Dokar Tak Laku Lagi, Kakek Ini Ingin Jual Kuda
I Nengah Purna, 80, yang sehari-harinya bekerja sebagai seorang kusir dokar ini, menceritakan kondisi dokar yang kini nyaris punah di Kota Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
Di kawasan Jalan Gajah Mada kini masih tercatat ada tujuh orang yang menggantungkan hidup dari dokar, namun hanya tiga orang yang masih aktif bekerja.
Salah satunya Purna, kakek asal Manggis, Karangasem yang sudah puluhan tahun tinggal di Denpasar ini. Saat ditemui NusaBali di tempat mangkalnya di kawasan Jalan Gajah Mada, baru-baru ini, Purna mengaku sudah berjam-jam menunggu penumpang, namun tidak ada satupun yang menggunakan jasanya. “Satu bulan ini tyang tidak ada penghasilan,” ujarnya.
Dengan kondisi seperti ini, Purna mengaku hampir putus asa melanjutkan pekerjaannya. Namun dia bingung apa yang nanti dilakukan jika pensiun jadi kusir dokar yang sudah digelutinya sejak tahun 1963. “Hanya (pekerjaan) ini yang tiang bisa lakukan,” ucap pria yang tinggal di Jalan Nangka Gang 5A, Denpasar ini.
Dia pun memaklumi, sepinya penumpang karena masyarakat kebanyakan yang sudah memiliki sepeda motor. “Padahal ongkosnya cuma Rp 10 ribu keliling kota tapi masih juga tak ada penumpang. Yah, mau apalagi, bemo juga sama nasibnya dengan tyang, gek,” ucapnya sedih.
Purna semakin sedih karena ia juga harus memikirkan kudanya yang juga butuh makan, apalagi kini mencari rumput di Kota Denpasar sangat sulit. “Dalam satu hari saya hanya mendapatkan satu karung rumput itupun tidak penuh. Kasihan kuda saya ini,” ujar Purna sambil mengelus kudanya yang seolah mengerti kesedihan majikannya tersebut. “Kalau ada yang mau beli kuda, saya akan jual saja kuda ini,” kata Purna dengan nada putus asa karena diusia senjanya ia pun kini sudah mulai sakit-sakitan.
1
Komentar