Penjualan Laptop Meningkat, Webcam Jadi Incaran
Peningkatan penjualan laptop terasa sejak dua bulan silam, sedangkan kelengkapan yang paling dicari adalah webcam.
DENPASAR, NusaBali
Bekerja dari rumah, belajar dari rumah ataupun tren webinar, mau tak mau membutuhkan gawai yang mumpuni. Jika pekerja kantoran yang menjalani work from home (WFH) harus ditunjang portable computer atau laptop, maka siswa dan mahasiswa minimal juga harus menggunakan smartphone. Tentu saja laptop masih menjadi pilihan lebih baik dalam pembelajaran. Tak ayal penjualan laptop di Denpasar terpantau mengalami peningkatan. Bukan hanya laptop baru, melainkan laptop second juga jadi buruan.
Beberapa toko di Denpasar mengakui peningkatan penjualan tidak terlalu tajam, namun tren peningkatan ini disambut positif, lantaran toko offline di masa sekarang juga harus bersaing dengan marketplace yang menyediakan penjualan secara online. “Ada sih peningkatan penjualan laptop saat new normal, tapi tidak terlalu signifikan. Hanya 10 persen dari sebelum masa pandemi,” ungkap Imam dari Toko Maju Jaya yang juga merupakan bagian dari XBOOK Group di Rimo BTC Denpasar, Rabu (26/8).
Meskipun tidak ada lonjakan fantastis, Imam menyambut gembira. Pasalnya di awal pandemi, penjualan laptop sempat mengalami kemerosotan. Namun diakui di tengah kesulitan ekonomi, dominasi pembeli laptop lebih banyak pada laptop banderol low budget hingga middle. “Sebenarnya pada awal pandemi, penjualan sudah menurun. Apalagi pada saat pandemi, pembeli bisa dihitung jari. Tapi, sekitar satu-dua bulan lalu, karena pemerintah mulai menerapkan sistem daring, ada peningkatan untuk penjualan tapi tidak signifikan,” imbuh Salman Ali dari gerai Bali Revo Computer.
Bukan hanya laptop, penjualan aksesoris seperti webcam justru lebih dicari-cari untuk kebutuhan sekolah, kantor hingga organisasi. Pada laptop model lama atau PC yang tidak dilengkapi webcam, fitur ini menjadi wajib lantaran banyaknya webinar ataupun tatap muka secara daring. Selain webcam, Wacom juga cukup menjadi incaran di toko FX Bali. Wacom sendiri umumnya dicari dan digunakan untuk desain.
“Untuk laptop tidak terlalu melonjak penjualannya. Justru yang paling banyak itu orang service dan beli webcam. Soalnya webcam kan untuk classroom, meeting di rumah. Karena kebanyakan orang mungkin lebih hemat, jadi mereka lebih baik benerin laptop yang lama supaya tetap bisa dipakai,” ungkap Imam lagi.
Jenis webcam yang paling dicari juga cukup beragam. Mulai dari range harga Rp275.000 hingga Rp300.000 untuk merk Logitech tergantung kualitas dan resolusi dari webcam. “Sebenarnya daya beli dari customer ada, tapi stok dari pusat di Jakarta juga tidak banyak, sehingga kami tetap mengalami kesulitan memenuhi permintaan customer,” ungkap Imam dari FX Bali.
Pembelian webcam pun ternyata kerap dilakukan secara kolektif alias lumayan banyak. “Webcam itu yang paling laku. Biasanya sekolah bisa cari sampai 10, belum termasuk murid-muridnya,” pungkas Imam dari FX Bali.*
Beberapa toko di Denpasar mengakui peningkatan penjualan tidak terlalu tajam, namun tren peningkatan ini disambut positif, lantaran toko offline di masa sekarang juga harus bersaing dengan marketplace yang menyediakan penjualan secara online. “Ada sih peningkatan penjualan laptop saat new normal, tapi tidak terlalu signifikan. Hanya 10 persen dari sebelum masa pandemi,” ungkap Imam dari Toko Maju Jaya yang juga merupakan bagian dari XBOOK Group di Rimo BTC Denpasar, Rabu (26/8).
Meskipun tidak ada lonjakan fantastis, Imam menyambut gembira. Pasalnya di awal pandemi, penjualan laptop sempat mengalami kemerosotan. Namun diakui di tengah kesulitan ekonomi, dominasi pembeli laptop lebih banyak pada laptop banderol low budget hingga middle. “Sebenarnya pada awal pandemi, penjualan sudah menurun. Apalagi pada saat pandemi, pembeli bisa dihitung jari. Tapi, sekitar satu-dua bulan lalu, karena pemerintah mulai menerapkan sistem daring, ada peningkatan untuk penjualan tapi tidak signifikan,” imbuh Salman Ali dari gerai Bali Revo Computer.
Bukan hanya laptop, penjualan aksesoris seperti webcam justru lebih dicari-cari untuk kebutuhan sekolah, kantor hingga organisasi. Pada laptop model lama atau PC yang tidak dilengkapi webcam, fitur ini menjadi wajib lantaran banyaknya webinar ataupun tatap muka secara daring. Selain webcam, Wacom juga cukup menjadi incaran di toko FX Bali. Wacom sendiri umumnya dicari dan digunakan untuk desain.
“Untuk laptop tidak terlalu melonjak penjualannya. Justru yang paling banyak itu orang service dan beli webcam. Soalnya webcam kan untuk classroom, meeting di rumah. Karena kebanyakan orang mungkin lebih hemat, jadi mereka lebih baik benerin laptop yang lama supaya tetap bisa dipakai,” ungkap Imam lagi.
Jenis webcam yang paling dicari juga cukup beragam. Mulai dari range harga Rp275.000 hingga Rp300.000 untuk merk Logitech tergantung kualitas dan resolusi dari webcam. “Sebenarnya daya beli dari customer ada, tapi stok dari pusat di Jakarta juga tidak banyak, sehingga kami tetap mengalami kesulitan memenuhi permintaan customer,” ungkap Imam dari FX Bali.
Pembelian webcam pun ternyata kerap dilakukan secara kolektif alias lumayan banyak. “Webcam itu yang paling laku. Biasanya sekolah bisa cari sampai 10, belum termasuk murid-muridnya,” pungkas Imam dari FX Bali.*
1
Komentar