458 Petugas Sensus di Buleleng Jalani Rapid Test
Rapid test wajib dilakukan bagi petugas sensus sebagai syarat untuk melakukan sensus penduduk 2020 tahap kedua yang dilakukan secara door to door atau tatap muka.
SINGARAJA, NusaBali
Ratusan petugas sensus di Kabupaten Buleleng menjalani rapid test yang dilaksanakan di halaman Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buleleng di Jalan Dewi Sartika Selatan Nomor 19, Kelurahan Kaliuntu, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipatif penularan Covid-19 sebelum mereka diterjunkan ke lapangan.
Selain petugas sensus, rapid test juga dilakukan bagi seluruh pegawai BPS Kabupaten Buleleng yang juga akan bertugas dalam tahapan kedua sensus penduduk tahun 2020. Adapun pelaksanaan rapid test tersebut dilakukan selama empat hari sejak Selasa (25/8) sampai dengan Jumat (28/8).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Kabupaten Buleleng Dewa Made Suambara mengatakan, rapid test wajib dilakukan bagi petugas sensus sebagai syarat untuk melakukan sensus penduduk 2020 tahap kedua yang dilakukan secara door to door atau tatap muka di tengah pandemi Covid-19. Tahapan sensus ini rencananya akan dimulai pada tanggal 1 September 2020 nanti.
Ada 458 petugas sensus yang akan dilibatkan oleh BPS Kabupaten Buleleng dalam sensus kali ini yang terdiri dari 33 koordinator sensus kecamatan dan 425 petugas sensus. Para petugas tersebut direkrut sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Selain itu, mereka juga harus mengikuti skrining atau pemeriksaan kesehatan dengan rapid test tersebut. "Nanti kalau kedapatan hasilnya reaktif dari calon petugas sensus akan digantikan dengan petugas cadangan yang non-reaktif. Petugas cadangan juga akan menjalani rapid test di hari selanjutnya," jelas Suambara, Jumat (28/8).
Saat diterjunkan ke lapangan nanti, para petugas sensus juga dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker, hand sanitizer atau pembersih tangan, pelindung wajah, dan sarung tangan. Setiap petugas sensus akan bertugas di satuan lingkungan setempat, seperti banjar atau lingkungan atau RW. Nantinya mereka akan didampingi oleh Satuan Lingkungan Setempat (SLS) saat melangsungkan tugasnya. Durasi waktu sensus penduduk tatap muka ini ditargetkan akan selesai dalam 15 hari.
Dewa Suambara mengungkapkan, pada sensus penduduk online tahap pertama selama 15 Februari hingga 31 Mei lalu sudah ada 246.625 jiwa atau sebesar 37,06 persen dari total 665.534 jumlah penduduk Kabupaten Buleleng yang sudah tercatat. "Jadi masih ada 62,94 persen lagi yang akan kami catat pada sensus penduduk langsung di tahap kedua ini," ujarnya.
Namun, kata dia, tidak menutup kemungkinan ada perubahan data penduduk yang sudah mengisi sensus online beberapa waktu lalu. Hal inilah yang akan diperbarui melalui sensus tahap kedua secara langsung. "Dari akhir Mei sampai September ini kan data tersebut ada yang mengalami perubahan. Terutama, mungkin ada yang meninggal atau melahirkan. Itu yang akan kami update," pungkasnya.*cr75
Ratusan petugas sensus di Kabupaten Buleleng menjalani rapid test yang dilaksanakan di halaman Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buleleng di Jalan Dewi Sartika Selatan Nomor 19, Kelurahan Kaliuntu, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipatif penularan Covid-19 sebelum mereka diterjunkan ke lapangan.
Selain petugas sensus, rapid test juga dilakukan bagi seluruh pegawai BPS Kabupaten Buleleng yang juga akan bertugas dalam tahapan kedua sensus penduduk tahun 2020. Adapun pelaksanaan rapid test tersebut dilakukan selama empat hari sejak Selasa (25/8) sampai dengan Jumat (28/8).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Kabupaten Buleleng Dewa Made Suambara mengatakan, rapid test wajib dilakukan bagi petugas sensus sebagai syarat untuk melakukan sensus penduduk 2020 tahap kedua yang dilakukan secara door to door atau tatap muka di tengah pandemi Covid-19. Tahapan sensus ini rencananya akan dimulai pada tanggal 1 September 2020 nanti.
Ada 458 petugas sensus yang akan dilibatkan oleh BPS Kabupaten Buleleng dalam sensus kali ini yang terdiri dari 33 koordinator sensus kecamatan dan 425 petugas sensus. Para petugas tersebut direkrut sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Selain itu, mereka juga harus mengikuti skrining atau pemeriksaan kesehatan dengan rapid test tersebut. "Nanti kalau kedapatan hasilnya reaktif dari calon petugas sensus akan digantikan dengan petugas cadangan yang non-reaktif. Petugas cadangan juga akan menjalani rapid test di hari selanjutnya," jelas Suambara, Jumat (28/8).
Saat diterjunkan ke lapangan nanti, para petugas sensus juga dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker, hand sanitizer atau pembersih tangan, pelindung wajah, dan sarung tangan. Setiap petugas sensus akan bertugas di satuan lingkungan setempat, seperti banjar atau lingkungan atau RW. Nantinya mereka akan didampingi oleh Satuan Lingkungan Setempat (SLS) saat melangsungkan tugasnya. Durasi waktu sensus penduduk tatap muka ini ditargetkan akan selesai dalam 15 hari.
Dewa Suambara mengungkapkan, pada sensus penduduk online tahap pertama selama 15 Februari hingga 31 Mei lalu sudah ada 246.625 jiwa atau sebesar 37,06 persen dari total 665.534 jumlah penduduk Kabupaten Buleleng yang sudah tercatat. "Jadi masih ada 62,94 persen lagi yang akan kami catat pada sensus penduduk langsung di tahap kedua ini," ujarnya.
Namun, kata dia, tidak menutup kemungkinan ada perubahan data penduduk yang sudah mengisi sensus online beberapa waktu lalu. Hal inilah yang akan diperbarui melalui sensus tahap kedua secara langsung. "Dari akhir Mei sampai September ini kan data tersebut ada yang mengalami perubahan. Terutama, mungkin ada yang meninggal atau melahirkan. Itu yang akan kami update," pungkasnya.*cr75
Komentar