Transaksi Tebus Emas di Pegadaian Menurun
SINGARAJA, NusaBali
Adanya pandemi Covid-19 membuat penebusan emas di Pegadaian Cabang Singaraja menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan ikut mengalami penurunan.
Hal ini diakui oleh Kepala Kantor Pegadaian Cabang Singaraja, I Gede Anom Astrawan. Ia menyebutkan, transaksi tebus emas mengalami penurunan karena pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sekitar 7 bulan tak kunjung usai.
Jika dibandingkan pada momen Hari Raya Galungan dan Kuningan sebelumnya, banyak dari nasabah Pegadaian yang menebus perhiasannya. Namun, pada Hari Raya Galungan dan Kuningan kali ini tebus emas di Pegadaian mengalami penurunan. "Karena momen Galungan dan Kuningan kali ini bertepatan dengan pandemi, menyebabkan nasabah yang menebus perhiasan mengalami penurunan," sebut Gede Anom Astrawan, Senin (14/9).
Menjelang Galungan dan Kuningan bulan ini transaksi cendrung turun sekitar 0,20 persen dibandingkan bulan lalu. Dari Out Standing Loan (OSL) per 31 Agustus sebesar 126,2 miliar menjadi 126 miliar per tanggal 12 September. "Sedangkan pada saat momen Galungan dan Kuningan enam bulan yang lalu transaksi mengalami kenaikan sebesar 1,34 persen. Yakni OSL per 31 Januari sebesar 108,6 miliar menjadi 110,0 miliar per 15 Februari," bebernya.
Astrawan menambahkan, nasabah di 10 gerai pegadaian yang ada di Kabupaten Buleleng banyak melakukan penebusan emas karena hendak digunakan pada saat momen Hari Raya Galungan dan Kuningan sebelumnya. Namun kali ini, karena adanya Covid-19 yang menyebabkan terganggungnya perekonomian membuat perilaku nasabah berubah. Nasabah urung melakukan penebusan gadai emas mereka dan dananya dialihkan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
"Artinya di masa pandemi saat ini masyarakat lebih mementingkan kebutuhan pokok, tidak lagi kebutuhan non-pokok. Menjelang Galungan dan Kuningan sebelumnya banyak yang menebus perhiasan emasnya untuk dipakai di momen hari raya. Saat ini trennya sudah bergeser bukan seperti itu. Tidak lagi mementingkan aksesoris perhiasan, prioritasnya bagaimana kebutuhan hari raya seperti banten tetap terpenuhi," jelasnya.
Sementara itu, di sisi lain jumlah transaksi gadai masih cukup tinggi. Ia mencontohkan, rata-rata transaksi gadai di Pegadaian Kota Singaraja mencapai 125 orang perhari. "Sebagian besar transaksi gadai yang mereka lakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok dan modal usaha," lanjutnya. Pihaknya mencatat hampir sebanyak 99 persen dari total barang yang digadaikan merupakan emas. Sedangkan sisanya diikuti motor serta barang elektronik seperti televisi dan HP. *cr75
Komentar