nusabali

Bali Perlu Terapkan Protokol Kesehatan Secara Ketat

  • www.nusabali.com-bali-perlu-terapkan-protokol-kesehatan-secara-ketat

JAKARTA, NusaBali
Meningkatnya jumlah pasien positif Covid-19 membuat sejumlah provinsi seperti DKI Jakarta dan Banten kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Anggota Komisi IX DPR RI yang antara lain menangani masalah kesehatan, I Ketut Kariyasa Adnyana mengatakan, langkah seperti itu perlu dilakukan Bali mengingat jumlah kasus di Pulau Dewata juga mengalami peningkatan.

"Untuk itu, Bali perlu melakukan protokol kesehatan secara ketat lagi. Pintu-pintu masuk harus diperketat pula. Kemudian perbanyak tes swab massal, karena PSBB tanpa tes swab tidak akan efektif," ujar Ketut Kariyasa kepada NusaBali disela-sela Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX DPR RI, Kamis (10/9).

Tes swab secara massal, kata Kariyasa Adnyana, sangat penting dilakukan. Sebab, kondisi saat ini banyak OTG (Orang Tanpa Gejala) sehingga orang sekitar tidak mengetahuinya. Hal ini sangat mengkhawatirkan, lantaran dapat menulari banyak orang.

Tes swab massal pun, harus gencar dilakukan. Bali mampu melakukan hal tersebut lantaran sudah memiliki 14 lab. "Jumlah itu, cukup untuk melakukan tes swab. Tinggal dipikirkan bagaimana biayanya karena cukup besar," Kariyasa.

Salah satu jalan adalah Pemprov Bali memberikan subsidi untuk melakukan tes swab. Tes swab dilakukan guna mengetahui kondisi seseorang positif atau tidak. Dengan begitu dapat diambil tindakan cepat jika dinyatakan positif.

Apakah dibawa ke rumah sakitatau disediakan isolasi mandiri. Untuk tempat isolasi, lanjut politisi PDIP ini, dapat menggunakan hotel-hotel yang ada mengingat saat ini masih kosong. "Oleh karena itu, pemerintah perlu konsentrasi penuh menangani masalah Covid-19 ini," imbuhnya.

Ketut Kariyasa Adnyana menyatakan, pengamanan berbasis desa dan banjar perlu dilakukan juga. Dimana masyarakat tiap banjar di tes swab pula. Kemudian sediakan tempat isolasi pula di tiap desa atau banjar. *k22

Komentar