Pendukung PAS-Sutji ‘Pamer’ Kekompakan
Sejak Gerindra menyatakan diri mendukung PAS-Sutji di Pilkada Buleleng 2017, seluruh kekuatannya di DPRD Buleleng juga ternyata ikut.
Saat Paripurna DPRD Buleleng, 5 Parpol Bikin Pandangan Bersama
SINGARAJA, NusaBali
Lima partai politik (Parpol) pendukung sekaligus pengusung pasangan calon incumbent, Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra (PAS-Sutji) unjuk kekompakan. Dalam sidang paripurana DPRD Buleleng dengan agenda pandangan fraksi-fraksi terhadap Ranperda perubahan kelembagaan, Rabu (12/10) kelima parpol bikin satu pandangan bersama.
Di DPRD Buleleng terdapat tujuh parpol masing-masing PDIP 15 kursi, Golkar 7 kursi, Demokrat 6 kursi, Hanura 6 kursi, Gerindra 6 kursi, NasDem 4 kursi, dan PPP 1 kursi. Dari tujuh parpol, enam yang membentuk fraksi sendiri, di luar PPP karena gabung fraksi PDIP.
Selama ini, partai Gerindra selalu bersama Golkar, dan Demokrat dalam sepak terjangnya di DPRD dengan Koalisi Merah Putih (KMP). Namun sejak Gerindra menyatakan diri mendukung PAS-Sutji di Pilkada Buleleng 2017, seluruh kekuatannya di DPRD Buleleng ternyata ikut juga dialihkan, gabung bersama empat parpol yang sebelumnya telah berkoalisi dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH), yakni PDIP, Hanura, NasDem dan PPP.. Ini ditunjukkan Gerindra saat sidang paripurna pandangan fraksi-fraksi terhadap Ranperda perubahan kelembagaan, kemarin pagi.
Sidang yang dipimpin Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna dan dihadiri Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Fraksi Gerindra bersama fraksi PDIP, Hanura, dan NasDem membuat pemandangan umum bersama. Pemandangan umum keempat fraksi ini dibacakan srikandi Gerindra, Luh Marleni.
Sedangkan Fraksi Golkar dan Demokrat masih bertahan, kendati rekannya Gerindra sudah pindah haluan. Golkar dan Demokrat tetap membuat pemandangan umum bersama dalam sidang paripurna kemarin. Pemandangan umumnya ini dibacakan oleh Made Ariawan.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Buleleng, Kadek Widana usai sidang paripurna menyebut, gabungnya Fraksi Gerindra bersama PDIP, Hanura dan NasDem sebagai bukti dukungan Gerindra pada calon incumbent tidak sekadar formalitas. “Partai Gerindra tidak main-main dalam mendukung calon incumbent, ini sebagai bukti kami kalau dukungan kami itu mutlak,” katanya.
Menurut Widana, sikap politik ini akan dipertahankan terus sampai calon incumbent bisa melanjutkan program kerjanya lima tahun ke depan. Karena Gerindra kata Widana, calon incumbent sudah melaksanakan program kerjanya secara nyata. “Kita lihat programnya sudah nyata dan sudah kita rasakan. Mungkin yang belum adalah program yang perlu dilanjutkan,” ujar politisi yang akrab dipanggil Cawi ini.
Lantas bagaimana tanggapan Fraksi Golkar dan Demokrat? Ketua Fraksi Golkar Gede Suparmen mengaku tidak mempermasalahkan sikap Gerindra keluar dari koalisinya di DPRD Buleleng. Ia yakin, Gerindra akan balik setelah perhelatan Pilkada Buleleng usai. “Ini hal yang wajar, karena ada beda pandangan dalam dukungan calon bupati dan wakil bupati di pilkada. Tapi kami yakin, Gerindra pasti balik, karena kami punya pandangan yang sama bagaimana mengawal pembangunan Buleleng ke depan. Dan kami tidak pernah meninggalkan Gerindra,” tandas politisi asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan ini.
Sedangkan Ketua Fraksi PDIP, Ni Kadek Turkini menyambut baik sikap politik Gerindra baik di Pilkada Buleleng maupun di lembaga dewan. Ia menyebut, dukungan Gerindra itu merupakan bukti bagaimana pembangunan di Buleleng ini telah dirasakan oleh masyarakat. “Kalau semua fraksinya punya pandangan yang sama dengan kami, mari kawal pembangunan yang sudah dirasakan ini dengan baik,” ujar srikandi politik asal Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng ini. * k19
Komentar