Dedengkot PDIP Buleleng Terbelah
Sikap politik dedengkot PDIP di Gumi Panji Sakti terbelah dua jelang Pilkada Buleleng 2017.
Ikrar untuk menangkan PAS-Sutji tersebut dilakukan Sudarmaja cs dalam sebuah pertemuan di Desa Bubunan, Kecamatan Seririt, Sabtu (8/10). Sudarmaja menegaskan, meskipun dirinya bersama para senior PDIP lainnya berada di luar struktur kepengurusan partai, namun mereka tetap merasa menjadi bagian dari PDIP. Sudarmaja pun memastikan gerbong PDIP di wilayah Buleleng Barat akan memenangkan PAS-Sutji.
“Kami ini dulu berjuang beradarah-darah untuk PDIP. Sampai kini saya masih sangat setia dengan PDIP. Di mana pun kami berada, kami tetap menghormati keputusan partai yang telah mengusung secara hormat pasangan Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra sebagai Calon Bupati-Calon Wakil Bupati Buleleng dari PDIP. Kami akan menangkan PAS-Sutji,” tegas Sudarmaja saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu kemarin.
Sudarmaja memaparkan, kader senior PDIP wilayah Kecamatan Seririt akan menggarap massa di kawasan Buleleng Barat. Sampai saat ini, Sudarmaja dinilai masih cukup punya pengaruh di kalangan kader akar rumput.Karena itulah, basis PDIP di wilayah Buleleng Barat masih cukup solid.
Sementara, dedengkot PDIP lainnya yang dimotori Arga Pynatih dan Komang Banjar juga menggelar pertemuan pada hari yang sama, Sabtu lalu, di sebuah rumah makan kawasan Kota Singaraja. Konon, dalam pertemuan itu mereka sepakat mendukung Paket Surya di Pilkada Buleleng 2017. Alasannya, pembangunan Buleleng dibawah kepemimpinan PAS-Sutji periode 2012-2017 dianggap belum ada kemajuan.
“Sebagai partai wong cilik, kader PDIP juga memilik hak menetukan sikap selaku kader partai maupun masyarakat Buleleng, dalam memilih pemimpin yang sesuai dengan kriteria serta pilihan rakyat,” kata Arga Pynatih cs dalam surat pernyataan didapatkan NusaBali di Singaraja.
“Atas dasar itu, maka kami kader PDIP bersama-sama atas kesadaran dan kepedulian terhadap pembangunan dan kemajuan Buleleng di masa mendatang, dengan ini menyatakan memberikan dukungan dan kepercayaan penuh kepada Dewa Nyoman Sukrawan sebagai Bupati Buleleng 2017-2022,” imbuhnya.
Arga Pynatih cs juga mengimbau jajaran kader struktural partai mulai Anak Ranting PDIP (tingkat banjar), Ranting PDIP (tingkat desa), PAC PDIP (tingkat kecamatan), DPC PDIP (tingkat kabupaten), DPD PDIP (tingkat provinsi), hingga DPP PDIP (tingkat pusat), agar menghormati keputusan mereka selaku kader partai non-struktural.
Sementara itu, Sekretaris DPC PDIP Buleleng, I Gede Supriatna, enggan banyak komentar saat dikonfirmasi NusaBali soal terbelahnya para dedengkot partai, Minggu kemarin. Supriatna menyebutkan, sebagai senior PDIP, semestinya memberikan panutan untuk kebesaran partai. Panutan yang dimaksud adalah mengindahkan keputusan partai.
“Biar cocok antara militansi kekaderan, apa pun keputusan partai, itulah yang terbaik, dan ini patut kita amankan. Tentu masih banyak kader-kader yang militansinya tinggi terhadap keputusan partai. Sebagai pribadi dan pengurus partai, saya salut dan ucapkan terima kasih bagi mereka yang punya militansi tinggi terhadap keputusan partai,” tegas nakhoda partai asal Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga menjabat Ketua DPRD Buleleng 2014-2019 ini. * k19
“Kami ini dulu berjuang beradarah-darah untuk PDIP. Sampai kini saya masih sangat setia dengan PDIP. Di mana pun kami berada, kami tetap menghormati keputusan partai yang telah mengusung secara hormat pasangan Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra sebagai Calon Bupati-Calon Wakil Bupati Buleleng dari PDIP. Kami akan menangkan PAS-Sutji,” tegas Sudarmaja saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu kemarin.
Sudarmaja memaparkan, kader senior PDIP wilayah Kecamatan Seririt akan menggarap massa di kawasan Buleleng Barat. Sampai saat ini, Sudarmaja dinilai masih cukup punya pengaruh di kalangan kader akar rumput.Karena itulah, basis PDIP di wilayah Buleleng Barat masih cukup solid.
Sementara, dedengkot PDIP lainnya yang dimotori Arga Pynatih dan Komang Banjar juga menggelar pertemuan pada hari yang sama, Sabtu lalu, di sebuah rumah makan kawasan Kota Singaraja. Konon, dalam pertemuan itu mereka sepakat mendukung Paket Surya di Pilkada Buleleng 2017. Alasannya, pembangunan Buleleng dibawah kepemimpinan PAS-Sutji periode 2012-2017 dianggap belum ada kemajuan.
“Sebagai partai wong cilik, kader PDIP juga memilik hak menetukan sikap selaku kader partai maupun masyarakat Buleleng, dalam memilih pemimpin yang sesuai dengan kriteria serta pilihan rakyat,” kata Arga Pynatih cs dalam surat pernyataan didapatkan NusaBali di Singaraja.
“Atas dasar itu, maka kami kader PDIP bersama-sama atas kesadaran dan kepedulian terhadap pembangunan dan kemajuan Buleleng di masa mendatang, dengan ini menyatakan memberikan dukungan dan kepercayaan penuh kepada Dewa Nyoman Sukrawan sebagai Bupati Buleleng 2017-2022,” imbuhnya.
Arga Pynatih cs juga mengimbau jajaran kader struktural partai mulai Anak Ranting PDIP (tingkat banjar), Ranting PDIP (tingkat desa), PAC PDIP (tingkat kecamatan), DPC PDIP (tingkat kabupaten), DPD PDIP (tingkat provinsi), hingga DPP PDIP (tingkat pusat), agar menghormati keputusan mereka selaku kader partai non-struktural.
Sementara itu, Sekretaris DPC PDIP Buleleng, I Gede Supriatna, enggan banyak komentar saat dikonfirmasi NusaBali soal terbelahnya para dedengkot partai, Minggu kemarin. Supriatna menyebutkan, sebagai senior PDIP, semestinya memberikan panutan untuk kebesaran partai. Panutan yang dimaksud adalah mengindahkan keputusan partai.
“Biar cocok antara militansi kekaderan, apa pun keputusan partai, itulah yang terbaik, dan ini patut kita amankan. Tentu masih banyak kader-kader yang militansinya tinggi terhadap keputusan partai. Sebagai pribadi dan pengurus partai, saya salut dan ucapkan terima kasih bagi mereka yang punya militansi tinggi terhadap keputusan partai,” tegas nakhoda partai asal Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga menjabat Ketua DPRD Buleleng 2014-2019 ini. * k19
1
2
Komentar