Mas Sumatri Jalani Tes Psikologi Tanpa Tandem
DENPASAR, NusaBali
Calon Bupati (Cabup) Karangasem yang diusung Golkar-NasDem-Gerindra-Demokrat-Perindo-PKS, I Gusti Ayu Mas Sumatri, menjalani tes psikologi di RSUP Sanglah, Denpasar, Rabu (9/9).
Kandidat incumbent ini menjalani tes tanpa didampingi tandemnya di posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup), I Made Sukerana, yang masih diisolasi karena Covid-19. Tes psikologi untuk IGA Mas Sumatri, Rabu kemarin, dilakukan selama 9 jam di Wing Amerta RSUP Sanglah, sejak pagi pukul 07.00 Wita hingga sore pukul 16.00 Wita. Diawali dengan menulis pernyataan bersedia diperiksa seluruh fisik, menyusul kemudian tes perilaku, tes psikometri, hingga tes wawancara.
Petugas medis yang memeriksa kondisi psikologi Mas Sumatri merupakan tim gabungan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bali, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali, Himpunan Psikolog Indonesia (Himsi) Bali, dan RSUP Sanglah. Bertindak sebagai Ketua Tim Pelaksana adalah dr Anom Suardika SpOG, dengan Sekretaris dr I Wayan Wartawan, Wakil Sekretaris dr Kadek Sri Mulyawati, Ketua Tim Pemeriksa Prof Dr dr Ketut Suega SpPD, Wakil Ketua Tim Pemeriksa dr Ni Wayan Suardani, Sekretaris Tim Pemeriksa dr IGB Ken Wirasndhi. Mereka didukung 17 anggota. Khusus untuk Kelompok Kerja Karangasem, dikoordinasikan oleh dr IGB Ken Wirasandhi.
Saat menjalani tes psikologi, Mas Sumatri tidak boleh didampingi oleh siapa pun. Kandidat incumbent yang masih menjabat Bupati Karangasem 2016-2021 ini tiba di RSUP Sanglah, Rabu pagi pukul 06.30 Wita. Begitu tiba, dia diwajibkan minum air putih dua gelas, agar lebih banyak dapat sampel urine untuk dites. Surat administrasi yang dibawa adalah KTP, riwayat pendidikan, dan tempat tinggal.
Sehari sebelum sebelum menjalani tes psikologi, Mas Sumatri tidak diperkenankan melakukan aktivitas fisik berlebih. Politisi asal Banjar Gede, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem yang juga Ketua DPD NasDem Karangasem ini menjalani puasa sejak Selasa (8/9) malam pukul 22.00 Wita, dengan hanya diperkenankan minum air putih.
Mas Sumatri seoarang diri menjalani tes psikologi di RSUP Sanglah, Rabu kemarin, untuk pencalonannya ke Pilkada Karangasem 2020. Sedangkan pasangannya di posisi Cawabup Karangasem, Made Sukerana, kemarin absen karena masih menjalani isolasi di RS Bali Mandara, Jalan Bypass Ngurah Rai Sanur, Denpasar Selatan, sejak Jumat (4/9) lalu, lantaran terkonfirmasi positif Covid-019. Made Sukerana adalah politisi asal Banjar Juntal, Desa/Kecamatan Kubu, Karangasem yang notabene mantan Wakil Bupati Karangasem 2010-2015 dan Ketua DPD II Golkar Karangasem 2015-2019.
Usai menjalani tes psikologi di RSUP Sanglah, kemarin sore, Mas Sumatri mengaku cukup melelahkan dengan pemeriksaan kesehatan yang berlangsung selama 9 jam. "Syukurlah, semua tahapan bisa saya jalani, walaupun cukup melelahkan dan memerlukan waktu cukup lama," ujar Mas Sumatri.
Bukan hanya Mas Sumatri yang menjalani tes psikologi. Pada hari yang sama, Rabu kemarin, pasangan I Gede Dana-I Wayan Artha Dipa juga menjalani tes kesehatan di RSUP Sanglah. Gede Dana-Artha Dipa merupakan pasangan Cabup-Cawabup Karangadem yang disung PDIP-Hanura.
Gede Dana adalah politisi asal Desa datah, Kecamatan Abang, Karangasem yang kini menjabat Ketua DPC PDIP Karangasem dan sekaligus Ketua DPRD Karangasem 2019-2024. Sedangna Artha Dipa adalah tokoh pensiunan birokrasi asal Desa Sangkan Gunung, Kecamatan Sidemen, Karangasem yang kini Wakil Bupati Karangasem 2016-2021.
Sehari setelah menjalani tes psikologi, IGA Mas Sumatri dan pasangan Dana-Dipa akan lanjut menjalani tes kesehatan di RSUP Sanglah, Kamis (10/9) pagi ini mulai pukul 07.00 Wita.
Dalam Pilkada Karangasem 2020, Mas Sumatri-Sukerana maju tarung dengan kekuatan politik awal 30 kursi DPRD Karangasem atau 66,67 persen suara parlemen. Rinciannya, 11 kursi legislatif milik Goilkar, 9 kursi milik NasDem, 5 kursi milik Gerindra, 2 kursi milik Demokrat, 2 kursi milik Perindo, dan 1 kursi milik PKS. Sedangkan pasangan Dana-Dipa maju tarung dengan modal kekuatan poitik 15 kursi legislatif atau 33,33 persen suara poarlemen. Rinciannya, 12 kursi legislatif milik PDIP dan 3 kursi milik Hanura. *k16
Komentar