Yonif 900 Raider Bentuk Satuan Sigap Covid-19
Personel dalam Satuan Sigap Covid-19 dibekali kemampuan medis maupun non-medis.
SINGARAJA, NusaBali
Satuan tempur Batalyon Infantri (Yonif) Raider 900 Satya Bhakti Wirottama (SBW) Kodam IX/Udayana yang bermarkas di Buleleng telah membentuk Satuan sigap Covid-19. Satuan tempur yang dibentuk secara khusus untuk ikut serta dan membantu penanganan Covid-19 ini langsung menggelar simulasi penyiapan Sigap Covid-19, Kamis (10/9) pukul 16.00 Wita.
Dalam simulasi yang berlangsung selama sekitar dua jam ini, puluhan anggota TNI yang dilibatkan bukan hanya memperagakan tindakan awal ketika menangani seorang pasien Covid-19. Namun juga upaya tindakan medis melakukan pemulasaran jenazah pasien Covid-19 sesuai dengan protokol kesehatan. Pelibatan satuan Yonif 900 Raider SBW ini menyusul masih tingginya angka penyebaran Covid-19 di wilayah Buleleng.
Paban II/Minops Sopsad Kolonel Inf Endro Santoto mengatakan, Satuan Sigap Covid-19 Yonif Raider 900/SBW dibentuk sebagai pengganda berdasarkan perintah dari komandan Angkatan Darat atas Gugus Tugas Covid-19 untuk melaksanakan tugas dalam rangka pencegahan pengendalian dan penanganan Covid-19. Tugas utama satuan ini nantinya adalah bisa mengamankan satuannya (intern) agar prajurit TNI dan keluarganya tidak terpapar Covid-19.
Selain itu mereka juga mengemban tugas membantu masyarakat di lingkungannya, membantu pemerintah daerah dan membantu satuan kewilayahannya. Karena tugas penanganan Covid-19, bukan menjadi tugas hanya pada Gugus Tugas, melainkan seluruh warga Indonesia termasuk TNI didalamnya. "Jadi anggota TNI yang ditugaskan dalam penanganan Covid-19 ketika melaksanakan tugasnya di tengah masyatakat. Tetap berpegang prinsip mengedepankan edukasi dan sikap humanis," katanya.
Ia menjelaskan, personel dalam Satuan Sigap Covid-19 Yonif Raider 900/SBW dibekali kemampuan secara khusus untuk mampu melakukan penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19. Mereka dibekali dengan kemampuan medis maupun non-medis. Kemampuan medis melakukan protokol penanganan pasie Covid-19, pemindahan pasien yang tertular Covid-19 ke rumah sakit, serta melakukan tracing hingga melakukan pemakaman jenazah Covid-19.
"Non-medisnya mereka dibekali kemampuan bagaimana memberikan vedukasi kepada masyarakat serta dan kemampuan tracking. Termasuk juga penanganan darurat, salah satunya bagaimana membuat dapur umum ketika banyak warga yang tertular Covid-19 untuk diberikan bantuan makanan dan gizi," tutur Kolonel Inf Endro Santoto.
Sementara itu Wadan Yonif Raider 900/SBW Mayor Inf Andi Susianto menuturkan, pada awalnya ada 67 personil yang dilibatkan dalam satuan ini. Namun melihat kebutuhan dan kondisi di lapangan sehingga ada penambahan personel menjadi 97 personel. "Satuan Sigap Covid-19 ini nantinya bertugas sebagai satuan cadangan yang kapanpun bisa digunakan oleh Pemerintah Daerah dan Kodim 1609/Buleleng ketika dibutuhkan dalam penanganan Covid-19," tutupnya.*cr75
Dalam simulasi yang berlangsung selama sekitar dua jam ini, puluhan anggota TNI yang dilibatkan bukan hanya memperagakan tindakan awal ketika menangani seorang pasien Covid-19. Namun juga upaya tindakan medis melakukan pemulasaran jenazah pasien Covid-19 sesuai dengan protokol kesehatan. Pelibatan satuan Yonif 900 Raider SBW ini menyusul masih tingginya angka penyebaran Covid-19 di wilayah Buleleng.
Paban II/Minops Sopsad Kolonel Inf Endro Santoto mengatakan, Satuan Sigap Covid-19 Yonif Raider 900/SBW dibentuk sebagai pengganda berdasarkan perintah dari komandan Angkatan Darat atas Gugus Tugas Covid-19 untuk melaksanakan tugas dalam rangka pencegahan pengendalian dan penanganan Covid-19. Tugas utama satuan ini nantinya adalah bisa mengamankan satuannya (intern) agar prajurit TNI dan keluarganya tidak terpapar Covid-19.
Selain itu mereka juga mengemban tugas membantu masyarakat di lingkungannya, membantu pemerintah daerah dan membantu satuan kewilayahannya. Karena tugas penanganan Covid-19, bukan menjadi tugas hanya pada Gugus Tugas, melainkan seluruh warga Indonesia termasuk TNI didalamnya. "Jadi anggota TNI yang ditugaskan dalam penanganan Covid-19 ketika melaksanakan tugasnya di tengah masyatakat. Tetap berpegang prinsip mengedepankan edukasi dan sikap humanis," katanya.
Ia menjelaskan, personel dalam Satuan Sigap Covid-19 Yonif Raider 900/SBW dibekali kemampuan secara khusus untuk mampu melakukan penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19. Mereka dibekali dengan kemampuan medis maupun non-medis. Kemampuan medis melakukan protokol penanganan pasie Covid-19, pemindahan pasien yang tertular Covid-19 ke rumah sakit, serta melakukan tracing hingga melakukan pemakaman jenazah Covid-19.
"Non-medisnya mereka dibekali kemampuan bagaimana memberikan vedukasi kepada masyarakat serta dan kemampuan tracking. Termasuk juga penanganan darurat, salah satunya bagaimana membuat dapur umum ketika banyak warga yang tertular Covid-19 untuk diberikan bantuan makanan dan gizi," tutur Kolonel Inf Endro Santoto.
Sementara itu Wadan Yonif Raider 900/SBW Mayor Inf Andi Susianto menuturkan, pada awalnya ada 67 personil yang dilibatkan dalam satuan ini. Namun melihat kebutuhan dan kondisi di lapangan sehingga ada penambahan personel menjadi 97 personel. "Satuan Sigap Covid-19 ini nantinya bertugas sebagai satuan cadangan yang kapanpun bisa digunakan oleh Pemerintah Daerah dan Kodim 1609/Buleleng ketika dibutuhkan dalam penanganan Covid-19," tutupnya.*cr75
1
Komentar