Korban Covid-19 Meninggal di Buleleng Bertambah Tiga Orang
Dalam sehari, kasus terkonfirmasi di Buleleng bertambah 27 kasus, sedangkan angka kesembuhan mencapai 26 orang.
SINGARAJA, NusaBali
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng kembali menginput tambahan kasus konfirmasi meninggal dunia, Rabu (9/9), sebanyak tiga orang. Dua dari tiga orang yang dinyatakan terkonfirmasi meninggal adalah dari pasien yang sebelumnya berada di data probable, sedangkan seorang lainnya dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (8/9) sore.
Dua kasus konfirmasi meninggal dunia dari probable adalah seorang dokter berumur 58 tahun asal Kecamatan Sukasada yang sudah meninggal dunia pada Jumat (28/8) lalu dengan penyakit penyerta hipertensi. Sedangkan kasus probable kedua yang Rabu kemarin diputuskan sebagai kasus konfirmasi meninggal dunia adalah seorang wanita berumur 60 tahun asal Kecamatan Seririt dengan banyak penyakit penyerta di antaranya diabetes militus tipe 2, post TBC, hiperkalemia, jantung dan gagal ginjal kronis. Pasien yang bersangkutan dinyatakan meninggal pada 1 September lalu.
“Keduanya ini baru diputuskan sebagai kasus konfirmasi meninggal dunia sebelumnya memang probable karena saat meninggal hasil swabnya belum keluar. Nanti akan ada kasus yang sama sampai jumlah data probable diputuskan tim medis. Sehingga sebelum ada hasil kami tidak berani merilis dan memutuskan,” jelas Suyasa yang juga Sekda Buleleng itu.
Selanjutnya pasien ketiga yang meninggal dunia akibat Covid-19 yang dirilis Rabu siang kemarin adalah seorang laki-laki berumur 73 tahun asal Kecamatan Buleleng. Pasien Covid-19 dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (8/9) sore dengan penyakit penyerta diabetes militus tipe 2.
Penambahan tiga kasus konfirmasi meninggal dunia membuat jumlah kumulatif pasien meninggal akibat Covid-19 berjumlah 12 orang. Sedangkan perkembangan kasus terkonfirmasi baru terakhir yang tercatat Gugus Tugas Kabupaten Buleleng sebanyak 27 kasus baru. Puluhan kasus terkonfirmasi baru itu tersebar di Kecamatan Buleleng sebanyak 16 orang, Kecamatan Banjar 3 orang, Kecamatan Tejakula, Sawan dan Seririt masing-masing 2 orang dan di Kecmaatan Sukasada dan Sawan masing-masing satu kasus. Sehingga hingga kini Buleleng memiliki jumlah kasus kumulatif sebanyak 669 orang.
Namun dari jumlah tesebut sebanyak 557 pasien Covid-19 sudah dinyatakan sembuh. termasuk 26 orang yang dinyatakan bebas dari Covid-19 Rabu (9/9) kemarin. Mereka di antaranya berasal dari Kecamatan Buleleng sebanyak 24 orang, Kecamatan Banjar dan Sawan masing-maisng 1 orang. Jumlah kesembuhan pasien yang juga cukup tinggi menyisakan 100 orang yang masih menjalani perawatan, baik diisolasi di rumah sakit pemerintah dan swasta maupun yang menjalani isolasi mandiri.
Sementara itu ditemui di tempat terpisah Ketua GTPP Covid-19 Buleleng Putu Agus Suradnyana tak memungkiri jika kini Buleleng masuk zona Covid-19. Peningkatan kasus setiap harinya yang rata-rata di atas angka 20 kasus diharapkan Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar dapat segera mereda setelah Perbup Nomor 41 Tahun 2020 yang merujuk pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2020 diterapkan.
“Daerah wajib melaksanakannya, jika tidak melaksanakan akan dievaluasi oleh Mendagri. Karena ini masalah negara bukan masalah orang per orang. Dari sana saya berharap masyarakat tertib mau memakai masker,” jelas dia.
