Politisi PDIP dan Golkar Berebut Jabatan Bendesa Adat Bugbug
Nyoman Purwa Ngurah Arsana mengaku siap memimpin dan memajukan Desa Adat Bugbug.
AMLAPURA, NusaBali
Jabatan calon Bendesa Adat rupanya menjadi incaran para politisi. Buktinya, dalam paruman ngadegang Bendesa Adat Bugbug, Kecamatan Karangasem, muncul dua nama yang merupakan politisi dari PDIP dan Golkar. Mereka itu I Nyoman Purwa Ngurah Arsana (Sekretaris Komisi III DPRD Bali dari Fraksi PDIP) dan I Komang Mustika Jaya (anggota Fraksi Golkar DPRD Karangasem). Dalam ‘pertarungan’ ini, Nyoman Purwa Ngurah Arsana menjadi calon tunggal Bendesa Adat Bugbug masa bhakti 2020-2025.
Sekretaris Komisi III DPRD Bali, Nyoman Purwa Ngurah Arsana, menjadi calon tunggal berdasarkan hasil paruman di 12 banjar adat, Minggu (6/9). Tokoh Jro Kanginan, Banjar Puseh, Desa Adat Bugbug ini diusulkan oleh 7 banjar adat. Sementara Komang Mustika Jaya hanya diusulkan oleh 5 banjar adat. Berdasarkan Perda Nomor 04 tahun 2019 mesti diusulkan 50 persen plus satu pemegang hak suara, sehingga dari 12 banjar adat, hanya Nyoman Purwa Ngurah Arsana memenuhi syarat.
Nyoman Purwa Ngurah Arsana muncul sebagai calon tunggal di 7 banjar adat yakni Banjar Puseh, Banjar Madya, Banjar Dharma Laksana, Banjar Segaa, Banjar Celuk Kauh, Banjar Baruna, dan Banjar Asah. Namanya juga muncul di Banjar Bencingah, Banjar Garia, Banjar Celuk Kangin, Banjar Dukuh Tengah, dan Banjar Samuh. Sedangkan lawannya, I Komang Mustika Jaya, asal Banjar Dukuh Tengah hanya muncul di Banjar Bencingah, Banjar Garia, Banjar Celuk Kangin, Banjar Dukuh Tengah, dan Banjar Samuh.
Hasil paruman di 12 banjar adat disetorkan ke meja Panitia Pemilihan Bendesa Adat Bugbug, Senin (7/9) hari ini. Ketua Panitia Pemilihan Bendesa Adat Bugbug, I Wayan Merta, mengungkapkan agenda di 12 banjar adat kemarin selain melakukan pemilihan kelian banjar adat juga menetapkan 3 utusan calon nayaka di Desa Adat Bugbug dan menyerap aspirasi calon Bendesa Adat Bugbug. Seluruh kelian banjar adat diminta menyetorkan hasil paruman calon Bendesa Adat Bugbug Senin hari ini. “Panitia menetapkan Bendesa Adat Bugbug pada Selasa (8/9). Siapa yang mendapatkan suara terbanyak memenuhi syarat Perda Nomor 4 tahun 2019 itu jadi Bendesa Adat Bugbug," jelas Wayan Merta.
Nyoman Purwa Ngurah Arsana saat dihubungi mengaku siap memimpin dan memajukan Desa Adat Bugbug. “Paling pertama menata Objek Wisata Candidasa termasuk kolam yang ada, menata taman harmoni Bukit Asah, menyelesaikan kontrak tanah masyarakat dengan investor yang baru dibayar 30 persen yang lahannya dikontrak di areal Pantai Pasir Putih,” jelas I Nyoman Purwa Ngurah Arsana yang juga mantan Wakil Ketua DPRD Bali 1999-2004 ini. *k16
Sekretaris Komisi III DPRD Bali, Nyoman Purwa Ngurah Arsana, menjadi calon tunggal berdasarkan hasil paruman di 12 banjar adat, Minggu (6/9). Tokoh Jro Kanginan, Banjar Puseh, Desa Adat Bugbug ini diusulkan oleh 7 banjar adat. Sementara Komang Mustika Jaya hanya diusulkan oleh 5 banjar adat. Berdasarkan Perda Nomor 04 tahun 2019 mesti diusulkan 50 persen plus satu pemegang hak suara, sehingga dari 12 banjar adat, hanya Nyoman Purwa Ngurah Arsana memenuhi syarat.
Nyoman Purwa Ngurah Arsana muncul sebagai calon tunggal di 7 banjar adat yakni Banjar Puseh, Banjar Madya, Banjar Dharma Laksana, Banjar Segaa, Banjar Celuk Kauh, Banjar Baruna, dan Banjar Asah. Namanya juga muncul di Banjar Bencingah, Banjar Garia, Banjar Celuk Kangin, Banjar Dukuh Tengah, dan Banjar Samuh. Sedangkan lawannya, I Komang Mustika Jaya, asal Banjar Dukuh Tengah hanya muncul di Banjar Bencingah, Banjar Garia, Banjar Celuk Kangin, Banjar Dukuh Tengah, dan Banjar Samuh.
Hasil paruman di 12 banjar adat disetorkan ke meja Panitia Pemilihan Bendesa Adat Bugbug, Senin (7/9) hari ini. Ketua Panitia Pemilihan Bendesa Adat Bugbug, I Wayan Merta, mengungkapkan agenda di 12 banjar adat kemarin selain melakukan pemilihan kelian banjar adat juga menetapkan 3 utusan calon nayaka di Desa Adat Bugbug dan menyerap aspirasi calon Bendesa Adat Bugbug. Seluruh kelian banjar adat diminta menyetorkan hasil paruman calon Bendesa Adat Bugbug Senin hari ini. “Panitia menetapkan Bendesa Adat Bugbug pada Selasa (8/9). Siapa yang mendapatkan suara terbanyak memenuhi syarat Perda Nomor 4 tahun 2019 itu jadi Bendesa Adat Bugbug," jelas Wayan Merta.
Nyoman Purwa Ngurah Arsana saat dihubungi mengaku siap memimpin dan memajukan Desa Adat Bugbug. “Paling pertama menata Objek Wisata Candidasa termasuk kolam yang ada, menata taman harmoni Bukit Asah, menyelesaikan kontrak tanah masyarakat dengan investor yang baru dibayar 30 persen yang lahannya dikontrak di areal Pantai Pasir Putih,” jelas I Nyoman Purwa Ngurah Arsana yang juga mantan Wakil Ketua DPRD Bali 1999-2004 ini. *k16
Komentar