Pasar Dadakan di Banjar Alangkajeng Ditiadakan
MANGUPURA, NusaBali
Pasar tumpah atau pasar dadakan yang selalu ada saat Umanis Galungan di Banjar Alangkajeng, Desa/Kecamatan Mengwi, pada saat ini ditiadakan.
Keputusan meniadakan pasar dadakan tersebut sebagai bentuk antisipasi penyebaran Covid-19, khususnya di wilayah Desa Mengwi. “Penutupan ini sudah berdasarkan hasil kesepakatan prajuru desa adat dan Banjar Alangkajeng, karena melihat sekarang ini Desa Mengwi sudah masuk zona kuning yang sebelumnya hijau. Oleh karena itu kebijakan prajuru desa adat meniadakan kegiatan pasar dadakan,” ujar salah seorang tokoh masyarakat asal banjar setempat I Nyoman Satria, Kamis (17/9).
Menurut Satria, penutupan pasar dadakan sudah disosialisasikan kepada masyarakat. “Melihat pandemi Covid-19 sekarang masyarakat juga paham dan dapat memaklumi, karena ini demi kepentingan bersama,” kata Satria yang juga anggota DPRD Badung.
Sementara, Kelian Dinas Banjar Alangkajeng I Gede Diana Putra, juga membenarkan kegiatan pasar dadakan ditiadakan untuk sementara waktu. “Walaupun kegiatan pasar dadakan menguntungkan, namun kami tidak mau masyarakat kami kena Covid-19,” tegasnya.
“Saat Umanis Kuningan pun kami juga akan tiadakan pasar dadakan. Kami tidak mau mengambil risiko,” imbuhnya.
Diana Putra menambahkan, tidak masalah walau kehilangan potensi pendapatan lantaran pasar dadakan tersebut ditiadakan. “Walau tidak ada pemasukan tambahan, tidak masalah. Yang penting warga kami sehat. Buat apa banyak dapat untung kalau warga kami banyak kena Covid-19,” katanya.
Disinggung sampai kapan meniadakan pasar dadakan di Banjar Alangkajeng, Diana Putra mengungkapkan sampai situasi benar-benar kondusif. Intinya sampai pandemi Covid-19 ini berakhir.
Berdasarkan pantauan lapangan, suasana di Banjar Alangkajeng yang tak jauh dari Pura Taman Ayun, tampak sepi. Padahal biasanya saat Umanis Galungan, kawasan tersebut ramai dari aktivitas pasar dadakan yang menjual segala jenis barang dagangan, mulai dari makanan, pakaian, dan aksesoris. *asa
1
Komentar