program Pemprov Bali. Nggak ada hubungan dengan Pilkada Buleleng,” ujar Gubernur Pastika.
Pastika menjelaskan Desa Pucaksari Kecamatan Busungbiu, Buleleng adalah salah satu desa bersejarah yang melahirkan salah satu program Bali Mandara, yakni Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi). “Simantri itu idenya dari Asisten II, Pak Ketut Wija. Kalau Desa Pucaksari itu tempat lahirnya Simantri. Di sana ada pengembangan biogas dari peternakan Kambing Etawa. Saya mau lihat kondisi Simantri di Desa Pucaksari itu. Apanya yang berhubungan dengan politik?” ujar Pastika. * nat
1
2
Komentar