Bupati Artha Potongkan Tumpeng HUT PWRI
NEGARA, NusaBali
Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) tingkat Provinsi Bali dipusatkan di Wantilan Graha Mandala Taman Makam Pahlawan Ksatria Kusuma Mandala, Kelurahan Pendem, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, Selasa (25/8).
Selain menyerahkan bingkisan sembako dan kursi roda, Bupati Jembrana I Putu Artha juga melakukan pemotongan tumpeng yang diberikan kepada Ketua PWRI Kabupaten Jembrana I Ketut Kenuh. Hadir di acara tersebut, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Bali I Gede Indra mewakili Gubernur Bali Wayan Koster. Meski dihadiri oleh para utusan PWRI se-Bali, prosesi peringatan berlangsung tertib dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Selain wajib pakai masker, saat peserta memasuki areal pertemuan, semua diwajibkan cuci tangan termasuk pengecekan suhu tubuh.
Bupati Artha mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh PWRI se-Bali ini. Pasalnya, dalam situasi pandemi Covid-19, peringatan HUT ke-58 PWRI ini bisa dilaksanakan dengan tertib. “Kami sangat mengapresiasi para wredatama yang tergabung dalam PWRI ini, dapat melaksanakan peringatan HUT ke-58 dalam kondisi yang sehat-sehat semua. Kami tetap mengharapkan agar para sesepuh ini senantiasa diberikan kesehatan dan kegembiraan. Terlebih dalam masa sulit akibat pandemi Covid-19,” ujarnya.
Para wredatama yang merupakan sesepuh, selain tetap menjaga kesehatan dengan mengikuti protokol kesehatan di rumah, juga diharapkan turut memberikan sosialisasi, khususnya di lingkungan keluarga masing-masing.
“Kita (Jembrana) untuk penanganan Covid-19, telah mendapat predikat terbaik dari pusat. Bahkan telah diberikan reward berupa DID (Dana Insentif Daerah) tambahan sebanyak Rp 14,9 miliar. Namun minggu ini, justru kasusnya terus meningkat signifikan. Untuk itu kepada para wredatama, kami ajak selalu memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan keluarga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan,” tutur Bupati Artha.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Bali I Gede Indra berharap, meski dalam situasi pandemi, para wredatama yang tergabung dalam PWRI selalu dalam kondisi sehat dan bahagia. “Kami sangat bangga kepada para wredatama. Di masa adaptasi kebiasaan baru ini tetap diberikan kesehatan dan kebahagiaan. Namun wredatama termasuk organisasi sosial lainnya, serta desa adat yang dinakhodai para bendesa adat untuk selalu ketat dan disiplin mematuhi protokol kesehatan. Kita doakan, dengan kedisiplinan semua pihak masa sulit ini segera berakhir,” kata Gede Indra. *
1
Komentar