Camat Kutsel Cek Sejumlah LPJ, Tiang Beton Hingga Kabel Semrawut
Buntut Kabel 'Tak Bertuan' Jatuh di Jalan Srikandi, Nusa Dua
MANGUPURA, NusaBali
Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta bersama jajarannya melakukan pemeriksaan kondisi sejumlah lampu penerangan jalan (LPJ), tiang listrik, serta kabel milik sejumlah provider yang ada di wilayah Kuta Selatan pada Senin (31/8) siang.
Pemeriksaan itu buntut adanya kabel tak bertuan yang jatuh dan melintang di Jalan Srikandi, Nusa Dua. Dari pemeriksaan lapangan itu, tim menemukan sejumlah LPJ dalam keadaan tidak nyala dan kabel masih dalam keadaan semrawut.
Gede Arta menerangkan pemeriksaan LPJ, tiang beton, serta kabel yang melintang di sejumlah titik di wilayah Kuta Selatan itu untuk mencegah terulangnya kejadian di Jalan Srikandi, Nusa Dua pada Minggu (30/8) pagi. Sehingga, tim pada Senin pagi menyusuri kawasan Jimbaran, Ungasan, dan Benoa.
“Baru tiga titik yang kami pantau pada Senin pagi kemarin, dan menemukan sejumlah LPJ padam, kemudian ada juga tiang beton yang keropos dan ditakutkan tumbang menimpa pengguna jalan. Selain itu, ada pula kabel milik provider yang semrawut dan tidak tertata,” tutur Gede Arta, Senin siang.
Meski tidak merinci total jumlah LPJ yang padam, pihaknya memperkirakan kurang dari 10 buah di tiga kawasan tersebut. Untuk LPJ yang lampunya padam, sudah dilakukan koordinasi dengan tim Badung terang. Sebaliknya, untuk tiang beton yang keropos dikoordinasikan dengan pihak PLN atau pemilik resmi dari tiang. “Kalau kabel semrawut kita temukan nyaris di setiap titik. Semuanya kurang tertata dan mengganggu estetika kawasan. Ini yang akan kami koordinasikan dengan pemilik kabel, dan kami berencana mengumpulkan mereka guna membahas persoalan itu,” kata Gede Arta.
Gede Arta menegaskan, dalam sepekan ke depan, pihaknya sudah mengagendakan pembahasan terkait LPJ, tiang beton, serta melakukan rapat dengan pemilik kabel. Hal ini dilakukan untuk menata kawasan agar tidak ada lagi kabel ataupun tiang beton yang mengganggu kenyamanan masyarakat. Pun tujuan lain dalam rapat yang dijadwalkan pada Rabu (2/9) mendatang itu untuk mempercepat respons dari pemilik kabel jika terjadi kabel jatuh atau melintang di jalan.
“Dalam pekan ini kami agendakan pertemuan dengan pihak utilitas dan juga Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL) Indonesia,” beber Gede Arta. *dar
Gede Arta menerangkan pemeriksaan LPJ, tiang beton, serta kabel yang melintang di sejumlah titik di wilayah Kuta Selatan itu untuk mencegah terulangnya kejadian di Jalan Srikandi, Nusa Dua pada Minggu (30/8) pagi. Sehingga, tim pada Senin pagi menyusuri kawasan Jimbaran, Ungasan, dan Benoa.
“Baru tiga titik yang kami pantau pada Senin pagi kemarin, dan menemukan sejumlah LPJ padam, kemudian ada juga tiang beton yang keropos dan ditakutkan tumbang menimpa pengguna jalan. Selain itu, ada pula kabel milik provider yang semrawut dan tidak tertata,” tutur Gede Arta, Senin siang.
Meski tidak merinci total jumlah LPJ yang padam, pihaknya memperkirakan kurang dari 10 buah di tiga kawasan tersebut. Untuk LPJ yang lampunya padam, sudah dilakukan koordinasi dengan tim Badung terang. Sebaliknya, untuk tiang beton yang keropos dikoordinasikan dengan pihak PLN atau pemilik resmi dari tiang. “Kalau kabel semrawut kita temukan nyaris di setiap titik. Semuanya kurang tertata dan mengganggu estetika kawasan. Ini yang akan kami koordinasikan dengan pemilik kabel, dan kami berencana mengumpulkan mereka guna membahas persoalan itu,” kata Gede Arta.
Gede Arta menegaskan, dalam sepekan ke depan, pihaknya sudah mengagendakan pembahasan terkait LPJ, tiang beton, serta melakukan rapat dengan pemilik kabel. Hal ini dilakukan untuk menata kawasan agar tidak ada lagi kabel ataupun tiang beton yang mengganggu kenyamanan masyarakat. Pun tujuan lain dalam rapat yang dijadwalkan pada Rabu (2/9) mendatang itu untuk mempercepat respons dari pemilik kabel jika terjadi kabel jatuh atau melintang di jalan.
“Dalam pekan ini kami agendakan pertemuan dengan pihak utilitas dan juga Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL) Indonesia,” beber Gede Arta. *dar
Komentar