Penerapan disiplin protokol kesehatan ini yang dikawal ketat TNI Polri tetap akan dievaluasi sepekan ke depan. “Mudah-mudahan tertib semua, sehingga minggu depan kasusnya sudah mulai turun,” imbuh Bupati Agus Suradnyana.*k23
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng kembali menginput tambahan kasus konfirmasi meninggal dunia, Rabu (9/9), sebanyak tiga orang. Dua dari tiga orang yang dinyatakan terkonfirmasi meninggal adalah dari pasien yang sebelumnya berada di data probable, sedangkan seorang lainnya dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (8/9) sore.
Dua kasus konfirmasi meninggal dunia dari probable adalah seorang dokter berumur 58 tahun asal Kecamatan Sukasada yang sudah meninggal dunia pada Jumat (28/8) lalu dengan penyakit penyerta hipertensi. Sedangkan kasus probable kedua yang Rabu kemarin diputuskan sebagai kasus konfirmasi meninggal dunia adalah seorang wanita berumur 60 tahun asal Kecamatan Seririt dengan banyak penyakit penyerta di antaranya diabetes militus tipe 2, post TBC, hiperkalemia, jantung dan gagal ginjal kronis. Pasien yang bersangkutan dinyatakan meninggal pada 1 September lalu.
“Keduanya ini baru diputuskan sebagai kasus konfirmasi meninggal dunia sebelumnya memang probable karena saat meninggal hasil swabnya belum keluar. Nanti akan ada kasus yang sama sampai jumlah data probable diputuskan tim medis. Sehingga sebelum ada hasil kami tidak berani merilis dan memutuskan,” jelas Suyasa yang juga Sekda Buleleng itu.
Selanjutnya pasien ketiga yang meninggal dunia akibat Covid-19 yang dirilis Rabu siang kemarin adalah seorang laki-laki berumur 73 tahun asal Kecamatan Buleleng. Pasien Covid-19 dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (8/9) sore dengan penyakit penyerta diabetes militus tipe 2.
Penambahan tiga kasus konfirmasi meninggal dunia membuat jumlah kumulatif pasien meninggal akibat Covid-19 berjumlah 12 orang. Sedangkan perkembangan kasus terkonfirmasi baru terakhir yang tercatat Gugus Tugas Kabupaten Buleleng sebanyak 27 kasus baru. Puluhan kasus terkonfirmasi baru itu tersebar di Kecamatan Buleleng sebanyak 16 orang, Kecamatan Banjar 3 orang, Kecamatan Tejakula, Sawan dan Seririt masing-masing 2 orang dan di Kecmaatan Sukasada dan Sawan masing-masing satu kasus. Sehingga hingga kini Buleleng memiliki jumlah kasus kumulatif sebanyak 669 orang.
Namun dari jumlah tesebut sebanyak 557 pasien Covid-19 sudah dinyatakan sembuh. termasuk 26 orang yang dinyatakan bebas dari Covid-19 Rabu (9/9) kemarin. Mereka di antaranya berasal dari Kecamatan Buleleng sebanyak 24 orang, Kecamatan Banjar dan Sawan masing-maisng 1 orang. Jumlah kesembuhan pasien yang juga cukup tinggi menyisakan 100 orang yang masih menjalani perawatan, baik diisolasi di rumah sakit pemerintah dan swasta maupun yang menjalani isolasi mandiri.
Sementara itu ditemui di tempat terpisah Ketua GTPP Covid-19 Buleleng Putu Agus Suradnyana tak memungkiri jika kini Buleleng masuk zona Covid-19. Peningkatan kasus setiap harinya yang rata-rata di atas angka 20 kasus diharapkan Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar dapat segera mereda setelah Perbup Nomor 41 Tahun 2020 yang merujuk pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2020 diterapkan.
“Daerah wajib melaksanakannya, jika tidak melaksanakan akan dievaluasi oleh Mendagri. Karena ini masalah negara bukan masalah orang per orang. Dari sana saya berharap masyarakat tertib mau memakai masker,” jelas dia.
Penerapan disiplin protokol kesehatan ini yang dikawal ketat TNI Polri tetap akan dievaluasi sepekan ke depan. “Mudah-mudahan tertib semua, sehingga minggu depan kasusnya sudah mulai turun,” imbuh Bupati Agus Suradnyana.*k23
Komentar