Candi Kusuma Farm Terapkan Biosecurity untuk Ternak Babi
Babi yang diternakkan dijaga pakan hingga kesehatannya sehingga menghasilkan kualitas baik dan dipercaya mengisi pasar hingga Jakarta.
MANGUPURA, NusaBali.com
Virus African Swine and Fever (ASF) yang menghebohkan para peternak babi beberapa waktu lalu, membuat para peternak meningkatkan kehati-hatian dalam pengelolalan ternaknya. Seperti yang dilakukan oleh Kadek Dwi Andika, pemilik peternakan babi Candi Kusuma Farm yang sudah berdiri sejak tahun 2017.
Kadek mengaku memiliki cara tersendiri pada pola manajemen perawatan ternak babi melalui kandang dan pakan. Bukan itu saja, sebagai antisipasi virus ASF, membuat Kadek tidak mengambil pejantan dari luar. Selain itu, ia juga menemukan bahwa biosecurity pada hewan ternak itu sangat penting untuk menjaga kualitas dan kesehatan hewan ternak.
Candi Kusuma Farm memiliki pejantan sendiri sehingga tidak sulit untuk produksi. Cukup berusia 8 bulan untuk pejantan dan untuk betina sendiri, secara umum berusia 7 bulan agar ditangani khusus untuk dikawinkan.
Pola manajemen kandang yang diterapkan Kadek pada peternakannya yang berada di Banjar Griya, Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal tersebut. Terlihat pada bentuk kandang. Kandang batre untuk jumlah yang lebih besar dan kandang koloni diterapkan untuk pertumbuhan.
Sedangkan untuk pakan yang diberikan pada hewan ternak yang berada di farm ini bekerja sama penyediaannya dengan sebuah perusahaan yang khusus menyediakan pakan ternak. Selain itu, Kadek juga menggunakan campuran pakan tiga jenis untuk penggemukan. Pertama, menggunakan starter, grower dan finisher, tergantung dari berat badan.
Usaha peternakannya itu pun diawasi dan dibina oleh Dinas Pertanian Kabupaten Badung, serta didukung oleh PT Alteck sebagai mentor dan pembina di lapangan. “Jadi kami mendapat dukungan, baik dari segi manajemen kandang, pakan, bibit kesehatan dan pemeliharaan,” kata Kadek Dwi Andika.
Mendekati hari raya Galungan di Bali, Candi Kusuma Farm telah bekerja sama secara khusus dengan LPD Kedonganan. Sebelumnya LPD Kedonganan memang sudah memberikan dukungan bagi peternak babi, khususnya peternak muda seperti Kadek Dwi Andika. “LPD Kedonganan sangat antusias memperhatikan pengusaha muda, dan mensupport permodalan hingga pemasarannya,” puji Kadek Dwi Andhika.
Selain itu Kadek mengaku mereka sudah sering bekerja sama juga dengan Fauna Bahtera Indonesia (FBI) untuk pemasaran khusus di Jakarta. Hal itu bisa terjadi karena kualitas yang terjamin dari Candi Kusuma Farm.
Sebagai salah satu peternak babi yang masih berusia 30 tahun, Kadek juga berharap agar peternak muda lainnya yang ada di Bali dapat membangun usaha dengan komitmen penuh pada diri sendiri. “Biar kita bisa sama-sama memajukan kualitas babi yang ada di Bali ini,” tandasnya.
Diimgatkannya kepada para peternak muda lainnya di Bali bahwa potensi beternak babi sangat bagus. “Karena kita di Bali tidak akan bisa lepas dari yang namanya babi. Bisnis ternak babi sangat menjanjikan. Tapi jangan lupa kunci utama kesuksesan ada di tangan kita sendiri, tekun, ulet, berinovasi, berpikiran positif dan doa adalah kunci utama kesuksesan,” pungkasnya.*cla
1
Komentar