Iwan Fals Akui Punya Darah Buleleng
Ibu buyut Iwan Fals berasal dari Buleleng. Tetapi Iwan tidak tahu harus mencari leluhur keluarganya itu di mana.
Konser di Buleleng Bawa Pesan Jaga Bumi
SINGARAJA, NusaBali
Penyanyi legendaris Iwan Fals yang bertandang ke Buleleng sejak Jumat (8/10) lalu, meggelar konser tunggal di Sekolah Calon Tamtama (Secata) A Rindam IX Udayana di Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Minggu (9/10) soren. Dalam konser silaturahmi dengan anggota Orang Indonesia (Oi), Iwan membawa pesan untuk menjaga bumi agar tetap lestari demi kehidupan mendatang.
Pesan tersebut disampaikan lewat sejumlah lagu yang bertajuk alam, seperti ‘Lautku Tak Biru Lagi’, ‘Desa’, ‘Pohon Sumber Kehidupan’, ‘Tanam Pohon Kehidupan’, dan ‘Sampah’. Lewat lagu-lagu itu ia berpesan kepada masyarakat Buleleng yang memiliki keberuntungan, dipilih oleh sejumlah hewan langka seperti lumba-lumba dan penyu sebagai tempat untuk bertelur, agar selalu bersyukur.
Dalam kesempatan tersebut pun ia mengharapkan agar Buleleng tetap menjaga alam agar lestari. “Saya kemarin sempat ke Penimbangan, yang merupakan tempat yang dipilih penyu, itu artinya laut Buleleng sehat, dan harus terus dijaga,” ujarnya di sela-sela melantunkan tembang-tembang terbaiknya, Minggu (9/10) sore.
Membuka penampilan tunggalnya, Iwan menyanyikan sebuah lagu ciptaan sendiri dengan judul ‘Rosana’, yang dipersembahkan untuk istri tercinta Rosana Listanto yang kebetulan berulang tahun kemarin, 9 Oktober, kemarin. Dalam konser tunggalnya Iwan juga menghadirkan regu pengiring musiknya secara lengkap yang mendampinginya untuk menyanyikan 22 lagu. Lagu-lagu legendaries seperti ‘Bento’, ‘Ijinkan Aku Menyayangimu’, ‘Bongkar’, dan ‘Kuda Lumping’, menghipnotis ribuan penonton yang memadati lapangan Secata A Singaraja.
Ribuan penonton yang datang secara mendadak dengan pengawalan ketat tersebut berjingkrak semangat dan riang gembira ketika sejumlah lagu beken dinyanyikan oleh sang idola. Dalam kesempatan tersebut, Iwan Fals juga sempat menyinggung kekagumannya akan perlakuan dan kehormatan orang Bali terhadap pohon.
Selain itu ketika menyanyikan lagu terkait dengan sejumlah macam makanan, ia teringat tentang jati dirinya selama ini. Tanpa rasa canggung Iwan Fals mengakui bahwa ia ada darah keturunan orang Buleleng. Hal tersebut dilihat dari awal ibu buyutnya yang berasal dari Buleleng. “Tapi saya tidak tahu mau cari keluarga ibu buyut saya di mana, yang jelas ibu buyut saya itu dari Buleleng,” kenangnya.
Menutup penampilannya, Iwan menampilkan sebuah tembang baru yang dipersembahkan untuk Indonesia. Sosok bersahabat dan sangat gampang berbaur dengan masyarakat tersebut pun semakin mendekatkan diri dengan penggemarnya di Bali dengan mengucapkan sejumlah kata dan kalimat dengan menggunakan Bahasa Bali, seperti kenken kabare, be ngajeng. Nama sejumlah makanan juga sempat disebut oleh Iwan, seperti, lawar kuwir, be guling, tipat blayag, siobak. * k23
SINGARAJA, NusaBali
Penyanyi legendaris Iwan Fals yang bertandang ke Buleleng sejak Jumat (8/10) lalu, meggelar konser tunggal di Sekolah Calon Tamtama (Secata) A Rindam IX Udayana di Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Minggu (9/10) soren. Dalam konser silaturahmi dengan anggota Orang Indonesia (Oi), Iwan membawa pesan untuk menjaga bumi agar tetap lestari demi kehidupan mendatang.
Pesan tersebut disampaikan lewat sejumlah lagu yang bertajuk alam, seperti ‘Lautku Tak Biru Lagi’, ‘Desa’, ‘Pohon Sumber Kehidupan’, ‘Tanam Pohon Kehidupan’, dan ‘Sampah’. Lewat lagu-lagu itu ia berpesan kepada masyarakat Buleleng yang memiliki keberuntungan, dipilih oleh sejumlah hewan langka seperti lumba-lumba dan penyu sebagai tempat untuk bertelur, agar selalu bersyukur.
Dalam kesempatan tersebut pun ia mengharapkan agar Buleleng tetap menjaga alam agar lestari. “Saya kemarin sempat ke Penimbangan, yang merupakan tempat yang dipilih penyu, itu artinya laut Buleleng sehat, dan harus terus dijaga,” ujarnya di sela-sela melantunkan tembang-tembang terbaiknya, Minggu (9/10) sore.
Membuka penampilan tunggalnya, Iwan menyanyikan sebuah lagu ciptaan sendiri dengan judul ‘Rosana’, yang dipersembahkan untuk istri tercinta Rosana Listanto yang kebetulan berulang tahun kemarin, 9 Oktober, kemarin. Dalam konser tunggalnya Iwan juga menghadirkan regu pengiring musiknya secara lengkap yang mendampinginya untuk menyanyikan 22 lagu. Lagu-lagu legendaries seperti ‘Bento’, ‘Ijinkan Aku Menyayangimu’, ‘Bongkar’, dan ‘Kuda Lumping’, menghipnotis ribuan penonton yang memadati lapangan Secata A Singaraja.
Ribuan penonton yang datang secara mendadak dengan pengawalan ketat tersebut berjingkrak semangat dan riang gembira ketika sejumlah lagu beken dinyanyikan oleh sang idola. Dalam kesempatan tersebut, Iwan Fals juga sempat menyinggung kekagumannya akan perlakuan dan kehormatan orang Bali terhadap pohon.
Selain itu ketika menyanyikan lagu terkait dengan sejumlah macam makanan, ia teringat tentang jati dirinya selama ini. Tanpa rasa canggung Iwan Fals mengakui bahwa ia ada darah keturunan orang Buleleng. Hal tersebut dilihat dari awal ibu buyutnya yang berasal dari Buleleng. “Tapi saya tidak tahu mau cari keluarga ibu buyut saya di mana, yang jelas ibu buyut saya itu dari Buleleng,” kenangnya.
Menutup penampilannya, Iwan menampilkan sebuah tembang baru yang dipersembahkan untuk Indonesia. Sosok bersahabat dan sangat gampang berbaur dengan masyarakat tersebut pun semakin mendekatkan diri dengan penggemarnya di Bali dengan mengucapkan sejumlah kata dan kalimat dengan menggunakan Bahasa Bali, seperti kenken kabare, be ngajeng. Nama sejumlah makanan juga sempat disebut oleh Iwan, seperti, lawar kuwir, be guling, tipat blayag, siobak. * k23
Komentar