Lomba Layar di Air Kuning, Wabup Kembang Sebut sebagai Wujud Syukur Atas Hasil Laut
NEGARA, NusaBali
Lomba balap jukung layar digelar di Pantai Air Kuning, Banjar Munduk, Desa Air Kuning, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, Sabtu (5/9).
Kegiatan yang digelar dalam rangka tasyakuran petik laut ini dibuka oleh Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan.
Lomba balap jukung layar ini diikuti 13 peserta, dengan start dari pantai. Jukung berlayar hingga patok yang telah dipasang oleh panitia, dan kembali lagi ke arah start. Peserta yang dapat memanfaatkan angin dengan baik akan mencapai finish pertama. Total jarak yang ditempuh peserta mencapai 16 kilometer.
Wabup Kembang mengatakan, lomba balap jukung layar atau lebih dikenal lomba layar ini, merupakan bagian wujud rasa syukur terhadap berkah dan limpahan hasil laut. Terlebih di masa pandemi Covid-19. “Kita semua memanjatkan syukur atas limpahan rezeki dari Yang Maha Kuasa. Ini wajib dilakukan, apalagi di masa pandemi, masyarakat pesisir tetap dapat memetik hasil laut,” ucapnya.
Selain melepas peserta, Wabup Kembang juga menyerahkan bantuan dari Pemkab Jembrana dan bantuan pribadi kepada panitia lomba. Wabup Kembang berharap, kegiatan lomba layar ini tetap dilaksanakan tahun-tahun mendatang sehingga menjadi budaya masyarakat pesisir. “Bantuan ini sebagai bentuk perhatian atas kegiatan warga yang berpotensi menjadi tradisi dan budaya. Semoga ke depan tradisi ini bisa menjadi daya tarik wisata dan berpotensi mendongkrak kesejahteraan masyarakat pesisir Air Kuning,” ujarnya.
Ketua Panitia Lomba, Mulyadi mengatakan, lomba yang memperebutkan total hadiah sebesar Rp 4,5 juta ini, dilaksanakan sebagai salah satu wujud syukur kepada Tuhan atas limpahan berkah kepada masyarakat nelayan pesisir Air Kuning. Lomba ini rutin dilaksanakan tiap tahun. “Masyarakat Banjar Munduk yang sebagian besar nelayan telah memetik hasil dari laut. Lomba ini sebagai salah satu bentuk syukur kepada Tuhan,” ucapnya. *
Lomba balap jukung layar ini diikuti 13 peserta, dengan start dari pantai. Jukung berlayar hingga patok yang telah dipasang oleh panitia, dan kembali lagi ke arah start. Peserta yang dapat memanfaatkan angin dengan baik akan mencapai finish pertama. Total jarak yang ditempuh peserta mencapai 16 kilometer.
Wabup Kembang mengatakan, lomba balap jukung layar atau lebih dikenal lomba layar ini, merupakan bagian wujud rasa syukur terhadap berkah dan limpahan hasil laut. Terlebih di masa pandemi Covid-19. “Kita semua memanjatkan syukur atas limpahan rezeki dari Yang Maha Kuasa. Ini wajib dilakukan, apalagi di masa pandemi, masyarakat pesisir tetap dapat memetik hasil laut,” ucapnya.
Selain melepas peserta, Wabup Kembang juga menyerahkan bantuan dari Pemkab Jembrana dan bantuan pribadi kepada panitia lomba. Wabup Kembang berharap, kegiatan lomba layar ini tetap dilaksanakan tahun-tahun mendatang sehingga menjadi budaya masyarakat pesisir. “Bantuan ini sebagai bentuk perhatian atas kegiatan warga yang berpotensi menjadi tradisi dan budaya. Semoga ke depan tradisi ini bisa menjadi daya tarik wisata dan berpotensi mendongkrak kesejahteraan masyarakat pesisir Air Kuning,” ujarnya.
Ketua Panitia Lomba, Mulyadi mengatakan, lomba yang memperebutkan total hadiah sebesar Rp 4,5 juta ini, dilaksanakan sebagai salah satu wujud syukur kepada Tuhan atas limpahan berkah kepada masyarakat nelayan pesisir Air Kuning. Lomba ini rutin dilaksanakan tiap tahun. “Masyarakat Banjar Munduk yang sebagian besar nelayan telah memetik hasil dari laut. Lomba ini sebagai salah satu bentuk syukur kepada Tuhan,” ucapnya. *
Komentar