LPK Darma Bantah Lakukan Penipuan
DENPASAR, NusaBali
Kasus dugaan perdagangan orang yang dilakukan oleh Rahman Sabon Nama terus bergulir.
Rahman yang merupakan pengurus dari Lembaga Pendidikan dan Keterampilan (LPK) Darma membantah melakukan penggelapan, penipuan, dan human trafficking.
Setelah sebelumnya, Rahman tidak memberikan keterangan seusai diperiksa di Polresta Denpasar, Rabu (9/9) dia memberikan klarifikasi. Melalui kuasa hukumnya, Fredrik Billy dan tim, Rahman membantah semua tuduhan yang diarahkan kepadanya. Menurut Billy, dalam proses perekrutan tenaga magang dari kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur berjalan dengan baik oleh kliennya.
Namun, Billy mengaku ada berbagai kendala yang dialami pada saat proses pemberangkatan. Dikatakan sejak direkrut 5 April 2018 berjalan dengan baik. Kendala mulai muncul saat proses pemberangkatan ke luar negeri. Ada yang tidak lulus tes dan ada pula yang kendala visa. Para pelapor tidak dibiarkan, tapi terus diperjuangkan. Ada yang dikuliahkan di Bali sembari melakukan proses untuk bisa diberangkatkan ke negara tujuan.
"Bagaimana dibilang penipuan apalagi perdagangan orang. Prosesnya jelas. Ada dua negara tujuan, yakni ke Jepang mengikuti program magang dan ke Taiwan untuk program kuliah sambil kerja. Memang ada kendala tapi para pelapor bersama sejumlah orang lainnya terus diperjuangkan. Tahun ini tidak berhasil karena pandemi Covid-19," tutur Billy.
Lebih lanjut dikatakan dalam hal ini tidak hanya Rahman seorang diri, tapi ada pihak-pihak lain. Seperti Pemkab Flotim, Stimik Stikom Bali, LPK Darma, BRI Cabang Larantuka. Dalam hal ini Rahman sebagai pengurus LPK Darma dan juga sebagai perekrut.
Angkatan I tahun 2018 dari program tersebut sebanyak 54 orang. Terdiri dari 2 tahap. Tahap pertama sebanyak 17 orang perempuan tiba di Bali 31 Juli 2018. Dari 17 orang tersebut yang berhasil ke Jepang 4 orang untuk program magang, ke Taiwan 5 orang untuk kuliah sambil kerja, 5 orang pulang ke kampung karena berbagai alasan dan tidak melanjutkan program. Sedangkan sisa lagi 3 orang itu per 25 Nopember 2019 dikuliahkan oleh LPK Darma dengan dana talangan dari LPK Darma.
Selanjutnya tahapan II tahun 2018 sebanyak 37 orang. Terdiri dari 32 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Mereka ini khusus disiapkan untuk progam kuliah sambil kerja di Taiwan. Mereka tiba di Bali tanggal 9 September 2018. Dari 37 orang tersebut, yang sudah kuliah dan bekerja di Taiwan sebanyak 19 orang, yang pulang ke Flores Timur dan tidak melanjutkan program sebanyak 5 orang dan sisanya 13 orang masih berada di Bali dan dikuliahkan oleh LPK Darma dengan dana talangan dari LPK Darma.
"Dasar hukum jelas, ada Perjanjian kerja sama antara Pemkab Flores Timur dengan LPK Darma dan pendaftaran mereka melalui BLK Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Flores Timur, bukan LPK Darma, karena LPK Darma hanya melakukan pelatihan selama di Bali dan mengurus visa mereka dan memberangkatkan mereka bila mereka sudah lulus dan dapat visa," tegas Billy. *pol
1
Komentar